Bagian dua puluh satu

218 11 6
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم





HAPPY
REANDING

"Sini biar saya bantu." ucap razqa

"Tidak usah gus biar silmi saja mending gus bersih bersih dahulu." kata silmi

"Tapi kamu tidak cape membereskan itu sendiri lebih baik saya bantu."

"Tidak apa apa aku tidak cape sama sekali tenang saja gus." ucap silmi sambil tersenyum

"Yasudah kalau gitu saya tinggal beraih bersih jika kamu cape istirahat dulu saja nanti dilanjutkan lagi."

Tidak lama dari itu silmi pun selesai membereskan barang barangnya dan itu pun tidak lama razqa selesai mandinya.

"Gus sudah mandinya? tanya silmi

"Sudah silahkan kamu mau bersih bersihkah?tanya razqa

"Iya gus."

Silmi pun memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, setelah selesai silmi keluar dari kamar mandi dengan gamis nevy dan tidak lupa jilba yang senada dengan gamis, silmi masih enggan membuka jilbab dan cadarnya di depan suaminya.

"udah? tanya razqa

"Sudah gus, memangnya ada apa?"

"Tidak apa apa, apa kamu ingin berjalan jalan di sekitar pesantren abi? tanya razqa

"Memangnya boleh gus?  tanya silmi lagi

"Tentu boleh lah sayang." jawab razqa

Silmi tersipu malu karna belum terbiasa di panggil sayang oleh suaminya.

"Yasudah jika kamu mau berjalan jalan disini silahkan nanti di temani oleh adik ku." ucap razqa

"Kenapa engga bareng gus saja."

"Kamu mau pernikahan ini terbongkar? tanya nya sebenernya razqa senang jika pernikahannya di kenal oleh semua orang dari pada di sembunyikan.

"Em iya juga sih yaudah aku bareng adik mu saja."

"Yasudah tunggu disini saya panggilkan dulu."

~~••••••••~~

Silmi sudah ada dilapangan pesantren ayah mertunya ini, silmi sangat kagum dengan bangunan yang dia lihat sangat indah dan megah.

"Begitu indah sekalih pesantren abi."ucap silmi

"Biasa saja teh, apa tth ingin melanjutakan jalannya atau mau sampai sini saja."ucap naura

"Lanjutkan saja aku ingin tau lebih jauh tentang pesantren abi ini."

"naura terkekeh yasudah ayok."

Naura menjelaskan bahwa disini ada kebun dan taman yang sering di kunjungi oleh beberapa santri disini.

"Silmi bertanya apa aku boleh melihat tamannya?

"Tentu boleh teh ayok aku antar."

"Eh tunggu tapi jika ada santri disana bagaimana aku harus jawab apa jika santri tersebut menanyakan aku."

istriku adik sahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang