»»🌻02🌻««

18 5 0
                                    

Tolong vote dan komentar nya yeorobun 🙏🏻

***

Jika kalian berpikir bahwa hari pertama Ospek akan sangat menyenangkan, berarti kalian salah. Karena nyatanya, yang dirasakan Arselila tidak seperti itu.

Entah kesialan apa lagi yang akan menghampiri nya. Hari ini saja, Arselila sudah menabrak dua orang sekaligus. Untung saja orang yang ia tabrak pertama adalah teman sengklek nya. Tapi, orang kedualah yang membuat mood nya buruk.

#Flashback

Bruk!

'Anjir, daritadi gue nabrak mulu, perasaan'-Batin Arselila.

"Duh, maaf kak"

"...."

Perasaan, Arselila menabrak orang deh,bukannya patung. Tapi tidak terdengar suara dari orang di hadapannya itu.

Arselila menatap seorang lelaki dihadapannya itu. Awalnya ia terpesona dengan paras nya yang rupawan, mata indah, hidung bak perosotan, dan bibir....

'Apaan sih Lo Sel!' _Batinnya.

Tatapan dingin yang begitu menusuk membuat Arselila sedikit meringis. Orang dihadapan nya tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

'Dia bisu?'_ pikir Arselila.

" Saya bisa bicara, jangan menganggap saya ini bisu hanya karena tidak menjawab maaf darimu "

Wah! Tajam!

"Eu...sorry kak, tadi saya buru-buru " kata Arselila sedikit meringis tidak enak.

"Kumpul di lapangan!" Titah lelaki itu mutlak.

"I-iya kak"

Arselila yang kepalang takut langsung saja berlari ke lapangan.

#Flashback Off

"Mood gue anjlok banget anjir! Gara-gara biang keroknya si tembok berjalan". Gerutu Arselila sambil merebahkan diri diatas kasur kesayangan nya.

Tubuhnya yang lesu dan nyamannya kasur menjadi kesatuan yang sempurna. Namun, baru saja Arselila ingin menutup matanya untuk sekejap kembali terbuka setelah mendengar teriakkan dari ruang tengah.

"DEK!!! TURUN SEBENTAR!"

"Baru aja gue mau merdeka, malah udah di jajah aja sama nyokap"

Walaupun dengan menggerutu, Arselila tetap menghampiri ibunya yang berteriak memanggil nya.

Saat Arselila tiba di ruang tengah, ia melihat ibunya yang sedang mengemas sesuatu. Ada beberapa cup disana, itu terlihat seperti kue.

"Kenapa mam?"

"Tolongin Mama ya Sel. Tadi, Tante Mona bilang, pengen kue buatan Mama. Yaudah, Mama buatin, kamu tolong anterin ya?" kata Lina, Ibunya Arselila.

"Kenapa gak nyuruh Abang aja sih mam?" Tanya Arselila dengan kesalnya.

Bagaimana tidak kesal? Pasalnya, tidur sorenya jadi terganggu.

"Abang kamu lagi les musik kalau kamu lupa" jawab Lina.

Arselila menghela nafas berat, mau bagaimana lagi kalau kanjeng ratu yang sudah memerintah.

"Yaudah, Seli ganti baju dulu"

Dengan berat hati dirinya menaiki anak tangga. Arselila kembali ke kamarnya dan membuka lemari pakaian nya.

Getaran dan bunyi dari ponselnya membuat Arselila lebih dulu mengambil ponselnya. Tertera nama gadis tomboy yang pagi tadi meninggalkan nya.

Sese👿

|Sel, bikin CV yuk.
|Gue tunggu di Cafe Darari ya :)
|See u Queen*

Ah, benar juga. Dirinya ada tugas membuat CV. Arselila segera mengganti bajunya, dia menggunakan kemeja putih dan rok jeans diatas lutut berwarna biru langit.

Arselila mengemas beberapa kertas dan buku, tidak lupa juga laptop yang ia masukkan kedalam tas.

"Udah semua deh kayaknya" katanya yang mengecek lagi barang yang dia bawa.

Sesampainya di ruang tengah, beberapa paper bag sudah tersusun rapi. Kemudian terlihat ibunya yang berjalan dari arah dapur dengan membawa semangkuk mie instan.

"Mam, Seli izin ya. Mau ngerjain tugas di Cafe dekat rumah Tante sama Sesil"

"Iya, asal jangan pulang lewat dari jam tujuh" peringat Lina.

Arselila sedikit melihat pergelangan tangannya yang terdapat jam tangan.
Sekarang baru jam tiga lebih, berarti masih ada waktu tiga jam lebih.

"Iya Mam, tapi gak janji"

Arselila menenteng paper bag yang berisi beberapa kue itu.

_

Arselila sudah sampai di rumah Tante Mona, dia diantar Pak Dandi, sopir pribadi keluarga nya.

"Makasih ya sayang, Tante senang kamu anterin kue buat Tante" Kata Wanita dihadapan Arselila.

"Tante yang hamil, kok Seli yang ribet, dasar!"

Mona terkekeh melihat keponakan nya yang menggerutu sebal. Tapi ia sudah tidak heran dengan sifat keponakan nya yang satu ini.

"Yaudah, Seli pamit. Sesil pasti udah lama nungguin Seli, bye Tan"

_

Arselila berjalan dipinggir trotoar, ia memilih untuk berjalan kaki menuju Cafenya, karena Pak Dandi sudah dia suruh untuk pulang terlebih dahulu.

Arselila menengok kanan kiri melihat keadaan jalan sekitar. Dirasa aman untuk menyebrang, akhirnya Arselila berjalan dengan santai menyebrang jalan itu

Tapi, saat dirinya ditengah jalan, sebuah motor melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke arah nya .

"AAA!!!"

Bruk!!!!

J.I.A.N.S.E.L Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang