HAPPY READING ✨🤗
✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩
Sepulangnya dari kampus, Arselila langsung membersihkan diri. Sekarang, gadis itu tengah santai bersama kasur empuknya, rasanya lelah sekali setelah drama yang Alex buat.
Baru saja Arselila akan menutup matanya, tiba-tiba perutnya berbunyi minta diisi."Huft...lapar, kira-kira di kulkas masih ada makanan gak ya?" Ucap Arselila.
Dengan terpaksa, Arselila berjalan menuju dapur. Dengan tidak adanya asisten rumah tangga di rumahnya membuat dirinya harus bisa mandiri. Ditambah lagi sekarang ayah dan ibunya sedang tidak ada di rumah.
Ayahnya ada perjalanan bisnis ke luar kota, dan ibunya ikut bersama ayahnya.
"Yah, kulkasnya kosong lagi" kata Arselila setelah melihat isi kulkasnya.
Dengan kesal ia menutup kembali pintu kulkas itu.
"Ah iya, gue kayaknya masih punya cemilan di rak atas deh"
Arselila dengan sumringah membuka rak yang letaknya diatas kompor. Senyuman yang tadinya lebar kini kembali pudar.
"Anj*, astaghfirullah ingin sekali hamba mengumpat!" Geregetnya.
Ternyata rak nya pun sama kosong seperti kulkasnya. Mana perut nya sudah keroncongan, cacing di dalam perut nya sudah pada protes.
"Mendingan gue ke minimarket aja daripada mati kelaparan"
_
"Eh non, mau kemana malam-malam begini?"
"Arsel mau beli makanan Pak, soalnya kulkas udah pada kosong" jawabnya.
"Aduh non, ini kan udah malam, bahaya non" kata Pak Jaenal security di rumah Arsel.
"Cuma sebentar kok pak"
"Yaudah minta antar Pak Asep kalau gitu" tawar Pak Jaenal.
"Gak usah Pak, orang minimarket nya dekat kok. Yaudah Arsel pergi dulu ya Pak"
"NON!!! HEY!!!, aduh kudu kumaha ieu"
Arselila terus berlari tanpa menghiraukan teriakan Pak Jaenal yang sudah mengacak rambutnya frustasi.
Iyalah frustasi! Bagaimana kalau anak majikannya itu kenapa-kenapa? Bisa-bisa Pak Bos nya langsung memenggal lehernya.
Arselila sudah sampai di pinggir jalan seberang minimarket yang ia tuju. Ia terus menengok ke arah belakang, takutnya Pak Jaenal mengejar nya.
"Huft...aman, kan berabe urusannya kalau bener Pak Jaenal ngejar" monolog nya.
Dirasa jalanan sepi dari pengendara, Arselila pun berjalan dengan santai nya menyebrangi jalan dengan kedua tangannya yang ia masukkan kedalam saku Hoodie nya.
Tiba-tiba cahaya terang menyorot dari sebelah kanan nya membuat Arselila tidak bisa melihat dengan jelas.
Tin!!! Tin!!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
J.I.A.N.S.E.L
Ficção AdolescenteKehidupan Arselila berubah drastis saat dirinya memasuki Universitas. Awalnya, Arselila mengira jika dengan dirinya meminta Jiandra menjadi pacar kontrak nya, laki-laki yang terobsesi dengan dirinya akan menyerah untuk mendapatkan nya. Ternyata gad...