24.

370 31 4
                                    

4 jam telah berlalu namun pintu ruang operasi belum juga terbuka menandakan operasi didalam masih berlangsung.

Opa,oma,daddy,momny sudah menunggu dengan cemas didepan ruang operasi. Arsen sedang menyender dipintu ruang  operasi twins yang sedang mondar mandir didepan arsen,sedangkan arby sedang menatap kosong ruang operasi dengan tiang infus  disampingnya. Namun tatapan kosong itu langsung berubah menjadi gelap ketika seseorang dengan kuat memukul arby tanpa ampun. Seseorang itu membabi buta dengan kejamnya.

Semua orang yang terkejut reflek langsung berusaha memisahkan keduanya.

"MATI SAJA KAU ANJING"Murka abraham dengan wajah merah.
"Abraham?"kaget semua orang. Dibelakang abraham terdapat 2 orang yang tampak rapi dengan pakaiannya. Devon dan dava.

"Cukup! Hentikan nak apa kau tidak malu adikmu sedang berjuang melawan maut sedangkan kau memukuli kakak dari adikmu?"tanya daddy yang geram dengan sikap kasar abraham. Sedangkan twins sudah memapah arby keruang rawat yang tadi sempat arby tempati.

"Dia bukan adikku! Tapi dia calon istriku!"tegas abraham membuat arsen membuka matanya lebar-lebar sedangkan yang lainnya terkejut. Weh ngada² ye ente kadang²

Uhuk..
Uhukk...

Devon sampai tersedak liurnya sendiri mendengar penuturan abraham yang terlalu gila dan ekstrim.

Plak!

"Jaga ucapanmu itu!"gertak opa. Setelah menampar abraham.
"Kenapa? Ya dulu memang cintaku pada amora sebatas kakak dan adik tetapi seiring berjalannya waktu rasa cinta itu berubah seperti rasa cinta pria pada wanita"jujur abraham.

Duarrrr

Perasaan keluarga amora benar-benar di uji oleh abraham.

"Apa kau ikut gila seperti abang? Princess itu masih anak-anak dan kau yang sudah bapak-bapak ini mencintai princess? Hell! Aku nggak akan biarkan princess diusik pria pendofil sepertimu"sarkas arsen.

"Dia milikku!"sinis abraham.

Ceklek...

Terbukanya pintu operasi membuat pertengkaran gila yang dimulai abraham terhenti.

"Keluarga pasien?"tanya dokter dengan profesional walau sudah tau didepannya ini keluarga pasien yang sedang terbaring didalam.
"Bagaimana keadaanya?'
"Semua baik-baik saja?"
"Ada kendala? Bagaimana putriku?"
"Dia baik-baik saja?"

Begitu banyak pertanyaan yang keluar namun ucapan dokter membuat mereka berhenti bertanya.

"Luka yang dialami cukup serius dan tadi sempat kehilangan banyak darah. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi nona mengalami koma"jelas sang dokter.

Deg!

Bagai dijatuhkan kedalam sumur, kini cahaya yang selalu menerangi hati mereka redup seketika. Betapa hancurnya hati orang tua mendengar kabar buruk ini bukan hanya para orang tua,anak-anak pun sama.

Dengan kemarahan yang tidak dapat abraham kendalikan,abraham langsung menarik dokter tersebut dan mengangkatkan kedinding.

Lalu dengar kasar abraham langsung menjatuhkan dokter tersebut.

"Abraham! Nak cukup dokter itu tidak salah"nasehat mommy dengan air mata yang telah mengalir deras.
"Siapkan penerbangan dalam waktu 30 menit,dan aku mau kau mengurus semuanya aku akan membawa dia bersamaku"ucap abraham dengan dingin dan aura yang menyeramkan.

"Tidak!"bantah opa dengan tegas.
"Aku tidak peduli"sarkas abraham.
"Dia adalah cucuku aku juga berhak atas dia"ucap opa. Abraham menatap semua orang dengan datar dan...

POSSESSIVE MAFIA FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang