2 tahun kemudian
Berselang 2 tahun hidup dikorea dan nginap dirumah pamannya yaitu Albion hari ini hari kelulusan Alvano magerentha dia berniat untuk kembali ke Indonesia untuk merayakan hari kelulusan sekolah nya, ia sedang menelpon orang tua dan Abang nya disana, dia masih ingat dengan penyakitnya itu dia sudah menulis surat untuk samudra dan surat itu dia simpan di laci meja nya samudra, surat untuk orang tuanya juga udah ada di dokter yang ia minta tolong untuk mengoperasikan jantung untuk samudra, jadi dia tak perlu khawatir kalau dirinya meninggal dunia mereka baru tahu kalo vano gak meninggal dunia kan gak enak dong ngasih kejutan nya untuk mereka
"Dadyy hari ini vano lulus, Vano dapat beasiswa kuliah di Amerika" ucap antusias Vano
"Wihhh selamat nak, akhirnya kamu lulus, nanti pulang ya ke Indonesia" ucap Viona, Vano mengangguk
"Samudra, akhirnya kamu juga lulus selamat ya" samudra yang disampingnya vano mengangguk
"Makasih Tante" jawab samudra, vano tersenyum tipis melihat wajah ceria viona dan vionel walaupun mereka bukan ortu kandung Vero dia sangat menyayangi mereka terutama untuk Abang Devan, Naufal, Alvin dan sahabat nya yang sudah jadi sepupunya yaitu samudra
"Samudra, nanti Lo anterin gw ya ke bandara, nanti malam" samudra tersenyum tipis tapi hati nya ada yang janggal
"Lo nanti malam jangan pulang dulu ya, perasaan gw gak enak dari Lo, vano" ucap resah samudra, Vano geleng pelan dan tersenyum tipis
"Gw gapapa kok, gausah khawatir gw pulang dengan selamat" Percuma saja dirinya melarang Vano si kepala batu atau keras kepala percuma saja dia melarangnya jawabannya pasti sama, ia hanya pasrah saja tapi dia berdoa saja semoga tak ada terjadi apa apa sama sepupunya itu
•
•
•
☠️☠️☠️☠️
Waktu yang ditunggu-tunggu oleh alvero Mahendradatta a.k.a Alvano magerentha sekarang vano sedang makan meja makan ya kali makan dikamar mandi kan gak bagus dong
"Vano kamu yakin mau pulang sekolah?" Basa basi Albion, Vano menganggukkan kepalanya
Akhirnya pun hening gak ada yang bicara Chenle, samudra, Albion maupun Vano semua menikmati masakan Chenle, ternyata masakan Chenle enak vano melihat cara masak chenle udah kaya chef, trauma vano terhadap Chenle mulai menghilang akhir akhir ini mungkin saja yang ngelakuin bukan chenle melainkan alter egonya, vano tahu karena Andri yang beri tahu bahwa yang ngelakuin hal itu adalah alterego nya Chenle namanya yaitu zayyan, Vano juga suka memaafkan kesalahannya Chenle itu sudah berlalu kejadian itu udah 3 tahun yang lalu jadi vano maafin saja, lagian chenle masih normal berbeda dengan alter egonya itu
Akhirnya vano selesai makan begitu juga samudra dan Chenle, samudra ingin berdiri chenle menghentikan nya dia bilang kalau dia mau mengantar vano kebandara ya vano sama samudra iyain saja, mereka pun berjalan mobilnya menuju ke bandara
Akhirnya sudah sampai dibandara, samudra tak ingin pulang sebelum dirinya liat vano sudah berangkat meluncur ke Indonesia, samudra memeluk Vano dan menangis dipelukan Vano , chenle? Dia hanya cuek saja dia aslinya mau pulang liat adeknya gak mau pulang ya dia nungguin dia bilang yok pulang baru dirinya pulang, di hatinya merasa sedih melihat kepergian Vano, ia senang kalau Vano nginap dimansion nya ia juga senang melihat wajah ceria milik Vano itu membuat hati chenle menghangat
"Lo harus pulang dengan selama nee?" Ucap sedih samudra, Vano mengangguk
"Iya gw janji akan pulang dengan selamat, nanti kita jalan jalan ke Italia ya? Kalau gw selamat sampai Indonesia, kayanya gak mungkin gw selamat sampai Indonesia, maafin gw samudra" ucap Vano dan diakhiri dibatinnya, samudra mengangguk angguk, vano melihat Chenle, dia pun melepaskan pelukannya samudra dan berjalan ke Chenle dan langsung memeluk tubuh Chenle
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙰𝙻𝚅𝙴𝚁𝙾 𝙽𝙾𝚃 𝙰𝙻𝚅𝙰𝙽𝙾 [END]
Fanfiction[HY!!! GUWE BOSEN JADI GW BIKIN CERITA AJA] [CERITA SENDIRI!! NOT JIPLAK 🚫] °°°°°°°°°°° Alvero Mahendradatta, anak sebatang kara karena ortunya sudah meninggal dunia pas Vero umur 6tahun ortu nya ketabrak truk dan mobil ortu yang ditumpangi jatuh k...