"dok samudra mau dibawa kemana?" Sahut vio kebingungan saat bankar milik samudra dibawa keluar oleh berapa suster
"Kami ada yang mendonorkan jantungnya untuk pasien tuan" jawab sang dokter
"Emang siapa yah yang donor jantung buat samudra?" Sang dokter tak mau rahasia nya terbongkar jadi ia harus berbohong dulu
"Kalo itu saya ga mau beritahu karena saya sama dia rahasia"
"Ouhh" dengan nada kecewa
"Yaudah saya mau operasi dulu ya" vio pun mengangguk
Sedangkan viona? Dia sedang mencari seseorang dengan muka yang khawatir, tetapi orang itu tak muncul juga
"Dad vano mana ya? Kok dia gak ada bukannya dia sama dokter tadi ya dad?" Sahut viona, dia merasa khawatir dipikiran nya ia takut anak bungsu nya hilang
"mungkin dia lagi ditaman lagi butuh angin segar , jadi jangan ganggu dia dulu ya" mau tak mau viona harus berfikir positif aja dan mempercayai omongan sang suami
"Tapi-" ucapan viona dipotong oleh vio
"Udah positif aja mommy ku cantik" sahut Alvin
Diruangan operasi
Diruangan yang sangat gelap gulita ya namanya juga ruangan operasi jadi gelap hanya ada 1 lampu untuk menerangi proses operasi nya
"Nak vano sudah siap?" Vano pun melihat tubuh samudra terbaring lemas dibankar itu dan kembali menatap sang dokter dan berkata
"Saya siap dok" ucap tegasnya, sang dokter merasa iba dengan vano yang rela mati demi sang saudara nya itu
"dok ini surat kalo saya udah meninggal dunia dihari kelulusan dokter berikan surat ini ke samudra, dan disitu ada flashback, dokter jangan liat ya!"sang dokter hanya mengangguk sebagai jawaban
"Yaudah dok silahkan lanjutkan " sang dokter pun membius vano terlebih dahulu biar vano tak merasakan sakit saat dioperasi
"Sungguh anak yang Malang" gumam sang dokter
Sementara ditempat lain
"Kenapa ku merasakan khawatir dengan kondisi vano ya dad" sahut Alvin
"Soalnya tengah malam vano sering merasakan sakit, ku tengah malam selalu mengintipnya dicela pintu kamar vano dia selalu meringis kesakitan, apakah vano punya penyakit dad?" Tentu vio tersontak terkejut bagaimana ia tak tahu kalo anaknya punya penyakit?
"Dady juga kaya gitu Vin"
"Dady udah nelpon bang Naufal sama bang Devan? Tentang masalah samudra" ah ya!! Vio melupakan kedua anaknya itu ia pun segera mengambil handphone berlogo iPhone dan mencoba menelpon Naufal
Tut!
'halo dad? Ada apa? Tumben nelpon?' ucap seorang disebrang telpon disana
"Naufal, balik ke Indonesia ya, samudra masuk rumah sakit"
'apa?!! Oke dad ku akan kesana tunggu 2 jam ya disana'
Telpon tersebut dimatikan oleh Naufal , tak mengucapkan salam dulu dan langsung dimatiin
Vio tak menelpon seseorang yaitu devan, ia tahu Devan sedang sibuk dengan perusahaan itu yang hampir bangkrut karena ada yang mengambil semua uang perusahaan sebanyak 3 triliun, mau tak mau Devan langsung kesana dan mencari tahu siapa dalang yang mengambil uang perusahaan nya, jadi vio tak permasalahkan Devan yang tak datang untuk menjenguk saudara nya itu, yaitu samudra
Vio melihat lampu warna hijau berarti bahwa Operasi sudah selesai, dan dua suster mendorong bankar milik samudra keruangan nya tadi dan dibelakang bankar terdapat seorang pemuda tampan yaitu alvano, tetapi arah ruangan samudra dan vano berbeda samudra kearah kiri dan vano kearah kanan
Semua keluarga vano tak menyadari bahwa yang dibankar itu adalah vano keluarga vano mengikuti suster yang mendorong bankar samudra
Naufal POV on
Sedang mencari ruangan yang diberikan oleh sang Dady yaitu vio, untung dia tak langsung kerumah ia langsung kerumah sakit jaya abadi
Tetapi ia melihat suster membawa seseorang dibankar itu muka itu cukup familiar, dan muka itu mirip sang adik bungsu nya
Melihat suster mendorong bankar tersebut sudah menghilang dari pandangannya ia pun berpikir positif aja ia pun berlanjut mencari ruangan saudaranya yang sakit itu
"Dimana si ruangannya?" Gumam naufal, tetapi ia melihat seseorang yang ia kenal ia pun berlari kecil menuju ke orang bertiga itu
"Dady mommy" mereka yang mendengar suara yang tak asing bagi mereka dan coba melihat siapa yang memanggil nya, dan ternyata Naufal anak keduanya itu
POV Naufal end
"Kyaaa mommy kangen banget sama kamu Naufal!" Ucap seru sang mommy dan langsung memeluk sang anak yang ia rindukan
"Naufal juga kangen sama mommy" viona pun melepaskan pelukannya
"Mommy Dady dan Alvin , tadi Naufal liat ada suster mendorong bankar nah yang dibankar itu mukanya mirip dengan Vano" ucap Naufal
"Hahha, mana mungkin, sekarang vano lagi ditaman juga, ngarang deh kamu" ucap vio sambil ketawa garing
"Masa si Naufal salah liat? Bankar itu keluar dari ruang operasi, dan berjalan kearah kanan" gumam Naufal, gumam Naufal terdengar oleh orang ketiga itu
"Naufal kamu gak salah liat? Dady ku takut vano Kenapa²" sambil menggoyangkan lengan sang suami
Hening
"Tadi Alvin liat dibelakang bankar samudra ada bankar lain tetapi pas suster mendorong bankar itu mendorong kearah kanan Alvin gak bisa liat siapa yang dibankar itu" akhirnya Alvin memecahkan keheningan tersebut
"T-tapi"
"H-hah Dady mommy" ucap laki-laki itu
"Vano! Kok muka kamu pucat nak? Kamu sakit?" Ucap khawatir viona
"E-emm gak kok mom, ku mau pulang istirahat dirumah" ucap lesu Vano
"Gw yang jagain Lo van" dan disetujui oleh viona, vero tak menyadari bahwa Naufal adalah Abang kedua vano adalah seorang dokter
"Yaudah yok gw anterin, mumpung gw bawa mobil" Naufal pun menuntun vano kejalan keluar dari rumah sakit
[Bersambung]
22.23
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙰𝙻𝚅𝙴𝚁𝙾 𝙽𝙾𝚃 𝙰𝙻𝚅𝙰𝙽𝙾 [END]
Fanfic[HY!!! GUWE BOSEN JADI GW BIKIN CERITA AJA] [CERITA SENDIRI!! NOT JIPLAK 🚫] °°°°°°°°°°° Alvero Mahendradatta, anak sebatang kara karena ortunya sudah meninggal dunia pas Vero umur 6tahun ortu nya ketabrak truk dan mobil ortu yang ditumpangi jatuh k...