AlVERO • TRANSMIGRASI 11

521 40 6
                                    

Sebuah rumah mewah, bukan, gak pantas disebut rumah tetapi disebut mansion, mansion milik keluarga magerentha orang kaya no 1 di Indonesia

Terdapat dipakiran mansion itu ada sebuah mobil keluaran terbaru dan sangat langka dijual dan itu baru berapa yang ngejual itu karena membuat mobil sangat mewah gak bisa broh

Naufal pun menuntun kembali vano masuk mansionnya itu dia berjalan menuju ke lift, akhirnya lift itu terbuka dan berjalan menuju kearah pintu kamar vano dan meletakkan vano dikeranjang size nya itu, untung Naufal membawa alat kedokteran nya itu ke Indonesia, ia mencoba dan mendengarkan detak jantung milik Vano tetapi tidak ada jantung satu yang hidup, apakah, vano punya satu jantung? tetapi sungguh ia tak mendengar detakan jantung satu yang hidup

'what?! Vano punya satu jantung? Bentar-bentar gw akan mencoba membuka baju milik Vano setelah vano tidur sangat nyenyak' batin Naufal

Akhirnya waktu yang ia tunggu, Naufal mencoba membuka baju milik Vano secara perlahan lahan jangan sampai vano terusik oleh karenanya

Deg!

Naufal melihat bekas jahitan yang masih basah di dada vano lebih tepatnya dijantung satu itu

"Berarti pas dirumah sakit gw gak salah dong?vano mendonorkan jantungnya ke samudra?" Gumam Naufal, Naufal tak menyadari gumamnya bisa mengganggu vano sedang tertidur pulas

"Eguhh, bang Naufal!!" Vano melihat kearah tubuhnya tak memakai baju dan diperlihatkan bekas jahitan milik nya yang masih baru

"L-lo , plis bang jangan beritahu ke Dady sama mommy" Naufal masih terdiam membisu seribu bisu pikiran Naufal masih tercampur aduk

"B-berarti yang d-donor jantung samudra itu Lo vano!!"

" Ya bang itu gw, gw ngelakuin itu biar samudra tetep hidup, plis bang jangan beritahu kemereka terutama samudra, cukup Lo dan dokter yang tahu"  ucap memohon kepada Naufal

"Van, Lo sejak kapan punya penyakit kanker? Sejak kapan!! Kenapa Lo gak beritahu gw?!!"

Deg!

Ia lupa bahwa Abang keduanya ini adalah seorang dokter, habis sudah

"I-itu, sejak kelas 9 SMP bang, tadi ku mau bilang ke Dady soal penyakit ku bang, tapi suananya tu lagi genting bang jadi ku memilih merahasiakan itu semua hiks hiks"Naufal langsung sigap memeluk vano dan menangis membuat vano kebingungan

"Van, gw tahu niat Lo baik, tapi Lo liat dulu penyakit Lo itu, gw gak mau kehilangan Lo, cukup shavion yang meninggal kan kita vano!" Vano pun mengerutkan keningnya, ia bingung siapa shavion? kehidupan vano penuh teka teki

"Shavion, adalah Abang ke empat mu Vano, dia meninggal dunia karena balapan motor disitu ia juga mempunyai penyakit kanker, gw gak mau hal itu terjadi Vano hiks hiks, ia meninggal dunia pas dia 2 SMK" ujar panjang lebar Naufal

"Bang, kalau gw meninggal dunia di hari kelulusan sekolah gw mau Lo Dateng sebelum gw mati bang, gw udah nitip surat itu kedokter kalo Lo mau liat silahkan ambil tuh surat tapi ambil nya setelah gw udah dikubur"

"Tetapi ku lupa nama panjang bang shavion" lanjut nya

"Nama panjangnya shaviondra magerentha, dia seorang geng motor dan juga king MAFIA nama mafianya geng Phoenix" vano menganga lebar, jadi? Yang ia sering panggil Axel ternyata shavion? Abang keempat vano?

"Pantesan aja tuh anak udah lama gak muncul di markas gw" gumam Vano, tetapi Naufal tak mendengar gumaman vano

'ehh tunggu? Meninggal dunia?!!!! Kenapa tuh para geng nya gak beritahu gw?!!!' batin vano

"Yaudah Lo istirahat aja Vano, gw gak akan beritahu soal penyakit Lo dan Lo donorin jantung Lo ke samudra" vano pun bernafas lega ternyata abangnya itu dapat dipercaya

Akhirnya pun vano tertidur pulas tanpa sengaja dia tertidur sampai esok pagi, ehh berjelang subuh , ya ia tak sholat lah kan Kristen:)

"Hoamm gw laper makan dulu ya" saking bersemangat untuk makan , ia melupakan kalau jahitannya masih basah

"Awhhhss , b-bang Naufal, bang Naufal!!!!!"

Brak!!

Naufal POV on

Dirinya sedang tertidur pulas tetapi mendengar suara teriakan yang mengganggu ditelinga nya ia hanya acuh

Saat teriakan itu semangkin kecang, pikiran nya menuju ke vano, ya itu suara Vano ia pun langsung berlari menuju kekamar vano

Pas ia buka ternyata dikunci berkali-kali dobrak pintu dan ke Lima kalinya ia pun berhasil membuka pintunya

Brak!!

Naufal POV end

"Vano!!" Naufal pun mengahampiri vano yang sedang meringis kesakitan, ia pun mengangkat vano ke kasur nya dan ia mencoba memeriksa jahitan baru milik Vano didadanya

"Lo jangan terlalu banyak gerak! Ngeyel si!" Vano hanya diam saja ini juga salahnya ngapain ia terlalu bersemangat sampai lupa kalo jahitannya masih baru

"Nih makan dulu , dan minum juga obat nya gw udah taro di tampan itu" ujar Naufal, vano pun hanya mengangguk saja

Vano mengerti sifat Naufal ya seperti apa judes cutek tetapi masih aja banyak yang menyukainya, tetapi dibalik sifatnya itu dia baik kok dia juga perhatian namun dia juga paling galak loh daripada sang Dady dan Abang pertama itu Devan

"Bunda, ayah Vero udah hidup kembali tetapi di tubuh vano, kehidupan vano penuh teka teki sampai Vero susah sama kehidupan vano , kayaknya Vero bakal mati lagi deh Bun, yah karena penyakit Vero dan juga jantung Vero cuman ada satu" ucap lesu Vero

"Udah gausah sedih, bunda sama ayah Lo akan bahagia disana melihat perjuangan putra kesayangannya" vano melihat ke sang suara ternyata Naufal

"B-bang?"

"Tenang gw udah tahu kok Lo itu Vero bukan Vano karena selama gw di luar negri gw selalu mantau Lo dan orang suruhan gw , gw tahu pas Lo di roftop sekolah bersama 1 cwek, dan ternyata Lo bukan adek gw, maksud jiwa Lo bukan jiwa adik gw, tapi gw bisa menerima Lo jadi adek gw Van" vano pun langsung memeluk bidang milik Naufal

"Ini bukan kemauan gw bang, vano sendiri yang narik jiwa gw, gw hanya menjalankan tugas yang dia pesan bang, yaitu jaga keluarga magerentha dan berikan jantung untuk samudra , jadi gw bisa ketemu sama ortu dengan cara itu" terakhir dilanjutkan di batinnya

"Terimakasih udah mau nepatin raga adek gw" Vero kira Naufal akan memarahinya karena dirinya bukan lah adeknya melainkan jiwa orang asing yang menepati raga sang adek tercintanya itu.


[Bersambung]

23.44

𝙰𝙻𝚅𝙴𝚁𝙾 𝙽𝙾𝚃 𝙰𝙻𝚅𝙰𝙽𝙾 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang