Laki-Laki pertama yang bertahan

1.2K 91 8
                                    

                         Hai guys

                Welcome to part 2

   Ceritanya kita lanjut di sini ya

                  Semoga suka

    Selamat membaca dan enjoy

                             *****
Hari ini Aletha membulatkan tekadnya  untuk berbicara dengan kakanya agar ia tidak selalu menganggu teman temannya termasuk jax,apalagi jax merupakan salah satu anak didik ayahnya.

Jika ia di kasari oleh kakanya bisa saja jax melaporkan hal itu ke polisi dan dampaknya bisa sampai ke ayah mereka.

Kini Aletha sudah berdiri di depan pintu kamar kakanya ia merasa ragu untuk berbicara hal ini,karena ia yakin kakanya tidak akan mendengarkannya,tapi tetap saja ia harus membicarakan hal ini.

Aletha mulai mengetuk pintu kamar kakanya,2 kali ketukan tidak ada jawaban tapi ketukan ke3 sang kaka sudah membuka pintunya.

"Ngapain letha?" Tanya Alkandra yang kini sedang berdiri di depan pintu sembari mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk.

"Gua boleh bicara gak kak bentar aja" Jawab kalea dengan gugup dan memohon.

"Ngapain gitu sih,gua ini abang lu ngapain takut santai aja kali,yaudah masuk" Sambil merangkul tubuh mungil adiknya itu mereka berdua masuk dan duduk di sebuah sofa.

"Kak,boleh gak lu gak usah ngancem atau nyakitin temen cowo gua lagi termasuk" Belum selesai aletha mengatakannya perkataan itu sudah di potong oleh Al,"termasuk si jax itu"
Sahutnya.

"Letha sayang kaka gak akan nyakitin siapa pun asal kamu mau jadi pacar kavin,gimana?" Tawar Al.

"Sorry kak kalo soal itu gua gak bisa" jawabnya lantang."gak masalah kalo gitu gua juga gak bisa" Ucap Al.

"Terserah lu deh kak" bentak Aletha sambil berjalan keluar kamar  tanpa menghiraukan kakanya itu.

                            *****
Sudah hampir 1 jam justin mondar mandir dengan wajah yang terlihat begitu cemas,bagaimana tidak ia sedang menunggu jax yang sudah dari tadi pergi entah kemana dan hal itu lantas membuatnya tak tenang.

Ia takut jika jax bertemu dengan anak gang Bima sakti pasti adiknya itu akan di keroyok habis habisan,tetapi ia coba untuk menetralkan pikirannya denga positif thinking.Mungkin saja jax sedang berbelanja di supermarket depan dengan temannya.

Tak lama ia menetralkan pikiran kini ia sudah melihat jax dari kejauhan dan perasaan cemasnya kini mulai mereda.Tak berselang lama jax langsung di kelilingi oleh beberapa motor.

Jelas saja justin tau itu adalah motor anak anak Bima sakti,lantas justin langsung memanggil teman-temannya untuk membantu jax,namun naas tak ada satu pun yang berani mendekat termasuk justin dan aldo sendiri.

Kini salah seorang dari 7 anggota itu turun dan membuka helemnya dan dia adalah alkandra sang ketua Bima Sakti,sesaat setelah alkandra turun kini semua anggota Bima sakti ikut turun dan mendekati jax.

Bukannya merasa takut pada apa yang ia hadapi saat ini justru dengan tenggilnya jax tersenyum lebar. "Ngapain cil senyum ada yang lucu" Tanya Al dengan kasar.

"Gak,lagian kalian nyari ribut di area sepak bola gini mana banyak satpam lagi" Jawabnya semakin melebarka senyum.

"Nyolot nih orang Al,Udah hajar aja"saat kavindra ingin menghajar jax tangannya terhenti karena seseorang dan dia adalah Aletha.

JAXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang