2. FLASHBACK

162 19 1
                                    

"ajari aku tentang hal apapun, asal jangan aku tanpamu" -panglima bintang Agara
.
.
.

Satu bulan berlalu, farez dan juga Aily masih kunjung belum sadarkan diri mereka berdua sama sekali belum ada perkembangan apapun sedikitpun belum ada, dokter sudah selalu berusaha semaksimal mungkin.

Di dalam ruang yang berwarna putih gadis cantik ini tengah tertidur dengan alat-alat medis yang menempel di tubuhnya. Bintang memegang erat tangan Aily.

"Aily kalo kamu sampai kenapa-kenapa aku, ga akan pernah maafin diri aku sendiri" ucap bintang mengelus-elus tangan Aily.

"Ai kamu ga kangen sama aku? Udah satu bulan masa kamu ga mau bangun si ai, kalo kamu bangun terus mau marah-marahin aku gapapa, mau di pukul-pukul juga gapapa. Tapi asal kamu bangun ai" bintang dengan sabar mengelus-elus rambut Aily berharap Aily bisa sadar kembali.

"Oh iya aku bawa buku novel yang kamu mau itu, aku bacain ya" bintang membacakan buku novel yang Aily inginkan saat itu. Waktu begitu cepat sampai tak sadar bintang tertidur di sebelah Aily.

Beberapa jam berlalu

Bintang pun terbangun dari tidurnya dan melihat ke arah jam sudah menunjukkan pukul 16.55. bintang kaget saat melihat jari tangan Aily bergerak. Bintang terdiam ia terus menatap tangan Aily yang bergerak berharap Aily segera bangun dari komanya. Bintang langsung menatap wajah Aily dan Aily perlahan membuka matanya dengan tetesan air mata yang mengalir di pipinya.

"Aily" bintang tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca, Aily pun tersenyum melihat wajah bintang.

Dengan tubuh yang masih sangat lemah Aily memegang pipi bintang, "bintang, kamu harus bisa bahagia tampa aku." Ujar Aily dengan suara yang sangat lemah.

Bintang meneteskan air mata dan menggelengkan kepalanya, "ga Aily, kamu bahagianya aku" bantah bintang.

Aily tersenyum kecil, "bintang aku mohon sama kamu. kamu harus bahagia tampa aku" ujar Aily sekali lagi.

"Ga Aily"

"I love you" cicit Aily pelan setelah itu ia menutup matanya dan alat yang di sebelah Aily berbunyi dengan tanda garis lurus. Bintang panik ia segera memanggil dokter. Dan memeluk tubuh Aily dengan kuat.

"Aily, aku mohon jangan tinggalin aku" tangis bintang pecah di pelukan Aily. Dokter datang dengan susternya untuk menyelamatkan nyawa Aily. Dan suster itu membawa bintang keluar supaya tidak menggangunya.

Bintang segera menelepon keluarga Aily untuk segera datang ke rumah sakit.

1 jam kemudian

Dokter pun keluar dari ruangan tersebut, "dok gimana anak saya dok? Dia baik-baik aja kan?" Tanya mama Aily bertubi-tubi dengan wajah yang cemas.

Dokter hanya mengkerut dan mengeluarkan nafas panjangnya, "maaf saya sudah semaksimal mungkin, tapi Aily tidak bisa di selamatkan" seketika mama Aily pun jatuh pingsan.

"Sus siapkan semua untuk almarhum" ucap dokter.

Deg

QUEEN DAN BINTANGNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang