8. FITTING BAJU

150 20 2
                                    

"di dunia ini tidak ada yang benar baik-baik saja begitu pun dengan, kamu."-Jeysha putri kiran
.
.
.

Siang hari ini queen berada di rumahnya, karna sekarang adalah hari libur hari yang sangat menyenangkan bukan? Tapi tidak dengan queen justru rasanya ia ingin sekali pergi dari rumah ini, tapi lagi-lagi papahnya menyuruh ia tetap di rumah dan akan mengancam queen jika queen pergi.

Apa lagi sekarang handphone queen lowbat karna sedari queen bangun tidur ia memainkan game di handphone sehingga sekarang lowbat. Queen berdiri di balkon kamarnya, walaupun cuaca hari ini sangat panas.

"Non queen di panggil sama nyonya" ucap bi inem baru saja datang, queen langsung membalikkan tubuhnya.

"Buat apa?" Tanya queen sangat malas, apa lagi jika harus berurusan dengan Jena pasti ia ingin membahas soal perjodohan ini, ah rasanya sangat muak sekali queen mendengar kata perjodohan itu.

"Ga tau non kayanya mau ngomong serius" ucap bi inem.

Queen hanya mengangguk, "iya Bi nanti queen ke luar" jawab queen. Setelah bi inem keluar dari kamarnya, queen pun ikut keluar.

Queen sudah berada di hadapan Jena dengan wajah yang sangat malas, "kenapa?" Tanya queen.

"Nanti akan ada yang menjemput kamu untuk fitting baju, jadi saya harap kamu segera siap-sia" jelas Jena.

"Hmm"

Tak lama Leona datang dengan pakaian yang sudah rapih, "mom Leona mau pergi dulu ya, buat nyari kado Erina" ucap Leona. Jena hanya mengangguk, Leona pergi begitu saja melewati queen dengan tatapan sinis. Queen memutar bola mata malasnya.

Tak lama queen pun pergi kembali ke dalam kamarnya, ia langsung memilih baju. Queen bukan type cewe yang ribet soal pakaian ia hanya memakai celana Levis kulot dan kaos over size berwarna putih.

Di sisi lain Vega tengah membujuk bintang supaya ia ikut fitting baju bersamanya, tapi bintang tetap menolaknya. Namun Vega tidak menyerah ia tetap bersi keras membujuk bintang.

"Ga lama ko, ayo ikut" ujar Vega.

"Ga mau bundaa, bintang tetep di sini kalo urusan baju itu terserah bunda aja, bintang percayain semuanya sama bunda" jawab bintang.

Vega menggelengkan kepalanya, "bunda gw mau, bunda maunya kamu ikut. Kalo kamu ga ikut bunda aduin kamu ke papah" ancam Vega.

Bintang mengeluarkan nafas kasarnya, "iya, oke bintang ikut" pasrah bintang. Apalah daya bintang jika bundanya itu sudah mengeluarkan ancaman, apa lagi sudah bawa-bawa nama papahnya ngeri cuy.

Vega full senyum, "yaudah kita siap-siap sekarang, bentar lagi berangkat" Vega langsung pergi dari kamar bintang.

-Queens-

M

obil berwarna hitam ini sudah berada di depan rumah queen, "bintang cepat sana kamu turun, ajak queen" suru Vega.

"Ga, bunda aja" tolak bintang.

"Bintang cepet!" Vega menatap bintang dengan tajam, lagi-lagi bintang hanya bisa pasrah. Ah apa-apaan ini tadi bundanya sudah memaksanya untuk ikut dan sekarang memaksanya lagi untuk menjemput queen.

Bintang memencet bel di depan pintu rumah queen, dan langsung di buka oleh Jena. "Ya ampun bintang" ucap Jena.

"Tante" bintang tersenyum tipis dan Salim kepada Jena.

QUEEN DAN BINTANGNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang