5. TERPAKSA

166 18 3
                                    

"rumah ga selalu menjadi tempat ternyaman" -lovely Queen Amora
.
.
.

20.00

Queen dan kedua temannya itu baru saja pulang dari cafe tempat biasanya mereka nongkrong. Memang sudah menjadi kebiasaan mereka setiap pulang sekolah pasti selalu nongkrong di sana, sampai-sampai pegawai yang ada di sana sudah kenal dengan mereka bertiga dan sudah hafal menu pesanan mereka.

Saat menuju pulang zetta menepuk-nepuk pundak jeysha supaya ia berhenti mengendarai motornya, jeysha langsung memberhentikan motornya.

"Apa si?" Tanya Jeysha di balik helm yang ia kenakan. Melihat jeysha memberhentikan motornya, queen pun ikut-ikutan memberhentikan motornya juga.

"Itu liat! Dia kan Adek tiri lo queen, ngapain ke club?" Tanya Zetta melihat Leona bersama om-om sedang masuk kedalam club.

"Palingan juga mau ngejalang" ujar jeysha dengan santai, queen hanya memutar bola mata malasnya, bagi queen sudah biasa melihat Leona pergi ke club malam-malam tidak asing baginya, ia juga tau semua kebusukan Leona tapi queen hanya diam.

"Biarin aja lah jangan ngurusin dia" malas queen. Kemudian queen menyalakan motornya kembali dan pergi mendahului jeysha.

"Gue baru tau kerjaan si Leona kaya gitu" cicit zetta pelan.

-Queens-

Kini queen sudah berada di rumahnya, kemudian ia pergi ke dapur untuk menghampiri bi inem yang sedang mencuci piring, "bi.." panggil queen.

"Iya non, bibi di sini?" Ucap Bi inem, queen langsung menghampiri bi inem.

"Queen mau makan laper" ujar queen sambil mengelus-elus perutnya, bi inem hanya tersenyum dan menggeleng kepalanya.

"Di rak non udah bibi siapin" bi inem tau queen dari sejak SMP ia sangat tidak menyukai untuk makan bersama dengan papahnya, Jena, Leona. Ia lebih memilih untuk makan bersama bi inem atau makan sendiri di kamar, sebelum mereka makan pasti bi inem sudah terlebih dahulu menyiapkan makanan untuk queen.

Queen mengambil makannya di rak kemudian ia membawanya ke meja makan yang sudah di bereskan oleh bi inem, "bibi udah makan?" Tanya queen sambil menyuapkan sesendok makan kedalam mulutnya.

"Bibi msh gampang non" jawab bi inem Baru saja selesai dengan pekerjaan nya.

"Sini makan bareng sama queen aja bi" tawar queen, bi inem hanya tersenyum dan mengangguk. Ia mengambil nasinya kemudian makan bersama dengan queen.

Sambil makan mereka juga mengobrol-ngobrol sedikit queen menceritakan tentang ia selama di sekolah hari ini, sesekali queen dan Bi inem terlihat tertawa dan tersenyum. Berkat bi inem queen jadi bisa merasakan kasih sayang dari seorang ibu, dari sejak queen lahir bi inem selalu menjaga dan merawat queen, queen sangat bersyukur telah di pertemukan dan di rawat oleh bi inem. Mungkin jika tidak ada bi inem queen sudah tidak ada di dunia ini akibat selalu di anyaya oleh papanya itu.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 23.00, queen memutuskan untuk pergi ke kamarnya. "Bi queen mau tidur ya" pamit queen.

"Iya non, gih cepet tidur besok sekolah" jawab bi inem. Queen hanya tersenyum dan mengangguk.

QUEEN DAN BINTANGNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang