21. RINDU

156 16 12
                                    

"bukan kah kita sebatas senja dan daratan? Saling melihat tapi tak saling terikat, saling mentap namun tak menepat" -Zeros Mahesa
.
.
.

Malam ini semua anggota black Moon berkumpul di markas, di sana sangat ramai untung saja markasnya besar dapat menampung mereka semua.

Bintang hanya diam ia asik merokok saja ketika yang lain sedang asik mengobrol, bermain game, bercanda, ataupun mabuk. Sama seperti bintang zeros hanya diam sambil merokok, namun ekspresi wajah mereka berdua berbeda zeros dengan wajah datarnya, dan bintang sepertinya hari ini ia sedang bahagia.

"Wah si bos kayanya lagi seneng nih, beda ekspresinya ga kaya biasa"ujar gian.

"Terserah lo" jawab bintang ketus.

"Ini lagi nih kenapa? Muka lo datar banget kaya tembok" celetuk Alan kepada zeros. Zeros hanya diam ia malah membuang wajahnya.

"Gue tau nih si zeros kenapa?" Beo veden.

"Kenapa" tanya mereka kompak.

"Kemaren dia liat jeysha jalan sama si haikal" jawab veden saat itu ia sempat melihat zeros yang tengah melihat jeysha dan Haikal dari kejauhan.

"Ya Ela ze, mereka jalan doang kan belum tentu deket apalagi jadian" ujar Alta enteng.

Zeros hanya terdiam mendengar ocehan dari teman-temannya itu,
"Tau lo lagian jeysha itu kan mantan lo, jadi lo udah ga berhak tuh cemburu-cemburu ga jelas" -alan

"Lagian ya, lo kan tau jeysha orangnya kaya apa. Dia itu susah buat di deketin, ya ga mungkin si jeysha tiba-tiba deket atau pacaran sama si haikal" Gian mengambil kacang yang berada di meja dan memakannya.

Zeros berfikir sejenak benar apa yang di katakan oleh gian dan Alan, jeysha itu susah buat di deketin dan ga mungkin mereka Deket atau pacaran apalagi jeysha baru-baru masuk ke sekolah ini dan pasti dia juga belum terlalu kena dengan Haikal.

Dan ya zeros adalah masa lalunya jadi untuk apa ia cemburu? Lagian mereka berdua sudah tidak memiliki hubungan apapun, jeysha berhak untuk dekat dengan siapa saja, ia berhak bahagia dengan siapapun itu.

"Setiap orang ada masanya ze, lo harus ikhlas tentang itu" ujar bintang tiba-tiba, zeros hanya mengangguk.

"Lo bisa ngomong gitu ke orang emangnya lo sendiri udah move on?" Ledek veden dengan halus.

Bintang hanya menatap sinis veden, dan veden pura-pura tidak melihat sambil menggaruk-garuk kepalanya. "Yeh lo ga tau aja di bos itu udah move on, akan sekarang ada queen" -gian.

"Ga, kaya siapa?" -bintang.

Semua terdiam dan menatap heran bintang, "ini juga sama aja nih, the real lo berdua itu Upin, Ipin" celetuk alta.

"Udah lah yang lo juga harus move on, kejar yang pasti queen udah di depan mata lo. Jelas-jelas dia itu udah jadi jodoh lo" -veden.

"Kalo lo ga mau sama queen gampang, ada gue. Gue siap jadi imam yang baik buat queen" -alan.

"Bacot lo semua" ujar bintang malas dengan teman-temannya.

"Maaf nih ya bang, menurut pendapat gue. Kalian ga bisa seenaknya nyuru buat mereka move on, aduh gimana ya cara jelasinnya. Intinya gini move on dari masa lalu itu ga mudah apalagi mereka yang pernah di jadiin satu-satunya di hati kita, jadi wajar aja kalo bang bintang sama bang zeros belum bisa move on dari masa lalunya, apalagi kalo mereka bikin kenangan yang hebat" ujar salah satu anak Balck moon.

Alan, Gian, Alta, dan veden terdiam. merasa bersalah dengan dengan perkataan-perkataan mereka tadi. "Nama lo siapa?" Tanya Gian.

"Aldi bang" jawabnya.

QUEEN DAN BINTANGNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang