6. UNDANGAN ULANG TAHUN

141 17 3
                                    

"orang-orang menyebutmu egois hanya ketika mereka tidak memanipulasi, kamu untuk melakukan apa yang mereka inginkan"-jeysha Agatha putri
.
.
.

Brak

Seseorang berhasil membuka pintu kamar queen dengan keras, queen cukup kaget mendengar suara dobrakan pintu. ia segera melirik ke arah sumber suara terlihat di sana seorang pria bertubuh kekar, perlahan ia menghampiri queen dengan mengepalkan kedua tangannya.

Pria itu sekarang sudah berada di hadapan queen, kemudian pria itu langsung menarik paksa baju queen, dan mendorongnya keras ke arah tembok.

"Gara-gara anda, hidup saya jadi kacau!" Ucapnya dengan raut wajah marah.

Queen hanya terdiam, ia hanya bisa menundukkan wajahnya tidak berani menatap wajah pria itu. Pria itu kembali menarik kerah baju queen, "gara-gara kamu lahir, saya kehilangan semuanya! Saya harus kehilangan cinta saya! Dan putri saya!" Ucap pria itu dengan suara lantang.

Queen pun mulai berani menatap pria itu, "aku tau semua ini salah aku, ga seharusnya aku lahir ke dunia ini! Bunda sama Kaka mati, gara-gara aku. Aku tau itu pah!" Ucap queen dengan rambut yang berantakan dan wajah yang frustasi.

"Aku pembunuh, aku udah ngerusak kebahagiaan mereka. Seharusnya sekarang mereka masih hidup, dan seharusnya mereka bahagia. Iya ini semua gara-gara aku, aku udah ngerusak semuanya" lanjut queen sambil memegangi kepalanya dengan wajah yang sangat stres.

"Akhirnya kamu menyadari itu semua, dan sekarang kamu harus pergi" argadana tersenyum tipis ia mengeluarkan pisau dari jasnya, queen menggelengkan kepalanya saat ia melihat benda tajam itu. Ia tidak ingin mati sekarang.

Argadana hanya tersenyum kemudian ia mengangkat tangan dan langsung menusukkan pisau itu di perut queen, tubuh queen sangat kaku tangannya memegangi perutnya itu yang sudah berlumuran darah. Tak lama ia pun jatuh ke lantai.

•••

Queen membuka matanya ternyata ini hanya lah mimpi, tubuhnya sangat berkeringat dingin. Kemudian ia memegangi pipi dan tangan, memastikan ia baik-baik saja.

"Huftt" queen menghela kan nafasnya, tangannya ingin mengambil minum yang berada di sebelahnya. Namun ternyata minumnya habis, jadi mau tidak mau queen harus mengambil minum ke dapur.

Dengan berat hati ia harus pergi dari kamarnya, satu-persatu anak tangga ia turuni kemudian ia segera langsung mengambil air minum.

Selesai mengambil air minum queen ingin langsung ke kamarnya tapi matanya tertuju pada sesuatu, ia melihat dari ruang tamu seperti ada cahaya, ia segera mengintipnya. Ternyata di sana ada tiga manusia yang tengah asik menonton TV, siapa lagi jika bukan argadana, Jena, dan Leona. Leona berada di tengah-tengah Jena dan argadana, terlihat argadana merangkul tubuh Leona dan mengelus-elus rambut Leona, sepertinya mereka sangat terlihat bahagia.

Jujur dalam lubuk hati queen sangat iri melihat Leona yang selalu mendapat kasih sayang dan perhatian dari papahnya, sedang queen? Mendapatkan perhatiannya pun tidak. rasanya sangat tidak adil bukan? Tapi apalah daya queen hanya bisa menerima kenyataan.

Ia tidak berlama-lama di sana karna hanya bikin queen sakit hati saja, ia pun segera kembali pergi ke dalam kamarnya.

-Queens-

QUEEN DAN BINTANGNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang