Love part 9

108 4 2
                                    

Natha masih sibuk di depan komputernya. Sebentar lagi semua kerjaanya selesai. Meski hari ini ia tidak begitu fokus tapi ia tetap mencoba mengerjakan apa yang menjadi tugasnya hari ini dengan sebaik baiknya.

Masih ingat ia kata kata Irfan tadi ketika break makan siang.

3 jam yang lalu...

Natha baru saja keluar dari kantornya, ia hendak mencari makan siang dengan beberapa rekan kerjanya.

"Mbk Natha ada yang cari" ucap Ulfa, salah satu  karyawan tempat kerjanya. Karena penasaran ia pun pergi ke depan untuk menemui orang itu.

Alangkah kagetnya ketika yang ia lihat di depan adalah Irfan. Untuk memastikanny Natha pun bertanya pada Ulfa siapa yang mencarinya.

"Ya itu mbk yang pake kemeja biru" jawab Ulfa sambil menunjuk Irfan.

"Makasih ya" Ulfa pun mengangguk.

Natha berjalan mendekati Irfan. "Ada apa?"

"Alhamdulillah akhirnya bisa ketemu kamu, aku.." Irfan hendak meraih tangan Natha tapi Natha menyembunyikanny di punggungnya. "Maaf kan aku, bisa kita bicara?"

"Soal apa?"

"Natha, aku mau jelasin apa yang sebenarnya teejadi. Karena ini semua hanya salah paham"

Natha melihat sekeliling, karena ia tak mau ada gosip yang bukan bukan ia pun mengajak Irfan ke kafe terdekat sekaligus makan siang.

Natha memesan makanan begitu juga Irfan. Tak ada obrolan selama mereka makan. Begitu berbeda tidak seperti ketika dulu. Irfan melihat Natha yang begitu cuek. Seakan ia tidak menganggap keberadaanya.

"Sekarang kamu mau ngomong apa?"

"Tha, kamu masih mau kan sama aku?"

"Setelah apa yang udah kamu lakuin ke aku?"

"Tha, itu semua salah paham. Aku dan Nadia tidak ada hubungan serius. Dia minta bantuan aku selama tiga bukan untuk jadi pacarnya. Karena dia nggak mau di jodohkan oleh orang tuanya"

"Kalau memang begitu adanya kenapa kamu nggak bilang dari awal"

"Jadi kamu maafin aku kan? Kita bisa kayak dulu lagi kan?"

"Maaf, Irfan hati aku udah terlalu sakit. Selama ini aku nunggu kamu dengan sabar. Aku mencoba setia sama kamu tapi apa ynag kamu lakuin. Aku maafin kamu Irfan. Tapi kembali seperti dulu sama saja aku membiarkan luka ini terus ternganga karena setiap kali aku melihat kamu bayangan wanita memeluk tangan kamu, muncul di benakku. Nggak Irfan aku nggak bisa. Lebih baik kita cari jalan kita masing masing" ucap Natha ia berusaha menahan air mata nya menetes. "Aku tidak bisa terlalu lama masih banyak kerjaan yang belum beres. Assalamualaikum"

"Walaikumsalam" jawab Irfan tanpa bisa mencegahnya.

Natha berlari ke arah kantornya. Air matanya mengalir deras tanpa bisa di bendung lagi.

***—***

Aku dan Erly sudah lebih dulu di warung Pak Kasim. Ya tempat ini menyimpan begitu banyak kenangan. Terutama ketika kami sedih karena patah hati. Seakan tempat ini menjadi saksi bisu perjalanan cinta kami.

"Ri, kamu yakin Natha nggak papa?" Tanya Erly semenjak tadi dia sudah sangat khawatir dengan keadaan teman satunya itu.

"Tenang aja, dia akan baik baik aja. Dia pasti kesini" jawabku meyakinkanya.

Kami sudah memesan makanan untuk makan malam awal kami hehe karena memang masih sore tapi kami tetap sebut makan malam.

Ku lihat Natha dari arah sebrang jalan melambaikan tangan pada kami.

♡♡Tiga sahabat mencari cinta♡♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang