Love part 5

124 4 0
                                    

Aku berjalan dengan lemah. Aku tak tahu lagi apa yang harus aku lakukan. aku juga tidak tahu apa yang harus aku jawab jika mereka bertnya.

Sejam yang lalu.....

Dengan tergesa-gesa aku berlari menuju tempat janjianku bertemu Damar. Di taman itu kulihat Damar sedang duduk sendirian.

"Ah, aku telat" ku percepat langkahku mendekati Damar. "Maaf aku telat. Kamu udah nunggu lama?"

"Oh, nggak kok aku juga baru dateng" ucapnya sambil tersenyum. Baru saja aku akan duduk tiba tiba seorang cewek dateng.

"Damar, ternyata tebakan aku benar, kamu disini" ucapnya ia langsung menggandeng tangan Damar " siapa?" Tanyanya pada Damar.

"Ah, temen kerja"

"Oh ya? Aku Anisa, calon istri Damar" ucapnya sambil mengulurkan tangan. Aku pun menjabat tanganya.

"Riri" ucapku singkat.

"Kalian lagi ada keperluan ya? Kalau gitu terusin aja, aku tunggu"

"Nggak kok, aku sama Riri udah selesai bicara, iya kan Ri?"

"Eh? Ah iya"

"Gitu, kalau gitu aku bawa Damar ya" ucapnya dengan manja. Aku hanya mengangguk dan mereka pergi.

"Aku duluan Riri" ucap Damar tanpa merasa bersalah.

Aku cuma bisa melihat mereka berjalan menjauh. Damar aku nggak nyangka kamu tipe cowok seperti ini.

Back....

Aku berjalan menunduk mencoba menata pikiranku. Aku sudah cukup kecewa. Masa baru dateng belum juga ngomong apa apa. Tapi kalau di pikir aku cukup beruntung. Karena aku belum terlambat untuk tahu siapa sebenarnya Damar.

Buuukkk...

Eh? Aku menabrak sesuatu. Ketika aku sadar seorang cowok di depanku. Aku langsung mendongak. Dan minta maaf. Ia mengangguk dan tersenyum. Subhanallah. Senyumnya telihat begitu tulus.

Aku merasa malu sekali. Setelah beberapa kali minta maaf aku langsung pergi. Nggak sopan banget ya. Tapi aku malu banget.

Sambil menyembunyikan rasa maluku. Kakiku menuntunku menuju rumah Erly. Rumah itu terlihat sepi. Aku tahu Natha juga ada di sana. Karena aku nggk mau ia sendirian.

Ku ketuk pintu rumah Erly. Ada jawaban dari dalam, mama Erly membukakan pintu untukku.

"Mereka di atas" ucap beliau.

"Iya bu, makasih" jawabku sambil tersenyum.

"Riri, " panggilnya aku berhentin melangkah "tolong bilang sama Erly, saya sama bapak mau pergi, jadi nanti pintu kunci saja karena kami pulang larut" sambung beliau.

"Iya bu, nanti saya kasih tahu Erly"

"Ya udah makasih ya" aku mengangguk dan melanjutkan langkahku menuju kamar Erly yang terletak di lantai dua.

Terdengar suara musik dari dalam. Tapi kenapa musik galau. Nih dua anak kompak banget ya kalau lagi galau gini.

Ku buka pintu kamar. Erly sdang di mejanya. Natha sedang tiduran sambil memeluk guling. Ia menatap hapenya. Mungkin ia masih menunggu kabar dari Irfan.

"Assalamualaikum"

"Walaikum salam" jawab mereka serempak.

"Ri, kok cepet?" Tanya Erly.

"Ehm, ya" jawabku singkat. Aku belum tahu kata apa yang harus aku ucapkan.

" kok cuma gitu jawabnya? Damar gimana?" Tanya Erly yang terlihat penasaran.

♡♡Tiga sahabat mencari cinta♡♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang