"Er, kamu kenapa sih dari kemarin aku perhatiin nggak kayak biasanya?" Tanya Natha. Mereka berdua sedang makan siang berdua tanpa Riri karena ia masih sibuk. Erly menatap Natha dengan tatapan kosong. "Ih ni anak di Tanya malah lemes gini"
"Entahlah apa yang kurasakan saat ini, seakan nggak ada harapan kalau kayak gini"
"Sekarang cerita deh sama aku" Natha menyentuh tangan Erly untuk menenangkanya.
"Mungkin aku bakal lepasin Fikri Tha"
"Emang kalian ada masalah apa?"
"Bukan masalah sih, cuman ada seseorang datang melamar aku Tha. Dan kedua orang tua ku juga sepertinya menyukainya"
"Kamu udah cerita sama Fikri?"
"Udah tapi ya gitu dia masih belum siap untuk melamarku dalam waktu dekat ini"
Natha ter diam ia memikirkan kata apa yang tepat dalam situasi seperti ini. ia juga tahu saat ini Fikri sedang sibuk-sibuknya. Sampai Riri pun tak sempat untuk makan siang bersama mereka.
"Kamu sabar aja, aku yakin Fikri akan mencari jalan keluar"
"Aku tahu , tapi orang tua ku meminta jawabanku. Karena menurut mereka orang itu baik buat aku" Erly terdiam "Kamu tahu kan aku nggak bisa menolak apa kata orang tua ku"
Kembali Natha tak bisa berkata apa apa, namun semua keputusan ada pada Erly dan keseriusan Fikri.
Natha meraih tangan Erly mencoba memenangkanya. Natha tahu sekali perjalanan hubungan mereka berdua. Namun jika kehendak Allah lain ,ia pun tak bisa berbuat apa apa.
***__***
Suasana office cukup stabil semua sibuk dengan tugas masing masing. Aku pun meng koordinir buku buku ke rak masing masing. Kurang dari satu bulan perpustakaan ini akan segera di buka. Aku berharap perpustakaan ini bisa berguna untuk masyarakat sekitar .
Fikri datang membawa buku yang juga harus aku susun. Tidak seperti biasa namun wajah Fikri seakan menunjukkan sesuatu sedang mengganggu pikirannya.
"Kamu baik baik aja kan?" tanyaku pada Fikri.
"Well yeah, "
"Your face show me everything"
Fikri terdiam, perlahan ia membanttuku menyusun satu persatu buku pada tempatnya.
"Ri, apa yang harus aku lakuin? Aku takut kalau sampai aku nggak bisa mempertahankan hubunganku dengan Erly" ucap Fikri.
"Kalian ada masalah?" Perlahan Fikri menceritakan apa yang sedang terjadi padaku. Aku hanya bisa mendengarkan tanpa komentar sampai ia selesai dengan kalimatnya.
"Serahkan saja semua sama Allah, dia tahu yang terbaik untuk kalian""Apa yang harus aku lakuin sekarang Ri?"
"Kamu sholat istikharah ya, inshaaAllah dapat petunjuk"
Fikri terdiam, mungkin ia sedang berpikir. Aku tahu karena untuk saat ini keadaan begitu mendadak dan ia belum memiliki persiapan yang lengkap untuk melamar Erly.
Fikri baru tersadar ketika Ilham datang memanggilnya. ia pun pamit untuk menemui Ilham.
Aku mengambil handphone karena ada sms masuk.
FROM :Damar
ada pa, kmu ad perlu sma aq?
Aku bingung dengan bunyi sms itu. Krena seakan akan Damar baru saja membalas sms dariku. padahal sudah lama sekali aku tidak menghubunginya, karena tidak ingin mengganggu hubunganya dengan calon istrinya. karena aku merasa itu tidak penting aku pun tak membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡♡Tiga sahabat mencari cinta♡♡
Romancecerita ini aku buat untuk kedua sahabatku. yang sampai sekarang kami masih saling berkomunikasi meski jarak jauh... Siti marliyah as Erly Siti rodiyah as Natha Reni as Riri look forward to it.