Love part 3

178 8 0
                                    

"Bu aku jalan dulu ya" ucap ku pada ibu yang sedang duduk di beranda.

"Ri, kamu lewat dekat rumah si Murni nggak?"

"Mbak Murni?"

"Iya, yang biasa belanja bareng ibu"

"Jauh amat bu, teman belanja ibu"

"Iya kan sering bareng ketemu di pasar"

"Nanti mau janjian deket sana sih, kenapa bu?"

"Ini, majalah dia beli kemarin kebawa sama ibu. Tolong kasihin ya"

Aku melihat sampul majalah itu. Ternyata majalah ibu. Khusus untuk orang hamil.

"Ok deh, tapi ibu telpon mbak Murni ya biar nggak kelamaan nunggunya"

"Iya"

"Ya udah klo gitu, Riri pergi dulu. Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

Seperti biasa tiap hari minggu aku, Natha dan Erly menghabiskan waktu bertiga. Karena Fikri pacar Erly tidak bisa bersamanya hari ini. Ini sudah terjadi beberapa kali. Aku dan Natha kadang jadi pelampiasan kekesalanya.

Saat tiba di halte, bis langsung datang. Tanpa menunggu aku naik. Memang cukup penuh karena hari minggu selalu banyak orang bepergian.

Aku berdiri, dan ku peluk majalah di depanku. Beberapa kali bus berhenti mendadak. Entah apa yang di lakukan si sopir. Sepertinya ia sedang mengantuk atau melamun.

"Mbak silahkan duduk"ucap seorang cowok padaku. Ku tengok ke kanan kiri tapi hanya aku yang bisa di panggil mbak.

"Saya?" Ucapku menunjuk diri sendiri.

Cowok itu mengangguk dan berdiri.

"Nggak papa kok, lagian aku tinggal beberapa bus stop lagi"

"Nggak papa, silahkan. Mbk lagi hamil kan?"

"Eh?"

"Duduk aja mbak, kalau berdiri terus nanti cape lho" ucap i bu yang duduk di sebelah cowok itu menyambung.

Dengan terpaksa aku duduk juga. Ini pasti karena majalah ini. Ibu masa aku di bilang lagi hamil sama cowok pula.

"Kenapa nggak di antar sama suami mbak?".aku hanya tersenyum "pasti lagi sibuk ya? Lain kali di anter aja. Kan lagi hamil. Nggak baik pergi sendirian" ucap ibu di sebelahku. Dan aku tak bisa menjawab. Hanya senyum yang bisa ku lakukan. Aku menoleh ke arah cowok tadi. Ia juga sedang melihat ku. Dan ia tersenyum. Ganteng sih. Aduh kalau aku kaya gini gimana mau dapet cowok pula.

Di halte bus berikutnya aku pun turun. Ternyata cowok itu juga turun. Dan dengan lantang ibu di samping ku bilang pada kondektur bahwa aku hamil. Secara otomatis orang orang di depanku memberi jalan. Subhanallah, baiknya orang ini. Maaf ya dan terimakasih. Karena saya nggak hamil nikah saja belum. Hanya senyum yang bisa ku lakukan.

Aku duduk di halte yang lumayan sepi. Cowok itu juga melakukan hal yang sama. Mungkin dia mau lanjutin perjalanan karena sering nya mereka ganti bus, kalau menuju tempat tertentu.

"Nunggu bus?" Tanyanya.

"Nggak, nunggu seseorang"

"Suami?"

Aduh kalau aku bohong bisa dosa nih. Aku mengambil nafas untuk menenangkan diri.

"Maaf ya mas, sebenarnya saya ini nggak hamil, dan saya belum menikah. Nah sekarang saya lagi nunggu suami mbak saya untuk ambil majalah ini" ucapku.

Cowok itu melongo, nggak tahu apa yang ada dalam pikiranya.

"Maaf karena sudah bikin kamu salah paham"

♡♡Tiga sahabat mencari cinta♡♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang