CHAPTER 26

27 5 0
                                    

HAPPY READING.....

VOTE DONG!!!!!

kaela menatap sagara dengan bingung, apa yang dimaksud Sagara? Bukannya dia dan Sagara berbeda agama?, Pikirnya.

"3 tahun aku mencoba meyakinkan diri aku untuk kembali ke jalan yang seharusnya, bahkan sekuat tenaga aku meyakinkan kedua orangtua aku dan itu ga mudah El, 1 tahun ini aku berhasil akan semuanya, aku berhasil kembali ke jalan seharusnya bukan demi kamu, tapi demi diri aku sendiri "ucap Sagara

Kaela hanya mematung mendengar itu, apakah ini sudah takdirnya untuk kembali lagi dengan Sagara? Tapi apakah ia siap?

"Lantas apa yang kamu mau sekarang?"ucap kaela menatap lurus kedepan tanpa melihat sagara

"Aku ga berharap buat kamu kembali El, tapi kalo ga sama kamu aku ga bakal dengan siapapun, mungkin sendiri akan lebih baik, karena melupakan semua tentang kita ga semudah itu"ucap Sagara

Jadi apa ini? Apakah sekarang kaela yang salah? Kaela bingung apa yang harus ia lakukan? Kenapa seakan2 disini ia yang salah? Bukankah Sagara yang bersalah?

"I know, tapii rasanya buat balik sama kamu aku perlu waktu gara, dan kamu jangan berharap lebih, aku masih harus memikirkan lebih matang, karena jika harus sakit hati untuk kedua kalinya rasanya ga akan sanggup"ucap kaela

"Emm aku harus pulang, kamu kembali kerumah sakit gih, pasti mama kamu nunggu"ucap kaela

"Assalamualaikum"ucap kaela

"Waalaikumsalam"ucap Sagara

Kaela meninggalkan Sagara yang masih menatapnya tanpa arti, kaela tak kuat jika harus terus dengan Sagara, dan menerima Sagara lagi tak semudah itu, ia takut Sagara akan menyakitinya lagi untuk kedua kalinya.

Kaela memasuki mobilnya dan mulai mengendarainya, perlahan air matanya menetes membasahi pipinya.

"Semua didiri kita sudah sama, dan rasanya takdir sudah mengizinkan kita untuk bersama? Namun apakah engkau bisa menjamin bahwa Sagara tidak akan menyakitiku lagi ya Allah?"ucap kaela

Kaela menghapus air matanya secara perlahan, rasa sakitnya dulu masih belum sepenuhnya hilang, bukan dirinya lebay, hanya saja ia benci dengan janji yang diingkari.

Kaela membelokkan mobilnya kehalaman rumahnya, ia kembali merapikan penampilannya, ia takut kedua orangtuanya tau bahwa dirinya telah menangis.

Perlahan ia membuka pintu, ia menatap jam dinding yang menunjukan pukul 10 malam, ia menguap, ia melihat rumahnya sudah gelap, pasti kedua orangtuanya sudah tidur, pikirnya.

••••

Kaela terbangun karena sinar matahari sudah menyorot lewat jendelanya, ia bangun dan segera akan mandi, karena banyak sekali pasien yang harus ditangani karena begitu banyak pasien yang dirawat dirumah sakitnya.

Setelah selesai mandi dan berpakaian rapi, kaela keluar dari kamar lalu menuruni anak tangga untuk sarapan bersama kedua orangtuanya.

"Mama papa"ucap kaela

"Hai sayang, sini sarapan"ucap Farah

"Iya ma"ucap kaela

"Gimana pekerjaan kamu?"ucap Farah

"Banyak sekali pasien ma, aku jadi kasian pada mereka"ucap kaela

"Iya sayang, kamu tuh harus semaksimal mungkin mengobati mereka agar sembuh, katanya kan kamu kasihan pada mereka itu berarti kamu peduli"ucap Farah

"Pasti mama, aku bakal lakuin sebaik mungkin, makasi ya kalian selalu dukung aku sampai detik ini, maafin kesalahan aku dulu ya ma"ucap kaela

"It's okey sayang, luapin yang lalu2 ya, yang terpenting sekarang kamu mau berubah dan kembali menyayangi mama, mama bakal selalu sayang sama kamu"ucap Farah

"Makasi ya ma pa"ucap kaela

"Iya sayang"ucap farah dan Andrian secara bersamaan

Mereka akhirnya tertawa bersama, kaela begitu bahagia karena ia bisa merasakan kembali keberadaan orangtuanya lagi, sudah lama ia mengidamkam suasana ini, namun semuanya selalu terhalang karena kesibukan kedua orangtuanya.

Segini dulu ya

See u bestie 💗

GARAEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang