CHAPTER 11

23 5 0
                                    

HAPPY READING....

VOTE DONG!!!!

Bunyi monitor detak jantung masih terdengar ditelinga Bu Sifa, Bu Sifa duduk sembari memeluk tangan kaela.

Keadaan kaela yang sangat memprihatinkan dengan bantuan oksigen dan infus yang menempel ditangannya, membuat sang ibu sangat sedih melihatnya.

Kaela masih belum membuka matanya, wajah yang kian memucat tubuh yang semakin kurus membuat sang ibu semakin khawatir akan keadaannya.

"Mama harap kamu cepet bangun El"ucap Bu Sifa

Dengan isakkan tangis, sang ibu berusaha mengucapkan kalimat itu.

"Buka mata kamu El, mama kangen"ucap Bu Sifa

Dengan helaan nafas, sang ayah berusaha memeluk istrinya, Bu Sifa.

"Ma, mama sabar ya"ucap pak Andrian

Hingga saat ini, mereka belum menemukan pendonor, sudah hampir 24 jam namun belum ada tanda² pendonor untuk kaela.

•••

Sagara memukul stirnya, ia mencoba kembali ke rumah kaela untuk mencarinya, seharian penuh kaela tak ada kabar yang membuat Sagara khawatir.

Sagara mengetuk pintu dikala ia sudah sampai didepan rumah kaela, akhirnya dibuka oleh bi Rima.

"Den gara, ada apa?"ucap bi Rima

"Dimana kaela?"ucap sagara

"Non kaela...."ucap bi Rima

"DIMANA!!!"bentak Sagara

"non kaela dibawa kerumah sakit"ucap bi Rima ketakutan

"Kenapa tak bilang daritadi, sulitkah mulutmu berbicara?"ucap Sagara tersulut emosi

Ia segera memasuki mobilnya dan segera kerumah sakit terdekat untuk mencari kaela.

•••

Setelah sagara menemukan dimana rumah sakit tempat kaela dirawat, akhirnya Sagara berlari kearah ruang rawat kaela.

"Kaela"ucap sagara membuka pintu rumah sakit

"KAMU!!!"ucap Bu Sifa menunjuk Sagara

Plakkkk....

Tamparan keras mengenai wajah Sagara, dengan emosi menggebu² Bu Sifa mendorong kuat tubuh Sagara hingga terbentur tembok.

Sagara berusaha menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi, ia memberanikan diri menanyakan pada Bu Sifa.

"Tante apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang terjadi sama kaela?"ucap Sagara

"Berani kamu masih menanyakannya hah! Kaela berantem sama saya gara2 kamu dan dia sampe sakit itu gara2 kamu"ucap Bu Sifa menunjuk wajah Sagara

Pak Andrian yang baru memasuki ruang rawat kaela terkejut dengan apa yang terjadi, ia segera menjauhkan istrinya menjauh.

"Ma, kita keluar dulu, mama tenangkan diri dulu"ucap pak Andrian

Akhirnya dengan sekuat tenaga pak Andrian membawa istrinya menjauh dari ruang rawat kaela, bukan tanpa alasan, ia takut kaela Semakin parah bila ada kejadian seperti ini.

•••

Sagara berjalan pelan mendekati brankar tempat kaela terbaring lemah, Sagara menatap sang kekasih dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Sayang"ucap Sagara

Dengan perlahan Sagara membelai rambut hitam kaela, menatap wajah itu yang sangat pusat pasi, lalu mencium kening kaela dengan lembut.

"Buka mata kamu sayang, aku disini"ucap sagara

Bunyi monitor detak jantung masih terdengar jelas ditelinga sagara, sagara memegang erat punggung tangan kaela sesekali mencium tangan putih itu.

"Sayang...."lirih Sagara

Sagara merasa sangat sakit melihat sang kekasih yang terbaring lemah dan tak berdaya.

"Sayang, buka mata kamu, aku disini"ucap Sagara

Deraian air mata sudah menetes dikedua pipi Sagara, Sagara merasa gagal menjaga gadisnya, bahkan saat gadisnya sakit saja dia tak tau.

Pergerakan tangan yang tengah dipeluknya membuat Sagara terkejut, detik berikutnya ia tersenyum.

"Sayang, kamu sadar, buka mata kamu ya"ucap sangat excited

Perlahan kelopak mata kaela terbuka sedikit demi sedikit, perlahan kaela menatap ruangan yang asing baginya.

Mata mereka bertemu, mereka saling menatap satu sama lain, sagara mencium kening kaela dengan lembut penuh dengan Rasa sayangnya.

"Sayang akhirnya kamu bangun"ucap Sagara tersenyum.

Segini dulu ya

See u bestie 💗

GARAEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang