chapter one

210 6 0
                                    

                  Selamat membaca

"A-ayah," ucap seorang gadis dengan sedikit terkejut karena melihat sang ayah ada didepan teras rumahnya.

Lalu pria yang disebut 'ayah' tadi pun mendekati sang gadis dan memeluknya dengan erat.

Selang beberapa detik mereka pun melepas kan pelukannya. Gadis itu menangis, karena tak percaya bahwa yang ada dihadapannya ini adalah ayahnya. Ayahnya yang sangat ia rindukan dan ayahnya yang sudah meninggal kan dirinya dan Sang mama sejak dirinya masih bayi.

Lalu pria itu-ayahnya, menggandeng tangan gadis itu. "Ayo, ayah ajak jalan-jalan," ajaknya.

Seolah lupa dengan rasa bencinya pada Sang ayah, gadis itu mengangguk kan kepalanya pertanda bahwa ia mau untuk diajak jalan-jalan oleh Sang ayah. Lalu menghapus air matanya dengan pelan.

Entah kenapa dia disini, pikirannya seolah tidak bekerja. Bahkan gadis itu tidak menyadari apa ini, dan apa yang sebenarnya terjadi.

Gadis itu dan ayahnya jalan-jalan di sebuah taman yang sangat indah. Lalu mereka duduk disebuah kursi panjang berwarna putih yang sudah ada di taman itu.

Pria itu melihat penjual es krim di pinggir jalan dekat taman. "Kamu mau ice cream gak, nak?" Tawarnya pada Sang anak.

Kemudian gadis itu yang ditawari ice cream oleh Sang ayah mengangguk dengan antusias. "Mau.. mau.." binarnya. Kemudian pria itu berdiri dan berjalan mendekati tukang ice cream yang ada di pinggir jalan.

Menunggu ayahnya yang sedang membelikan nya ice cream, gadis itu hanya duduk sambil memperhatikan ayahnya dari kejauhan. Rasanya ia sangat bahagia, rindunya seperti sudah terobati.

Pria itu membawa dua ice cream rasa cokelat dan strawberry. Ice cream coklat untuk dirinya dan yang strawberry untuk anak gadisnya.

Mereka menghabiskan waktu bersama dengan baik, bercerita, bercanda dan tertawa ria.

Dan sekarang ayah dan anak itu sudah sampai didepan rumah gadis itu, lebih tepatnya berada di teras.

"Ayah pergi dulu ya," ujarnya pada Sang gadis.

Seharusnya gadis itu merasa sedih tapi entah kenapa hatinya tak merasakan apapun. Dirinya tak mengerti kenapa ini terjadi. Lalu dia hanya membalas nya dengan anggukan sebagai jawaban.

Kemudian ayahnya berbalik dan meninggalkan rumah, meninggalkan dirinya dan sepertinya mereka tidak akan bertemu lagi, mungkin?.

"H-ahh!" Seorang gadis terbangun dari tidurnya, jadi ia bermimpi?

Dia mengusap keringat yang membanjiri pelipis nya. Ya, dia baru saja bermimpi tadi. Tentang ayahnya? Sungguh, ini baru pertama kalinya dia memimpikan Sang ayah sejak ayahnya meninggalkan dirinya dan Sang mama. Jika kalian berfikir bahwa ayahnya meninggalkan dirinya dan sang mama karena meninggal, maka kalian salah besar.

Ayahnya telah meninggalkan dirinya dan sang mama saat gadis itu masih bayi tanpa alasan yang jelas dia pergi ke kota lain dengan meninggalkan tanggung jawabnya begitu saja sampai sekarang, tidak pernah berkomunikasi apapun. Dan itu membuat nya sangat membenci pria itu.

Tapi hari ini, setelah bertahun-tahun gadis itu tidak mengingat dan memimpikan sang ayah. Dia malah bermimpi dipeluk dan menghabiskan waktu bersama nya.

"Gue mimpiin ayah? Astaga, kenapa sih, ah.." gadis itu tak percaya sekaligus kesal karna dia jadi makin merindukan sosok 'ayah' nya sekarang.

"Zi bangun, ini hari pertama kamu masuk sekolah nanti telat," teriak Sang mama sambil mengetuk pintu kamarnya.

SKOTALAZIA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang