chapter twenty four

53 3 0
                                    

HAPPY READING







Belgia.

Seorang laki-laki dengan memakai kemeja berwarna putih dibalut jas berwarna biru, dia sedang duduk di kursi sofa yang berada di dalam kantornya.

Arleno baru saja selesai bertemu dengan kliennya yang sangat penting. Hampir saja dia akan mengalami kerugian yang sangat besar, untunglah dia bisa menyelesaikan masalahnya.

Pikirannya sangat kacau sekarang, Arleno terus saja memikirkan gadisnya. Tangannya mengambil handphone miliknya, ada sebuah chat yang masuk dari anak buahnya yang dia tugaskan untuk mengawasi Zia.

Ternyata itu adalah sebuah foto dimana Zia sedang duduk berdua di sebuah cafe bersama dengan Advonzen. Apalagi dengan sebuah senyuman yang terukir di bibir manis milik Zia membuat hati Arleno sangat hancur.

Ada apa dengan gadisnya ini. Kenapa dia berubah menjadi seperti ini? Ini bukan seperti gadisnya yang ia kenal dulu.

Arleno membanting ponselnya ke lantai, "sialan!" Cowok itu mengacak rambutnya frustasi.

Tok.. tok...

Ceklekk!

"Permisi tuan, saya ingin mengantarkan berkas yang anda minta."

Terlihat seorang wanita yang berpakaian sangat seksi masuk ke dalam ruangannya.

"Letakkan di atas meja," suruhnya.

"Baik, Tuan." Wanita itu meletakkan berkasnya di atas meja.

Kemudian dia berjalan mendekati Arleno. Wanita itu dengan tidak sopan duduk di paha Arleno. Dia mengalungkan kedua tangannya di leher Arleno.

"Tuan.. Kau sangat tampan sekali," ujar nya menggoda.

"Aku bisa melayani mu, jika kau mau. Aku akan sangat memuaskan mu, sungguh," katanya sambil menelusuri setiap inci wajah Arleno dengan jarinya.

Arleno bangkit dari duduknya dan hal itu membuat wanita tadi jatuh tersungkur di lantai.

"Menjijikkan," desisnya.

Kemudian Arleno keluar dari ruangan itu. Berani sekali wanita itu menyentuh dirinya. Arleno tidak akan pernah tertarik pada wanita manapun kecuali Zia. Sekalipun jalang itu akan bugil didepannya, cowok itu tidak akan berminat untuk meliriknya.

Arleno hanya mencintai gadisnya, Zia. Cintanya, hidupnya, dan segalanya bagi dirinya. Setiap hal tentang Zia, Arleno akan selalu tertarik. Arleno benar-benar mencintai Skotalazia.

Arleno berjalan disepanjang lorong di kantor miliknya, cowok itu menemui seseorang yang berada di dalam sebuah ruangan.

Brakk!

Arleno mendorong pintu dengan sangat kasar, "Leo, pecat wanita yang bernama Vera. Pastikan dia tidak diterima di kantor manapun."

Laki-laki yang dipanggil Leo itu langsung berdiri dari duduknya. Cowok itu sangat terkejut dengan kedatangan bosnya.

"B-baik, Tuan," Leo berucap dengan sedikit gagap. Ditatap dengan tajam oleh Arleno membuat dirinya panas dingin.

Arleno berbalik lalu melangkahkan kakinya keluar dari kantornya. Cowok itu mengendarai mobil yang sudah berada di depan kantor miliknya. Dia akan pergi ke kota lain yang ada di Belgia untuk menyelesaikan pekerjaan nya.


Indonesia, pagi hari pukul 06:52

Pagi ini Zia berangkat sekolah dengan naik ojol. Mata gadis itu terlihat sembab karena terus menangis semalam. Bahkan gadis itu sampai tidak belajar.

SKOTALAZIA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang