HAPPY READING
Hari ini pembagian hasil ulangan matematika. Dan Zia mendapatkan nilai 95. Arleno mendapat nilai 100, Barta 95 dan Hazel pun juga mendapat nilai 95.
Zia yang melihat kertas hasil ulangan matematika milik pacarnya itu pun membatin, "pinter juga ni cowok gue"
Bu Elly, guru matematika yang sudah membagikan hasil ulangan matematika itu pun membuka suara,"baik anak-anak, nilai kalian semua cukup baik. Dan ibu harap di tingkat kan lagi dan di pertahankan, oke?"
"Baiklah pelajaran sudah selesai, ibu pergi dulu" ujar bu Elly lalu pergi keluar kelas.
Hazel berjalan menghampiri meja Zia dan duduk di kursi yang ada di dekat meja itu.
" Zia nanti kita jalan ke mall yuk sama Alara. Ngehabisin waktu bareng gitu" ajak Hazel.
Selain karena ingin menghabiskan waktu dengan kedua temannya, Hazel juga malas jika pulang sekolah harus les nanti.
"Boleh tu, tapi gue bilang Arleno dulu"
"Iya deh yang udah punya cowok" ujar Hazel mencibir.
Lalu Zia menoleh ke belakang dimana Arleno sedang berkutat dengan ponselnya. Kata cowok itu jika dia sedang sibuk dengan ponselnya berarti dia lagi mengerjakan pekerjaan kantor yang dikirim sekertaris nya lewat email atau nggak main game.
"Ar" panggil Zia.
Arleno yang dipanggil oleh gadisnya itu pun langsung meletakkan ponselnya di atas meja dan mulai memperhatikan apa yang akan di katakan oleh Zia.
"Nanti pulang sekolah aku mau jalan sama Hazel" beritahu gadis itu.
"Iya tapi jangan jelalatan matanya liat cowok lain nanti,"
"Aku pulang sekolah juga harus ke kantor ada urusan penting" lanjutnya.
Lalu Barta tiba-tiba datang ke meja Arleno, tapi dia juga sempat melirik Hazel. Ternyata gadis itu satu kelas dengan dirinya. Oh, Barta baru sadar akan hal itu.
"Rooftop Ar, ada Kai sama Aza juga" kata Barta dengan kedua tangan yang ia masukan ke dalam saku.
Jadi Aza dan Kai itu beda kelas dengan Arleno dan juga Barta. Mereka berdua berada di kelas XI urutan ke tiga. Satu kelas dengan Alara.
Lalu Arleno pun berdiri dari duduknya, "aku pergi dulu bentar" ujar Arleno sambil mengusap kepala Zia dengan lembut. Kemudian Barta dan Arleno pergi keluar dari kelas.
"Jamkos kayaknya Zel, ke perpus aja yuk gue mau belajar di sana sambil pinjem buku juga" ajak Zia.
"Okelah, yok gue juga mau pinjem buku"
Kemudian kedua gadis itu juga pergi keluar dari kelas dan menuju ke perpustakaan.
Zia dan Hazel sudah sampai di perpustakaan. Mereka memilih tempat duduk yang berada dipojok. Saat ini di atas meja keduanya sudah ada dua buku tebal yang entah isinya apa. Mereka membaca buku itu lalu menulis sesuatu di buku tulis. Keduanya terlihat sangat serius sekali.
Disisi lain keempat cowok sedang berkumpul di rooftop.
"Rokok Ar?" Aza menyodorkan sebungkus rokok pada Arleno.
"Gak" tolak Arleno.
Arleno memang anak geng motor dia juga terlihat badboy tapi cowok itu tak pernah menyentuh alkohol ataupun rokok sama sekali. Karena bundanya sangat tidak suka jika Arleno mengonsumsi hal-hal seperti itu.
"Arleno tu bukan kayak lo Za, dikit-dikit nyebat aja lu. Awas kena kanker ntar" itu suara Kai.
"Dih, lo juga mau kan nih" Aza juga menyodorkan rokok pada Kai
KAMU SEDANG MEMBACA
SKOTALAZIA ( END )
Teen FictionIni adalah kisahnya, Skotalazia. Seorang gadis yang tak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah. Seorang gadis dengan impiannya. Dan kehidupan nya yang berubah saat bersekolah di Gold Ford dan bertemu dengan seorang cowok bernama Arleno. DILARANG...