Part 9

1.7K 265 30
                                    

"Apa Gre?" tanya Shani

"Lo tadi ngomong apa Shani?" jawab Gracia

"Nggak ada"

Gracia kemudian menatap Shani sekilas, mungkin tadi Shani sedang mengigau.

"Gre" panggil Shani

"Apaan?" jawab Gracia

"Lo nggak ikut lomba volly gitu? Atau badminton? Lagi classmeeting gini cocok buat cari muka lewat lomba" kata Shani

"Dih, amit-amit. Gue nggak kaya gitu" bantah Gracia. "Lo sendiri? Kenapa nggak ikut?"

Shani menunjukkan kalung identitasnya pada Gracia.

"Bisa baca?" tanya Shani

Memang benar, siswi-siswi yang menjadi anggota dewan siswa tidak diperbolehkan ikut dalam classmeeting.

Shani berdiri, ia kemudian berjalan keluar kantin.

"Mau kemana lo?" tanya Gracia

"Jaga di lapangan lah, lo pergi ke kelas lo. Nanti pulang, tungguin gue di parkiran tengah" jawab Shani lalu berlalu meninggalkan Gracia

Shani hanya berjalan biasa menuju joglo di pinggir lapangan, namun siswi-siswi sudah histeris melihatnya.

"Nasib jadi orang cakep, jalan aja orang-orang pada histeris" kata Naomi

Shani tersenyum.

"Abis darimana Shan?" tanya Shanju

"Kantin" jawab Shani

"Sama Gracia?" tanya Shanju lagi

"Iya lah" jawab Shani

"Mumpung nggak satu organisasi, sikatlah itu" goda Sinka

"Apanya yang disikat? Giginya?" tanya Shani

"Bibirnya noh" jawab Sinka sambil mengacak rambut Shani

Di seberang joglo, Gracia, Anin dan Sisca melihat Sinka yang mengacak rambut Shani.

"Cemburu ya dek?" tanya Sisca mengejek

"Biasa aja tuh" jawab Gracia

"Cemburu nih cemburuu" kata Anin

Gracia melangkah pergi dengan kesal.

Saat pulang telah tiba.

"Masih cemburu kah Gre?" tanya Anin yang masih melihat wajah kesal Gracia

"Gue nggak cemburu!" bantah Gracia makin kesal

"Sabar" Sisca menepuk-nepuk pundak Gracia

"Ayo"

Tiba-tiba tangan Gracia digenggam dan ditarik. Gracia baru sadar jika itu tangan Shani saat teman-teman satu kelasnya heboh.

"Shani! Gue malu" kata Gracia

Shani melepaskan genggaman tangannya pada Gracia, Gracia akhirnya bisa bernafas lega. Namun, tidak ada dua detik tangan Shani telah merangkul Gracia.

"Malu Shani, gue malu" kata Gracia

Shani menutup mulut Gracia dan memasukkan ke dalam mobilnya.

"Ngapain dah lo?" tanya Shani saat melihat Gracia hanya menatap jendela

"Nanya lo gue kenapa?"

"Yaudahlah"

Saat menunggu lampu merah, Shani mempergunakan kesempatan itu untuk bertanya kepada Gracia.

"Kenapa lo?" tanya Shani

"Bisa diem nggak?"

"Hp gue mana? Coba pinjam sebentar" Shani meminta handphonenya

Mbak Osis KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang