"Kalau kak Shanju sama Shani hebat di organisasi, gimana kalau gue sama Vira hebat tiap hari dikasih surat peringatan?" usul Gracia, usulan yang sangat-sangat tidak bisa ditampung dalam musyawarah apapun
"GRACIAAAA!!!" Shanju memukul kepala Gracia sedikit keras
Naomi, Sinka dan Vira tertawa melihat Gracia dan Shanju.
Mungkin jika Shani masih ada, segala jenis canda tawa ini akan lengkap. Namun, hanya dengan persahabatan mereka yang masih tetap terjaga, mereka berlima yakin Shani selalu hadir saat mereka berkumpul dan pasti Shani akan sangat merasa bahagia melihat semua ini.
- - - - - -
MOS berlangsung lancar hingga kini telah sampai pada saat demo ekskul. Peserta MOS duduk rapi di joglo dan bersiap menonton demo ekskul.
Sama seperti peserta MOS lain, Gracia dan Vira duduk bersampingan di barisan nomor dua dari depan.
"Capek ya?" tanyak Gracia pada Vira
"Hahaha... Nggak kok" jawab Vira
"Woi bro"
Terdengar sapaan dari belakang sambil terasa ada tepukan pada bahu Gracia.
"Woi bro, darimana?" tanya Gracia, ternyata yang baru saja menyapa adalah Ariel, teman baru Gracia
"Dari toilet" jawab Ariel
Ariel menatap kearah sebelah Gracia. "Siapa Gre?"
"Sahabat gue, kenalin Vira"
Ariel tersenyum pada Vira lalu mengulurkan tangannya. Vira yang melihat itu tersenyum balik dengan tangannya yang menerima uluran tangan Ariel.
"Ariel, temen barunya Gracia"
"Vira"
Ariel memutuskan duduk di sebelah Gracia, karena demo ekskul sudah dimulai.
"Keren juga ekskul Pramuka disini" puji Gracia sambil bertepuk tangan
Vira dan Ariel ikut memuji ekskul Pramuka ini.
"Ikut apa lo nanti Riel?" tanya Gracia
"Ikut komputer dong" jawab Ariel
"Keren keren" Gracia bertepuk tangan pelan
Demo ekskul selesai ditutup dengan ekskul Seni. Dan sekarang adalah sesi tanda tangan.
Gracia dan Vira berpisah untuk mencari kakak-kakak OSIS yang akan memberikan tanda tangan.
"Susah-susah bener Gre" kata seseorang di belakang Gracia, seseorang tersebut mengambil kertas dan pulpen yang Gracia pegang
Gracia langsung menoleh. "Eh lo kak Nju"
"Iya ini gue. Kenapa? Nyariin ya"
"Yaiyadong, nih tanda tangan"
"Enak betul minta nya. Janji dulu ke gue"
Gracia menghela nafasnya. "Janji apa dulu cepet"
"Janji kalau jangan pernah lupain Shani ya? Jangan lupa doain dia setiap ibadah lo, sayangi Vira sama kaya lo sayangi Shani. Nurut sama gue, jangan bandel. Inget lo udah gede, jangan bertingkah kaya bocil"
"Iya kak Shanju, gue janji"
"Bener ya? Kalau sampe lo nggak menepati, kertas ini bakal gue sobek, dan lo harus ngulang minta tanda tangan dengan tantangan yang lebih susah daripada sekarang"
"Horror bener, iya iya amann"
Shanju membubuhkan tanda tangannya di kertas Gracia dengan cepat.