06

2K 157 0
                                    

--

---

"C-curang, lo curang anjing!" Dalam posisi yang tidak menguntungkan, Jaemin bermisuh-misuh ria.

Jisung hanya tersenyum dan sedikit tertawa dengan mata yang tenggelam, membiarkan Jaemin menungging dengan badan dan tangan yang bertumpu sepenuhnya pada wastafel.

Jisung terus bergerak maju mundur, menghantarkan dan berbagi kenikmatan pada Jaemin. Jaemin kini mendongak dengan mata yang terpejam erat, kepalanya disandarkan pada bahu Jisung.

"Dikit lagi, dikit lagi sayang."

"AANGHH!!" Ditancapkan sepenuhnya, menembakkan semua muatannya di dalam.

Kaki Jaemin bergetar turut pelepasan, badannya melemas dan langsung ditangkap oleh Jisung. Dilepas penyatuan mereka, Jisung mendudukan Jaemin di atas wastafel.

Membiatkan cairan milik Jisung yang ada di lubang Jaemin meluber keluar, Jisung memegangi pinggang Jaemin. Jaemin sendiri pasrah, menunduk lemas.

"Hei, liat sini."

Jaemin menggeleng pelan, terlalu lemas.

"Liat sini, sayang." Pasrah, Jaemin mengangkat kepalanya untuk menatap pada Jisung.

"Sini bibirnya, cium dulu."

Chup!!

"Good boy, i love you!"

---

Ingat kasus tentang tauran tidak jadi sebab memperebutkan satu lahan? Iya, lahan itu sekarang proses dibangun. Rencananya akan dijadikan taman juga lapak jajanan, bisa tuh malam minggu dipake disana.

Bukan, ini bukan fasilitas dari pemerintah. Tapi dari bocah SMA yang kalau kata Jaemin bajingan, udah di diskusikan dan juga sudah mendapatkan izin resmi dari negara intinya mah. Bahkan ada yang menyumbang dana untuk fasilitas tersebut dari warga.

Renjun sama Jeno yang bakal turun buat ngurus disana, sedangkan Mark juga Haechan ada di belakang atau balik layar sebab Mark Lee terpantau mager. Tapi tetap saja Mark juga Haechan harus tetap turun tangan, intinya Minggu ini sibuk.

Di rumah hanya ada sisa Jaemin, Jisung juga Chenle. Itu pun Chenle sudah bersiap untuk bermain basket bersama teman temannya, tinggal berangkat.

"Jaemin?" Chenle melengokan kepalanya ke dalam kamar Jaemin, di sana Jaemin tengah berbaring dengan balutan handuk, tidak memakai atasan.

Jaemin hanya melirik sekilas, "Pake baju dulu nanti masuk angin, baru boleh bobo." Chenle masuk ke dalam kamar, tau saja jika Jaemin baru saja habis bercinta dengan Jisung.

Chenle beralih ke lemari baju Jaemin, mengambilkannya kaos, celana dalam juga celana panjang yang nyaman. Dipakaikan dengan telaten tanpa penolakan, Jaemin terlalu lelah.

Jisung bahkan belum keluar dari kamar mandi, "Mau main basket dulu, lo pulangnya mau dibawain apa?"

Chenle selesai memakaikan baju pada Jaemin, lalu membenarkan posisi Jaemin agar lebih nyaman. Jaemin menarik bahu Chenle agar telinganya mendekat ke arah bibirnya, kemudian berbisik pelan.

RESTISALYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang