01

4.9K 290 2
                                    

--
Warnings of harsh words, scenes that are quite rude, as well as some warnings where writing words can be uncomfortable.

....

"Loh, itu yang gatel sama geng Dream?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh, itu yang gatel sama geng Dream?"

"Iya anjir, cupu amat so cakep."

"Tapi emang cakep sih..."

"So cantik maksudnya."

Jaemin mah bodoamat, dia tetap lanjut jalan dari arah kamar mandi otw kantin karena di suruh sama 6 bajingan yang dua bulan menyandang status sebagai suaminya. Sialan, udah kayak babu dia nurut.

Tapi sebenernya dia nurut juga karena lapar sih, kebetulan abang nya udah ngga pernah ngirimin dia duit lagi, antara lupa atau emang sengaja Jaemin ngga mau peduli, pokoknya dia sebel ama abangnya.

"Songong banget ngga ada senyum senyumnya, lewat itu permisi kek." Jaemin lama lama jengah, padahal ngelewatin meja doang pengen banget di permisiin.

Jadi ngga mau ambil pusing Jaemin lanjut jalan ke meja yang paling rusuh, dia langsung narik kursi deket Jisung sama Haechan. Mukanya di tekuk dan sedikit suram, bikin yang lagi becanda dan ngerusuh tadi senyap.

Mereka semua saling tatap, bertanya tanya kenapa Jaemin punya aura gitu. Semuanya natap Haechan, Haechan melotot ga terima sebelum dia hela nafas, pasrah dia tuh.

"Na, lo kenapa? Lagi kesel kah?"

"Diem lo." Semuanya nahan tawa, Haechan pegang dada dramatis seakan dia lagi patah hati. Jaemin sendiri ngambil batagor punya nya Jisung, makannya ngga santai sampai Jisung ngeri sendiri.

"Malam ini siapa bagian masak?" Mark bertanya.

"Jisung." Jisung garuk kepala waktu di semua tatapan orang di meja itu ( kecuali Jaemin ) ter arah ke dia, Chenle menggeleng tak yakin.

"Bang, lo mau bikin dapur kita meledak?"

Mark jadi garuk kepala canggung, "Tapi gimana, udah jadwalnya. Gimana kalau Renjun lagi aja?"

"Gua diem kenapa kena mulu sih bangsat?" Mark menipiskan bibir, tatapannya malas.

"Biasanya juga lo masak kan?" Ini Haechan, Renjun hanya mendelik.

"Gua ngga bisa masak ya." Jeno menyahut, dia sibuk memperhatikan Jaemin yang makan, sebelum tatapan tajam Jaemin mengarah kepadanya secara tiba tiba hingga membuat Jeno Lee menunduk.

RESTISALYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang