--
---
Berkat ke enam suami bajinganya, hari ini Jaemin sudah sehat bugar walafiat sehingga bisa masuk sekolah tanpa perlu bolos satu hari. Seperti biasa, Jaemin menyusul para suaminya yang ada di kantin.
Sepanjang jalan, sudah diperhatikan saja sehingga Jaemin risih sendiri. Tetapi semenjak dirinya mengalahkan sekumpulan orang di cafe kala itu, tak ada lagi yang menggunjing dirinya.
Malah ada gosip baru,
"Jaemin mungkin masuk Dream sebab kemampuannya yang diluar nalar."
"Gua kira sebab si Jaemin cantik, makanya mereka pada naksir?"
"Jaemin dijadiin alat buat jadi garda terdepan doang kali?"
Bacot banget, belum pernah di sumpah kaos kakinya Jeno yang baunya udah kayak bau sampah kah? Kalau mau, dengan senang hati Jaemin kabulin.
Tapi di pikir pikir mager juga, Jaemin langsung aja duduk di salah satu kursi yang udah disediain sama Jisung dan makan makanan yang udah dipesenin Jeno.
"Kerjain PR dulu dik, baru mikirin mau punya anak berapa." Haechan melempar tisu bekas ke arah Chenle, Chenle menghindar dengan astetik.
Jaemin tim menyimak saja dengan Jisung, membiarkan mereka berlima rusuh dengan pembahasan randomnya. Dan ngomong-ngomong, Jaemin jadi penasaran tentang anak.
Chenle mau bikin anak sama siapa? Mau adopsi atau nyewa orang buat ngehamilin anaknya? Atau boleh boleh Chenle mau nikah lagi? Wah.
"Chen, lo mau nikah lagi?"
Pertanyaan Jaemin membuat suasana meja menjadi hening, bahkan melongo. "Huh?! Mana mungkin, orang gua cinta matinya ama lo yakali mau nikah sama orang lain."
"Pelan suara lo, asu." Jaemin sebal sendiri, sedangkan yang lain menahan tawa.
"Persepsi dari mana itu?" Mark bertanya dengan tawa yang sengaja ditahan.
"Itu ceunah Chenle pengen punya anak? Gua kira dia mau nikah lagi, atau jangan-jangan?" Jaemin menatap Chenle lekat, "Lo mau adopsi di panti? Atau mau ngewe ama orang, terus anaknya lo ambil?"
"Jaem-"
"Eh bentar, kalau diambil terus yang urus anaknya siapa? Gua gamau." Oke baik, semuanya tertawa kecuali Jaemin yang hanya hah hoh hah hoh tidak jelas.
"Ngga ada yang mau nikah lagi, ngga ada yang mau adopsi, itu tadi Haechan Jeno bahas ewein lo sampe hamil, terus Chenle tiba-tiba nyeletuk pengen punya anak kembar tiga." Renjun menjelaskan.
Wajah Jaemin datar seketika, "Nyesel gua nanggepin." Katanya terus lanjut makan, ngebiarin para suaminya ngobrol dan dia makan.
"Hei~ pulang sekolah, ikut yuk?" Chenle yang ada disebelahnya berbisik, Jaemin menoleh dengan mulut penuh.
Gemes, Chenle kalau ngga inget ini di sekolah udah di cium habis habisan.
"Mau kemana?"
"Ikut aja, oke sayang?" Jaemin mengangguk pasrah saja, sedang tobat menjadi istri durhaka sebab karena mereka Jaemin jadi cepat pulih.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTISALYA
Short StoryKayaknya Jaemin udah beneran gila deh. all dream w/ Jaemin Na.