9. Rahasia

1.9K 93 2
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

°°°

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.

-Qs. Surah Az-Zariyat [51]: ayat [56]-

°°°

°

°

°

"Gue mau kita kayak dulu lagi"

Arga yang mendengar permintaan Haura tersebut terkejut. Ia memandang Haura yang masih saja fokus dengan minumannya

"Haura kamu bercanda? Di pesantren ngga boleh pacaran, nanti kalau ketahuan bisa di hukum"

"Ya diem-diem lah ngga usah ada yang tau"

Karena tak ada jawaban dari Arga, Haura mengalihkan pandangannya untuk melihat reaksi Arga. Arga sedang merenung dan menunduk

"Lo ngga mau? Hubungan kita belum putus, Ga. Lo ninggalin gue gitu aja dan gue masih setia nungguin Lo. Sekarang gue mau minta kejelasan hubungan ini Lo ngga mau?"

"Bukan gitu Haura, hmm.. aku takut ketahuan"

"Hah? Gitu doang? Cemen banget sih Lo, Ga! Lo sendiri kan dulu yang bilang kalau peraturan itu ada untuk dilanggar?"

"Haura, keadaan yang sekarang sudah berubah. Dulu-"

Haura memotong ucapan Arga. Ia berdiri dari duduknya dan memandang Arga dengan muka garangnya, ia sangat geram sekali dengan laki-laki di depannya ini. Banyak sekali alasan yang dia berikan

"Ngga ada yang berubah, Ga. Ngga ada! Dari dulu sampai sekarang ngga ada yang berubah, gue masih sayang sama Lo. Yang ada Lo yang udah berubah, Lo berubah Ga. Lo berubah! Lo bukan Arga yang gue kenal dulu! Gue benci Lo!"

Brak!

Haura memukul meja dengan keras. Setelah itu ia meninggalkan Arga begitu saja

"Haura" Arga berdiri dari duduknya. Ia berniat mengejar Haura namun ia urungkan. Ia berfikir akan membicarakan ini kembali ketika Haura sudah tenang dari emosinya

"Semoga nanti kamu mengerti Haura"

***

"Hiks... hiks... Lo udah berubah Ga. Lo udah ngga sayang gue lagi" monolog Haura. Ia duduk di bangku taman yang di depannya terdapat aliran sungai kecil dari pegunungan. Ia melempar-lempar kerikil kecil ke sungai tersebut

Niat Hanif untuk kembali ke ndalem ia urungkan ketika melihat Haura yang sedang duduk termenung sendirian di pinggir sungai. Ia menengok keadaan sekitar yang sepi. Hanya ada mereka berdua. Hanif memberanikan diri untuk menghampiri Haura

"Assalamu'alaikum" sapa Hanif yang berada di belakang Haura

Haura menolehkan kepalanya ke samping, namun ia tidak menjawab salam Hanif

"Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah berfirman dalam surah An-Nisaa' ayat 86 yang artinya, Dan apabila diucapkan salam kepadamu, maka balaslah salam itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah Maha memperhitungkan segala sesuatu"

"Hufft... Wa'alaikumsalam"

"Boleh saya duduk?"

Haura memandang bangku kosong disebelahnya kemudian menjawab pertanyaan Hanif dengan deheman, "Hmm"

GUS HANIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang