14. Ketahuan

1.7K 73 5
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

°°°

"Aku bersedia menunggumu sampai kapan pun, tapi apakah kamu bisa menjamin kalau penantianku tidak akan sia-sia?"

-Haura Nafisah Hermawan-

°°°

°

°

°

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Bagaimana kabarmu? Aku harap kamu sehat selalu di manapun kamu berada, aamiin. Maafin aku Haura. Setelah pertemuan kita satu bulan yang lalu aku menghindar terus dari kamu. Aku cuma mau kamu nenangin diri kamu dulu. Melihat respon kamu saat itu, aku seperti memiliki harapan kalau kamu masih mencintai ku

Aku pindah ke pondok bukan bermaksud untuk menjauhimu, tapi aku di paksa oleh kedua orang tuaku, kamu tahu sendiri bukan bagaimana perilaku ku saat kita aliah dulu? Waktu itu aku ketahuan mabuk-mabukan di jalan bareng teman-teman, Papa menyeretku pulang. Aku di marahi habis-habisan sama Papa, dan akhirnya Mama memberikan ide untuk menaruhku di pesantren. Dan yah, seperti yang kamu lihat sekarang, aku ada di pesantren. Aku harap kamu bisa memaafkanku Haura

Satu hal lagi yang perlu kamu tahu, sebenarnya aku juga masih mencintaimu, tidak ada niatan sedikitpun di hatiku untuk menduakanmu. Aku ingin menghubungimu, namun di pesantren tidak diperbolehkan membawa handphone dan aku tidak hafal nomor handphone mu untuk mengabarimu lewat telephone pesantren. Yaa ini adalah salah satu kesalahanku, yaitu tidak menghafal nomor handphone mu, hehe maaf yaa:)

Haura, apakah kamu masih mau menunggu ku? Aku berniat untuk meminangmu dan menjadikanmu kekasihku seutuhnya saat kita lulus pesantren nanti. Aku akan buktikan ke Papa mu kalau aku sudah berubah, bukan seperti Arga yang dulu lagi. Apa kamu mau Haura? Aku akan menunggu jawabanmu. Pikirkan dulu dengan baik, aku tidak ingin kamu menyesal nantinya. Semoga Allah mengizinkan kita untuk selalu bersama, aamiin...

Salam manis, Arga


"Jadi Haura sama Arga pernah ada hubungan?" monolog Dena, Ia meremas secarik kertas pemberian Arga untuk Haura

"It's okey, jika aku ngga bisa dapetin Arga, dia juga ngga berhak buat dapetin Arga" Dena menyeringai sambil mengusap pipinya yang basah dengan air matanya. Dia sudah berharap lebih kepada Arga. Ia salah mengartikan perlakuan Arga padanya. Arga selalu bersikap baik kepada rekan setimnya, tujuannya agar mereka tetap saling menjaga kekompakan mereka, namun Dena mengartikan lain perlakuan Arga tersebut

Dena berdiri dari duduknya, ia menuju tempat sampah lalu membuang secarik kertas tadi ke dalamnya. Ia berjalan memasuki kamar asramanya dan netranya tertuju pada ranjang Haura. Rencana-rencana jahat sudah mulai berseliweran di kepalanya


***



Hari ini adalah hari pelaksanaan olimpiade. Olimpiade diadakan di salah satu SMA unggulan di kota Semarang. Ada empat guru pendamping yang ikut dalam rombongan. Mereka adalah guru pembimbing dari masing-masing mata pelajaran yang akan di ujikan. Hanif juga ikut mendampingi perwakilan olimpiade ini, ia datang untuk mewakili pengurus pesantren, yaitu Abahnya. Mereka berangkat menggunakan mobil travel dengan Azzam sebagai sopirnya

GUS HANIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang