Chapter 1

544 47 7
                                    

Tiga ratus tahun yang lalu......

Negri Tanzanite berada di bagian selatan bumi, negri yang memiliki pemandangan alam yang sangat indah dengan sebagian besar pegunungan dan hutan tapi ibukota nya sangat hidup dan ramai. Tanzanite merupakan negeri yang penduduknya adalah sebagian besar  penyihir tapi ada juga ras lain di Tanzanite walaupun tidak terlalu banyak.

Penyihir terbagi menjadi Lima elemen yaitu elemen api, air, Kayu, bumi dan logam. Untuk membedakan para penyihir bisa dilihat dari warna mata mereka. Merah melambangkan penyihir api, biru melambangkan penyihir air, hijau melambangkan penyihir kayu, cokelat melambangkan penyihir bumi dan emas melambangkan penyihir logam.

Penduduk Tanzanite juga di bagi menjadi tiga jenis kelamin, Pria, wanita dan versatile. Versatile sama seperti Pria tapi  dia bisa hamil dan melahirkan. Untuk membedakan versatile dan pria adalah versatile memiliki tanda seperti bunga kecil berwarna merah yang biasanya terletak di belakang telinga, di leher atau di tengah tengah alis.

Semakin cerah tanda itu semakin subur pula seorang versatile, tapi keberadaan versatile lebih sedikit daripada pria maupun wanita jika keadaan ini berlanjut mungkin beberapa puluh tahun ke depan versatile akan punah.

Di sebuah lembah di bagian barat negri Tanzanite, terdapat seorang pemuda versatile yang sedang mengawasi para anak-anak yang bermain di pinggir sungai.

"Jay! Sedang apa?." Tanya salah satu anak kecil sambil menghampiri pemuda versatile yang duduk di pinggir sungai.

"Aku sedang menangkap ikan." Ucap pemuda bernama Jay itu.

"Kenapa menggunakan tombak? Kenapa tidak mengunakan sihir?." Tanya anak itu.

Jay menoleh menatap anak kecil bermata emas itu.

"Aku penyihir kayu bukan penyihir air, kekuatan ku tidak bisa digunakan." Ucapnya.

Anak itu menganggukkan kepalanya paham.

"Kenapa tidak meminta bantuan Grace? Grace kesini! Bantu Jay ambil ikan." Ucap anak itu memanggil gadis kecil yang sedang bermain.

Grace mendengar suara Ian kemudian dia berjalan menghampiri Ian dan Jay.

"Kenapa?." Tanya Grace.

"Jay ingin ikan itu, kamu harus membantunya." Ucap Ian.

"Oh oke." Ucap Grace.

"Grace tidak usah, kamu masih kecil." Ucapnya.

"Tidak apa-apa Jay! Paman Jimmy berkata aku harus melatih kekuatan sihir ku!." Ucap Grace sambil tersenyum.

Jayden menganggukkan kepalanya kemudian Grace menunjukkan kekuatan nya dan mengambil ikan dengan mudahnya dari dalam air.

"Wah! Kamu benar-benar hebat Grace!." Ucap Ian memuji.

"Bukan apa-apa, ini hanya keterampilan dasar saja." Ucap Grace gadis sepuluh tahun itu.

Kemudian Grace menaruh ikan nya kedalam ember.

"Sudah Jay." Ucap Grace.

"Terimakasih Grace." Ucapnya sambil tersenyum manis.

Grace menganggukkan kepalanya.

"Akan kamu apakan ikan nya Jay?." Tanya Ian.

"Aku akan membuat ikan panggang untuk kalian semua!." Ucapnya.

"Oh benarkah? Aku akan membantumu." Ucap Ian dan di angguki Oleh Grace.

"Boleh! Terimakasih Ian, Grace." Ucapnya senang.

Mereka berdua menganggukkan kepalanya kemudian mereka bertiga sibuk dengan ikan yang akan di panggang.

***

Until I Found You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang