Chapter 3

244 35 12
                                    

Jayden sedang duduk di teras sambil memilah milah tanaman ramuan kering milik ayahnya, dia sendirian di rumah karena ayah dan ibunya sedang pergi ke kota untuk menjual batch ramuan yang dibuat oleh ayahnya. Ah! Tapi dia tidak sendirian juga karena masih ada pria bernama Trace itu di dalam rumah.

"Hei bocah!."

Jayden menoleh dan melihat Trace yang berjalan dari dalam rumah dengan perlahan-lahan kemudian dia duduk di sebelah Jayden.

"Aku bukan bocah! Aku sudah sembilan belas tahun!." Ucapnya sambil melotot kearah Trace.

"Benarkah? Aku kira kau berumur tiga belas tahun, lihat tubuh mu yang kecil itu." Ucap Trace santai.

"Aku tidak kecil! Kamu yang terlalu besar!." Ucapnya kesal.

Trace ini selalu bisa memancing amarah nya.

"Terserah mu saja." Ucap Trace.

Jayden mendengus kesal kemudian dia kembali melanjutkan aktivitasnya. Trace menatap Jayden yang sedang sibuk dengan kegiatannya kemudian fokus nya teralih ke tanda bunga merah terang yang ada di belakang telinga Jayden.

"Kau seorang versatile?." Tanya Trace.

"Hum!." Ucapnya sambil menganggukkan kepalanya.

"Di ibukota sangat langka seorang versatile memiliki tanda secerah itu." Guman Trace kecil.

Jayden langsung menoleh setelah mendengar gumaman dari Trace.

"Jadi kamu dari ibukota!." Ucapnya.

"Huh? Bukan urusanmu!." Ucap Trace.

"Jadi kamu sungguhan dari ibukota? Ayo ceritakan tentang ibukota kepada ku!." Ucapnya senang

"Kau tidak pernah ke ibukota?." Tanya Trace ketika melihat Jayden yang antusias mendengar kata ibukota.

Jayden menggelengkan kepalanya.

"Ibukota sangat jauh dan pasti ayah tidak akan mengizinkan ku pergi. Oleh karena itu ayo ceritakan tentang ibukota!." Ucapnya sambil tersenyum manis dan tak sadar dia memegangi tangan Trace.

Trace menatap ekspresi antusias dari Jayden, matanya yang cerah menatap nya dengan penuh harap. Dia merasakan aneh di tubuhnya kemudian dia mengalihkan pandangannya kearah lain sambil berdehem kecil.

"Ibukota sebenarnya tidak seperti yang bicarakan banyak orang, ibukota memang makmur tapi juga bisa menjadi tempat yang paling berbahaya." Ucap Trace sambil mengerutkan keningnya.

"Berbahaya? Kenapa berbahaya?." Tanyanya heran.

"Terlalu banyak intrik terutama di keluarga kerajaan." Ucap Trace.

"Memangnya kamu pernah ke istana kerajaan?." Tanyanya lagi.

Trace diam sambil menatap Jayden.

"Pernah sesekali." Ucap Trace.

"Huh, beruntung sekali aku ingin kesana walaupun sekali aku dengar istana nya sangat cantik." Ucapnya sambil cemberut.

"Sudah ku bilang tempat itu berbahaya apalagi jika kau tidak punya pendukung yang kuat. Lebih baik di sini pemandangan alamnya sangat indah." Ucap Trace.

"Aku tahu, karena aku juga tidak mungkin bisa kesana dalam hidupku." Ucapnya sambil cemberut.

Walaupun ingin dia tidak bisa ke ibukota karena Butuh dua hari perjalanan menuju ke ibukota karena itu jauh dari tempat tinggalnya saat ini.

"Ayah dan ibu pulang!."

Jayden melepaskan tangan Trace kemudian dia berlari menghampiri orangtuanya.

Until I Found You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang