Chapter 18

79 13 0
                                    

Pagi ini seluruh istana dilanda kekacauan karena sang ratu mereka akan melahirkan, para pelayan kerajaan menyiapkan segala keperluan persalinan sang ratu dengan hati-hati karena salah sedikit pasti sang raja akan memenggal mereka.

Di dalam kamar, Jayden berbaring di atas tempat tidur Kakinya terbuka dengan lebar. Di dalam sudah ada tabib kerajaan dan juga beberapa pembantu nya. Jeff juga secara pribadi masuk kedalam untuk membantu anaknya melahirkan memastikan anak dan calon cucunya selamat.

"Ayah....." panggil nya dengan lemah, perutnya sangat sakit sekarang.

Jeff menghampiri anaknya.

"Tidak apa-apa, karena bagian bawah mu belum terbuka semua jadi kamu belum bisa melahirkan. Kamu harus tahan dan menunggu nya sebentar." Ucap Jeff sambil memegang tangan anaknya.

Jayden menganggukkan kepalanya, dia pernah membantu orang melahirkan di desa tapi dia tidak tahu kalau akan sesakit ini ketika akan melahirkan.

Jeff memberi makan dengan sup herbal anaknya supaya anaknya ada tenaga untuk melahirkan, para pelayan yang membantu memijat perut besarnya itu.

Di luar ruangan Trace berjalan mondar-mandir, menunggu dengan cemas istrinya yang akan melahirkan itu. Sebastian yang baru datang berjalan sambil mendukung mantan ratu melihat tingkah menantu laki-laki nya ini.

"Nak Trace, tenang. Jayden akan baik-baik saja." Ucap Sebastian sambil membantu mantan ratu untuk duduk di sebelah nya.

"Bagaimana aku bisa tenang Bu, aku mendengar suara Jayden kesakitan." Ucap Trace.

"Trace kamu harus percaya kalau mereka akan baik-baik saja." Ucap mantan ratu.

Trace menghela nafasnya kemudian dia menganggukkan kepalanya, tapi dia tidak bisa duduk tenang.

Sedangkan di dalam ruangan.

"Sudah terbuka sepenuhnya! Yang mulia ratu coba anda tarik nafas dan dorong." Ucap sang tabib.

Jayden mengikuti arahan sang tabib, dia menarik nafas dalam-dalam dan kemudian mulai mengejan.

"Aku melihat kepalanya! Teruslah mengejan yang mulia!." Ucap sang tabib.

Wajah Jayden memerah dan peluh keringat sudah deras di tubuh nya. Dia menggenggam erat tangan ayahnya yang menyemangati nya.

"Emmm............AKH!."

"Oee....oeee....oee!."

Suara teriakan Jayden dan tangisan bayi terdengar bersamaan. Jayden merasa tubuhnya sangat lelah dan mengantuk, perlahan dia menutup matanya dengan lembut.

"Selamat yang mulia ratu, seorang pangeran dengan berat 3.5 kilogram. Sungguh pangeran yang gemuk!." Ucap sang tabib setelah memotong tali pusar bayi pangeran.

Jeff menatap cucunya yang sudah lahir, matanya berkaca-kaca karena perjuangan sang anak melahirkan keturunan untuk sang raja. Tapi dia menyadari kalau anaknya tidak menanggapi ucapan tabib, dia menoleh dan melihat anaknya yang menutup mata.

Jantung langsung berdegup kencang, kematian pasca melahirkan itu hal yang tidak bisa di hindari dan dia tidak ingin kehilangan anaknya.

"Hey! Nak! Bangun." Ucap Jeff sambil menggoyangkan tubuh anaknya.

Tapi tidak ada sahutan dari Jayden.

"Tuan ada apa dengan yang mulia ratu?." Tanya tabib yang sedang menggendong bayi pangeran.

Jeff mengabaikan nya kemudian dia mengambil tangan anaknya untuk merasakan denyut nadinya, dia menghela nafasnya lega ketika menemukan denyut nadi anaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Until I Found You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang