Masih bertahan? 19

747 53 3
                                    

Seminggu kemudian masih di tempat yang sama, rumh sakt. Dengan keadaan Vino yang mulai sedikit membaik, tetapi masih setia memejamkan matanya dengan masker oksigen masih terpasang di sana.

" Anak Ayah kenapa belum bangun hm? Vino marah sama Ayah? Gak papa Vino marah sama Ayah, marahin aja Ayah Vin. Bangun ayok marahin Ayah, kamu boleh pukul Ayah. Ayah gak akan marah, kalau Vino capek istirahat gak papa tapi harus janji Vino harus bangun ya? Ayah minta maaf karna sikap Ayah ke kamu. Ayah mau perbaiki semua nya Vin, izinin Ayah buat perbaiki semuanya. "

" Liat di sini ada Bunda abang kakak adek, mereka di sini Vin...____Kamu tahu Ayah punya kabar baik buat kamu Vin. Yang pertama kamu berhasil buktiin kalau kamu gak salah dalam kejadian itu, kamu berhasil buat berita yang gak bener tentang kamu lenyap. Dan ada berita baik lagi. Vino anak Ayah hebat, hasil ujian Vino bagus bagus gak ada nilai yang di bawah rata-rata. Dan kabar baik lagi kamu dapet juara kelas, kamu ranking 5 Vin. " Ucap Jerry, menggenggam erat telapak tangan Vino

" Iya nih kak, kak Vino ranking 5. Ayok kak Vino bangun, kak Vino bilang kakak mau jalan jalan kan? Kak Vino bilang mau jalan sama kita kan? Jadi ayok kak Vino cepet bangun. " Ujar Cendra

" Kak kita rayain ini sama-sama, Jingga kak Cendra kak Reno bang Margo juga dapet juara. Ayok rayain sama-sama, ayok kita ke pantai kak. Kak Vino mau ke pantai kan? Ayok kak Vino bangun kak..." Ujar Jingga diakhir nada lirih

" Bunda juga bakal masak kesukaan Vino yang banyak, apapun yang Vino mau Bunda bakal masakin... Bunda kangen Vino... "

Detik berikutnya hening, tidak ada lagi yang bicara. Mereka terus menunggu Vino untuk membuka matanya. Hingga detik kemudian Jerry merasakn jemari Vino yang bergerak. Dan detik berikutnya perlahan mata indah Vino terbuka dengan perlahan.

" Vi-vino... "

" Kak... "

Mata Vino terbuka sempurna, matanya bergerak pelan untuk melihat sekeliling.

" A-ayah... "

Panggilan itu membuat Jerry dan yang lain bahagia, Vino mereka telah kembali.

" Bu-nn-da... "

" Sayang... Vino ini bunda nak... "

" Kakak / Vino "

Tanpa lama Jerry menekan tombol di dekatnya, untuk memanggil dokter ataupun perawat. Tidak menunggu lama dokter di sertai perawat datang ke kamar Vino, memeriksa keadaan Vino.

" Syukur Alhamdulillah keadaan nak Vino sudah membaik. " Ucap Dokter

" Sus tolong lepas masker oksigennya. " Perintah dokter pada perawat

Setelah masker oksigen dibuka, Vino bernapas dengan lega. Setelah dokter sedikit berbincang tentang keadaan Vino, dokter dan perawat tersebut pergi meninggalkan ruangan Vino.

Semua senang Vino sudah sadar, dan keadannya sudah membaik dari sebelumnya.

" Sayang, Alhamdulillah Vino udah sadar... " Ujar Yunda senang, mengelus surai Vino dengan lembut

Vino terseyum namun ia masih bingung

" Bunda... " Panggil Vino

" Iya ini Bunda "

Lalu Vino menatap sang Ayah di sebelah kanan nya

Jerry terseyum

" Bu-bukti__"

" Jangan pikirin itu dulu ya? Ayah minta maaf... Karna Ayah kamu jadi kayk gini Vin... "

" Bukan salah Ayah... " Kata Vino

Vino & Kisahnya  || ( Lee Jeno  ) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang