Tantangan 12

453 45 4
                                    

Vino sedang berjalan di Koridor sekolah nya bersama dengan Najril, mereka akan menuju ke kanti untuk istirahat.

Tuk

Tiba-tiba ada sebuah botol plastik yang mengenai belakang kepala Vino.

" Anj*ng! " Umpat Vino

Vino dan Najril terhenti

" Bangst! Siapa yang berani lempar gua pake botol! " Ucap lantang Vino, menatap siswa-siswi yang berada di sana

Siswa-siswi yang berada di sana tidak ada yang mengaku

" Ck, emang gak ada abisnya tuh si hemanjing!" Ujar Najril, setelah melihat seseorang keluar dari balik pintu kelas dengan gaya wajahnya yang menjengkelkan

Vino menatap Hema tidak suka

" Hai. " Sapanya sok akrab, lalu melangkahkan kakinya beberapa langkah agar lebih dekat

" Maksudnya lu apa lempar botol itu ke pala gua? " Tanya Vino, menatap tajam Hema

Hema tersenyum miring

" Owh kena ya? Sorry gua sengaja. " Ujarnya dengan tampang tengilnya

" Kenapa si lu? Ganggu aja! " Kata Najril

" Em gak papa si, gua gabut aja. "

" Emang si b*ngsat. Gabut lu gak bermutu. B*ngsat emang B4bi. " Kesal Vino

" Slow bro, santai. Sebenernya gua emang mau nemuin lu berdua, terutama lu Vin. " Ujar Hema

" Dih ngapain lu mau nemuin gua? "

" Gua punya tantangan buat lu. " Ujarnya pada Vino

" Tantangan apa lagi sih lu? Minggu lalu aja lu nantangin kalah tanding basket. Sok sokan mau nantangin lagi, kalah nanges. " Ucap Najril

Ya minggu lalu juga menantang Vino untuk tanding basket. Namun, karena memang skil Vino tidak perlu diragukan lagi Vino memenangkan tantangan itu. Dan taruhan nya, Hema harus memberikan uang 15 juta untuk Vino. Itu pun usulan dari Hema, namun Vino menolaknya ia meminta Hema untuk membelikannya beberapa mainan makanan juga barang bermanfaat untuk anak-anak. Hema menyetujui itu, walaupun sedikit berdebat karena harus Hema langsung yang membelinya. Setelah Hema membeli semuanya Hema berikan kepada Vino, dan Vino memberikan itu semua ke panti yang selalu ia kunjungi bersama dengan Najril.

" Heh! Kali ini gua yang bakalan menang! " Yakin nya

" Yakin? " Remeh Najril, membuat Hema kesal

" Iya lah! Kalau lu gak percaya, ayok buktiin nanti malem di arena Elanggold. Gimana? "

" Ya lagian motor lu udah balik kan. Masalah apa yang jadi taruhannya, urusan nanti di arena. " Ujar Hema kembali

Vino terdiam sejenak, ia berfikir apakah harus menerima atau menolak tantangan dari Hema? Kalau ia terima, itu artinya ia belum bisa membuktikan pada Ayah nya bahwa ia sudah tidak lagi turun ke arena untuk balap liar. Tapi, jika ia menolak makan Hema akan terus mengolok-olok nya tanpa henti. Lalu sekarang ia harus pilih yang mana? Terima atau tolak?

" Heah... Lama mikir lu! Oke, kalau lu setuju dateng ke arena Elanggold. Kalau gak berarti lu pecundang. " Ujar Hema, dengan menyunggingkan seyum remehnya

" Ck. Lu ngapain si nantangin gua lagi masa ulangan gini? " Tanya Vino, yap sekarang semua murid kelas X - XII sedang ujian akhir semester 1

" Elah. Besok ge udahan ulangan nya! " Jawab Hema

" Ni anak kagak bisa apa gak ngasih gua tantangan mulu! Mana tuh muka tengil banget njir! " Ujar Vino dalam hati

" Woi Hema! Kuy ngantin! " Teriak teman Hema, Arif di sebrang

Vino & Kisahnya  || ( Lee Jeno  ) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang