Jodohku itu Kamu (Jinyoung♡Jeongyeon)

22 - Belum Menikah

Setelah mengantar Jeongyeon ke tempat bimbel, keduanya pun berpisah.

Jeongyeon akan bekerja sebagai guru les di sebuah bimbel dan sebelum masuk ke sana ia pun melihat sepatu milik seseorang yang begitu ia hindari.

Setelah sampai di dalam dan berkumpul dengan guru les yang lain, semuanya menyambut Jeongyeon tanpa menanyakan tentang Jinyoung.

Namun, ada salah satu guru yang melihat Jeongyeon dengan tatapan iri.

"Senang ya abis diantar pacar, emang begitu kok kalau belum nikah. Nanti kalau udah nikah juga nggak bakalan begitu lagi."

"Oh iya, kemarin kamu sama pacarmu ikut fanmeeting kan? Wajar sih, kalian kan belum nikah, jadi belum mikirin uang untuk anak sama cicilan."

Jeongyeon tersenyum sambil menatap guru-guru lain yang diam karena tidak berani membelanya sebab yang berbicara itu guru senior.

"Iya, karena aku masih muda, jadi mau ngerasain masa mudaku dulu. Takutnya nanti pas udah jadi istri sama Ibu, akunya banyak ngeluh dan ngebandingin orang belum nikah sama aku yg udah nikah."

Wajah guru itu langsung kaget dan tidak menyangka kalau Jeongyeon akan membalas perkataannya.

Sebab biasanya Jeongyeon cuma diam dan tidak terlalu peduli. Tapi sepertinya hari ini Jeongyeon tampak berbeda.

"Oh, ya sudah. Selamat menikmati masa muda kamu."

Guru itu pun menjauh dari sana dan Jeongyeon juga hendak pergi tapi ditahan sama salah satu guru yang ada di dekatnya.

"Bu Jeongyeon, kami minta maaf tidak bisa membantu karena Ibu tadi adalah seorang senior."

Jeongyeon mengangguk.

"Tidak masalah, hari ini aku hanya ingin meladeninya setelah diberikan semangat sama pacarku."

Guru-guru yang lain langsung terdiam dan saling bertatapan.

"Bu Jeongyeon beneran pacaran sama aktor tampan bernama Park Jinyoung itu, ya?"

Jeongyeon mengangkat alisnya heran.

"Kalian belum tahu atau tidak yakin?" herannya.

"Bukan begitu Bu Jeongyeon, kami hanya ingin mendengar langsung jawaban dari anda apakah itu benar atau tidak."

Jeongyeon menghela nafas.

"Iya itu benar, ada pertanyaan? Sebentar lagi anak-anak akan segera datang dan kita harus bersiap bukan?"

Guru-guru itu kemudian bersiap-siap menuju kelas bimbel.

~

~

~

To Be Continue