09 - Sebuah Penawaran

70 13 1
                                    

"Kau suka datang ke sini?" tanya Jeongyeon saat melihat pegawai itu menyapa Jinyoung seperti teman akrab.

"Iya, kafe ini milik temanku."

Jeongyeon mengangguk sambil melihat desain interior kafe hingga matanya tertuju pada meja kasir.

"Oh iya, di sini bayarnya pakai uang cash atau debit card?"

Jinyoung mengikuti arah pandang Jeongyeon yang mengamati meja kasir.

"Keduanya ada, tapi aku lebih suka pakai debit card."

Jeongyeon langsung berbalik menatap Jinyoung.

"Kenapa?" tentu saja ia penasaran.

Jinyoung tersenyum sambil melipat kedua tangannya di atas meja.

"Kata dosenku karena kita ngga liat uang dalam wujud fisik, jadi pas ngeluarin duit pake debit card kita ngga langsung terbebani. beda lagi kalo pas pegang cash, kan kita liat wujud uang secara fisik. pas berkurang langsung keliatan, nah itu yang bikin kerasa kok mahal ya."

Jeongyeon mengangguk setuju.

"Tapi pernah nggak sih kepikiran gimana kalau uang di debit card habis?"

Jinyoung tertawa dan menggeleng.

"Nggak, lagipula uang kan masih bisa dicari."

Jeongyeon tersenyum jahil.

"Ya udah kalau nggak ngerepotin bisa bantu cariin?"

Jinyoung kembali tertawa.

"Mau aku nafkahin?" tawar Jinyoung.

Jeongyeon pun langsung diam saat pertanyaannya belum dijawab tapi ia malah ditanya balik.

~

~

~

To Be Continue

Jodohku itu Kamu (Jinyoung♡Jeongyeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang