Sorry. [4] end

2.8K 246 12
                                    

"Ya aku menerimanya."

"Benarkah? Terima kasih!"

Akhirnya aku menerima lamaran Sehun meskipun rasanya aku tidak yakin pada hatiku tapi aku pikir aku harus mencobanya.

Sehun memelukku dengan erat, mengingatkanku pada anak itu lagi.

Taehyung dimana kau?

***

Hari demi hari kulewati bersama Sehun aku rasa aku mulai bisa terbiasa dengan sifat Sehun yang juga kekanak-kanakan, sebenarnya dia itu baik dibalik wajah dinginnya itu, kau tau? Bahkan Sehun memutuskan untuk tinggal serumah denganku! Di apartementku yang biasa-biasa ini, oh mimpi apa dia sehingga dapat melakukan hal seperti itu?

"Sayang, hari ini aku mungkin akan pulang telat ada yang harus aku kerjakan di suatu tempat jadi jangan tunggu aku ya?"

Sehun mengecup dahiku sekilas lalu menepuk pipiku dengan lembut.

"Baiklah aku mengerti."

"Aku pegi dulu."

"Hati-hati dijalan!"

Aku menutup pintu apartementku, aku melihat sekeliling, aku berencana untuk keluar membeli beberapa sayuran untuk memasak jadi aku mengambil dompetku dan pergi ke minimarket, setelah cukup berbelanja aku pulang dan memasak, setelah memasak aku membersihkan rumah hingga badanku rasanya mau remuk.

Rasanya aku sudah seperti ibu rumah tangga, merasa lelah aku duduk disofa lalu mencari channel TV yang kira-kira layak ditonton.
Setelah lama aku mencari. Aku tak menemukannya.

"Aish! Aku bosan!"

Aku menggerutu pada diriku sendiri, Taehyung
Tiba-tiba nama anak itu mulai tergiang lagi dikepalaku setelah sekian lama aku tak memikirkan alien tak berantena itu.
Aku penasaran apa anak itu masih tak masuk kuliah? Masa bodo anak itu sudah mengakhiri hubungan denganku juga.

Tapi,

"Aisshh! Sudahlah dari pada aku mati penasaran lebih baik aku ketempatnya!"

Ku rasa ideku tak terlalu buruk lagi pula sehun juga tidak akan pulang, ini kesempatan emasku untuk mencari jawaban atas rasa ingin tahu ku pada anak itu, jadi kuputuskan untuk pergi, aku berlari masuk ke kamar mencari baju yang layak ku pakai, setelah selesai aku mencari bus menuju universitas, aku ingin memastikan bahwa anak itu tak melewatkan sesi belajarnya.

***

Aku keluar universitas dengan lemas, kau pasti tau kenapa. Kabar buruk bagiku, selama beberapa hari ini dia hanya sekali masuk jadwal kuliah, oh Tuhan apa lagi yang dilakukan anak itu.
Dan ditambah lagi percakapan ku dengan dosen kim tadi membuat jantungku tak bisa berhenti berdetak cemas.

"Permisi. Kim Seonsaengnim, apa aku mengganggu?"

"Ah.. jihye-ssi, kau tidak mengganggu masuklah."

"Terima kasih, ada yang ingin kutanyakan."

"Hmm.. Apa? Tentang Taehyung?"

"Ya.. dia.."

"Dia selama beberapa hari ini hanya sekali bertemu denganku dan masuk jadwal kuliahnya, kami juga sekarang lebih khawatir dengan kondisinya yang terlihat buruk."

"Kondisinya.. buruk? Apa maksudmu?"

"Saat terkahir kali aku bertemu dengannya, dia terlihat sangat lemas seperti habis mengkonsumsi obat-obatan, wajahnya juga pucat, saat ditanya teman-temannya, dia tak menjawab malah hanya diam, kau tau dia terkenal jail dan ceria tapi entah kenapa perubahan sikapnya membuat semua orang menjadi khawatir "

I NEED U [BTS Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang