Time & Heart Machine. [4] End

1.2K 155 32
                                    

Jam sudah meneunjukkan pukul dua siang, Jin begitu tergesa-gesa berlari menuju universitas Jo Hee, pasalnya wanita itu belum menelfonnya sama sekali "apa dia baik-baik saja?" tanya Jin pada dirinya sendiri, sekarang ia telah sampai di depan gedung universitas, suasananya telah sepi, Jin yakin Jo Hee pasti telah pergi, tapi entah kemana, "mungkin dia mencari makan" ucapnya sebelum kembali berlari masuk lalu keluar satu persatu tempat makan yang ada disekitar universitas Jo Hee.

Langkah kaki Jin berhenti saat melihat objek didepannya ini, Jo Hee yang sedang menunggu lampu merah untuk menyebrang dengan es krim di tangannya, "apa ini tempat kejadiannya?" bisik jin kecil pada dirinya.

Lampu hijau ini kemudian berubah menjadi merah, dan mobil-mobil mulai berhenti, Jo Hee melangkahkan kakinya memasukki jalanan untuk menyebrang, di tengah jalan sebuah mobil kehilangan kendali dan terus melaju, sialnya Jo Hee ada tepat didepan mobil itu, dia melihatnya, tapi tak dapat bergerak sama sekali.

Ia hanya dapat memejamkan matanya menerima apa yang akan terjadi, Jo Hee merasa seseorang menariknya dengan kencang sehingga terpental cukup jauh ia membuka matanya dan berteriak Histeris melihat pemandangan didepannya.

"Kim Seok Jin!!!" teriaknya,

Lelaki didepannya kini bersimbah darah dimana-mana- orang sibuk mengerumuni untuk membantunya, Jo Hee dengan cepat menghampiri Jin dengan tangisan yang cukup keras.

"ya! jangan pergi! tatap aku!!" teriaknya ditengah isak tangisnya, lelakinya kini tak dapat berbicara lagi, dia hanya mengangkat tangannya membelai halus rambut Jo Hee lalu tersenyum tipis seolah mengatakan "tenanglah..." , dan tak lama setelah itu Jin memejamkan matanya.

"ANDWAE!!"

***

Bau obat tercium dimana-mana, kini Jo Hee sedang duduk memandangi dinding yang kosong tanpa berkedip sedikitpun, pakaiannya kotor penuh darah lelakinya, pandanganya beralih saat dokter keluat dari ruang UGD didekatnya.

"apa dia baik-baik saja?" tanyanya, "dia dalam kondisi kritis, kita perlu melakukan pengecheckan lagi" kata dokter itu lalu berlalu, Jo Hee kembali mengeluarkan air matanya, dia merasa ini salahnya, harusnya ia mengikuti perintah Jin, untuk menelfonnya, bukan pergi sendiri.

Jo Hee berjalan keluar rumah sakit dengan gontai, orang-orang yang melihatnya memberi tatapan kasihan, dia memang patut dikasihani, dia benar-benaar merasa terpuruk kali ini, lelakinya yang ia cintai dalam kondisi diambang kematian saat ini karena ulahnya.

***

Hari berlalu begitu cepat, dokter mengatakan kondisi Jin telah membaik, namun ia masih belum sadar, Jo Hee begitu setia menemaninya setiap hari di rumah sakit, bahkan ia mengabaikan waktu makannya.

Jo Hee memandangi wajah Jin dengan seksama, beralih pada tengannya,, jari Jin bergerak bertandakan bahwa ia telah siuman, Jo Hee terkejut bukan main saat Jin benar-benar membuka matanya secara perlahan, lalu menatapnya.

"Oppa..." Jin menatap Jo Heee sendu, "sudah berapa lama kau tak makan ha?" ucap Jin, "..." bukannya menjawab Jo Hee menghambur ke pelukkan Jin, ia merindukkan lelakinya yang akhir-akhir ini tak bersamanya.

Jin tersenyum saat Jo hee memeluknya, ia melakukan ini semua untuk mencegah Jo Hee meninggalkannya, sekilas ia mengiingat kembali apa yang dikatakan peramal yang ditemuinya di sugai Han waktu itu.

"kau ingin tau kartumu kan?" tanya peramal itu, "ya!" tegas Jin, "ini, kau memang berjodoh dengannya" Jin menyergit bingun menatap kartu bergambar dua hati yang disatukan, "apa?" tanya Jin.

"kau tak perlu melakukan apapun anak muda, kau hanya perlu ada disisinya, kaa... pergilah selamatkan dia sekarang" seolah mengerti akan yang dikatakan permala Jin segera berlari menuju universitas Jo Hee.

~

Jin kembali menatap Jo hee yang menatapnya bingung, dia memajukan badannya dan menarik Jo Hee mendekatinya, "a-apa yang kau lakukan?" tanya Jo Hee gugup, Jin hanya menyunggingkan senyuman khas nya, dan mendaratkan bibirnya diatas bibir Jo Hee, melumatnya lembut

Jo Hee yang tampak terkejut lama kelamaan menikmatinya, ia merindukkan lelakinya, sangat!

***

"oppa, kau mau kemana?" tanya Jo Hee pada Jin, lelaki itu baru saja keluar rumah sakit dan sekarang dia sudah mau keluyuran.

"ayo ikut aku"

"kemana?"

"ikut saja, ada yang ingin aku tunjukkan"

Setelah selang beberapa lama pasangan ini sampai ditempat tujuan mereka, Sungai Han... Ini tempat favorit mereka berdua, "kenapa membawa ku kesini?" tanya Jo Hee.

Jin menoleh menatap Jo Hee dalam, hingga membuat Jo Hee bersemu merah, lalu Jin menggenggam tangan Jo hee erat "Jo Hee-ya, maukah kau hidup bersamaku selamanya?" Jo Hee menatap Jin "kau sedang melamarku ya?" tanya nya polos, "apa kau tidak bisa romantis dikit ha?" tanya Jin geram, Jo Hee malah meledakkan tawanya saat mendengar Jin berkata demikian.

Jo Hee menarik wajah Jin mendekatinya, "kau tahu jawaban ku tuan Seok Jin"

Cup

Kecupan lembut dan singkat itu diakhiri senyuman keduanya.

"ah bagaimana jika kita melakukan 'itu' disini eoh?" tanya Jin yang mndapat Death glare dari Jo Hee, "kau mau mati ha?" jawab Jo Hee.

"wae? tak ada yang melihatnya kan..ayolah "

"ani.."

"ya..."

"ani... oi apa yang kau laku-mphhh"

END

Chapter Jin END juga! selanjutnya Chapter Suga, menurut readers bagusnya dibikin, school life? marriage life? atau gimana?

jawab juseyo...

Jangan lupa VOTE + COMMENT , dan cerita Author yang baru dibaca yaa tinggalkan jejak Juseyo!!!

I NEED U [BTS Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang