1

2.1K 137 1
                                    

" sayang, hari ini kau masak apa? " Tanya Haruto sambil memeluk pinggang milik Doyoung yang sedang memasak, Haruto menengeelamkan wajah nya di ceruk leher sang istri.

" Hanya nasi goreng. Aku sedang malas masak haru. " Jawab Doyoung sambil mematikan kompor ketika masakan nya sudah jadi.

Doyoung mulai memasukan nasi goreng nya ke wadah. " Ayolah haru, kau sarapan tidak? " Ujar Doyoung dengan kesal ketika suami nya selalu memeluk nya dengan erat tidak melepaskan nya.

" Iya.. nanti siap-siap ku ajak ke kantor. " Jawab Haruto dengan singkat, ia mulai duduk di kursi, Doyoung pun mengambilkan nasi untuk sarapan sang suami.

" Ya, tapi untuk apa? " Kening Doyoung menyengit mendengar ucapan sang suami, Haruto hanya diam dan menyuruh Doyoung duduk untuk sarapan.

" Sarapan aja dulu, nanti ku beri tau. " Ujar nya kepada si manis dengan halus. Doyoung langsung duduk di samping Haruto dan mulai memakan sarapan nya.















































" Astaga haru? Kau menyuruh ku ke kantor hanya untuk melihat mu bekerja? " Kesal Doyoung dengan wajah cemberut nya. Haruto terkekeh dan mengecup bibir istrinya dengan sekilas.

Sedangkan Doyoung hanya bisa diam untuk menahan kekesalan nya. " Masih ngambek? Tidak sayang kita tidak ke kantor, tapi ke rumah mommy. " Ujar Haruto mengusak rambut Doyoung dengan gemas.

" Hampir kau membuat ku kesal. " Ucap Doyoung sambil memalingkan wajahnya. Sedangkan Haruto terkekeh melihat istrinya ngambek dengan nya.




























" Loh kalian kesini? Gak bilang dulu ke mom. Jika bilang pasti ku siapkan. " Ujar mommy dengan memeluk menantu nya dengan lembut.

" Tidak tau mom, lagian Haruto duluan yang bercanda dengan ku jika kita akan ke kantor. " Adu Doyoung kepada ibu mertua nya dengan wajah imutnya. Haruto menghela nafasnya kasar ketika telinganya di jewer oleh sang mommy.

" Aduh mom.. sakit, lagi pula Doyoung juga istri ku mom, lucu melihat nya ngambek seperti tadi haha. " Ketawa Haruto sambil menjalurkan lidah nya ke Doyoung.

Doyoung kesal, ia pun mulai mengejar sang suami dengan wajah garang nya. " Awas aja kau! Tidak ada jatah nanti malam! " Teriak Doyoung dengan sangat keras, sontak membuat lari Haruto terhenti. Ia pun langsung berlari ke sang istri dan memegang tangan nya.

" Oh ayolah sayang.. aku sudah berpuasa selama sebulan, tega sekali kau. " Jawab Haruto sambil menggoyang-goyangkan tangan sang istri yang sedang kesal kepadanya.

" Tidak! " Tegas Doyoung, ia mulai menyusul sang mommy yang berada di dapur. Haruto hanya bisa diam dan mengelus dada nya sabar.



















































" Mom sini dobby bantu. " Ujar Doyoung sambil membawa minuman nya. Sang mommy hanya menganggukan kepalanya.

Sesampainya di ruang tamu Doyoung menyodorkan sebuah kopi untuk suaminya. Dan di terima baik oleh Haruto. Haruto menarik tangan Doyoung untuk duduk di samping nya sebelum Doyoung pergi untuk duduk di samping mommy.

Doyoung hanya bisa melotot kesal. Haruto terkekeh kecil melihat kekesalan Doyoung hari ini. " Kapan kalian mempunyai momongan? " Tanya sang mommy dengan lembut dan meminum jus jeruk nya.

" emm.. masih belom ma. " Jawab Doyoung dengan gugup. Mommy tau jika sang menantu sedang gugup sekarang.

" Tidak apa nak, tidak usah gugup gitu. lagian Haruto juga belom pantes untuk punya anak. " Jawab mommy sambil meledek sang anak.

" Mom? Ini yang anak mu aku atau Doyoung? " Kesal Haruto dengan meminum kopi nya. Sang mommy pun tersenyum penuh arti.

" Yang pasti Watanabe Doyoung. " Jawab mom dengan kekehan kecil. Haruto ingin protes tapi tangan nya di cubit oleh sang istri.Di sana lah canda tawa dari keluarga tersebut.



















































" Malam ini nginep ya? " Pinta Mom dengan halus. Sementara Doyoung sudah menganggukan kepala nya dengan cepat.

" Iya, kita bakal nginep mom. " Ujar Doyoung, Haruto ingin protes karena ia tidak bisa membuat anak bersama Doyoung jika di rumah mom nya.

" Yasudah sana ke kamar, sudah larut malam ini. " Jawab mom dengan mengelus rambut milik Doyoung, keduanya pun menganggukan kepalanya.
Doyoung menarik tangan Haruto untuk ke kamar.





















































" Mandi duluan sana. " Ujar Doyoung sambil menyiapkan pakaian milik Haruto. Haruto memeluk tubuh Doyoung dari belakang lagi.

" Mandi bareng gimana? " Tawar Haruto sambil mengigit leher Doyoung. Doyoung memukul perut milik Haruto.

" Jangan sekarang, sana mandi! " Kesal Doyoung sambil mendorong tubuh suaminya untuk ke kamar mandi.

Telpon Doyoung bergetar di atas meja, perlahan Doyoung mengangkat telpon tersebut.

" Halo kyu? " Jawab Doyoung sambil melipat baju. Terdengar isakan di telpon tersebut membuat Doyoung khawatir dengan sahabat baik nya itu.

" Hiks.. bby.. sakit. " Isak Junkyu merasakan tubuh nya sakit semua. Doyoung mulai fokus ke pembicaraan.

" Kenapa kyu? Suamimu lagi? " Tanya Doyoung dengan khawatir. Junkyu hanya bisa menangis dengan memeluk tubuh nya yang serasa mati rasa.

" Bby.. aku tidak kuat, bawa aku pergi dari suamiku hiks. " Ujar Junkyu dengan menangis, Doyoung berusaha menenangkan sahabat nya itu.

" Baiklah dengarkan rencana ku, ini berlaku sampai besok. " Ujar Doyoung sambil menjelaskan rencana nya untuk Junkyu bebas dari sang suami.

Biar ku jelaskan Dikit tentang Junkyu.
Junkyu menikah dengan suami nya karena paksaan. Karena suami nya tidak suka Junkyu akhirnya Junkyu terkena KDRT oleh suami. Hubungan mereka berantakan bahkan sang suami berani membawa perempuan ke rumah, bahkan Junkyu sudah pernah mendengar suara suami dan selingkuhan nya sedangkan berhubungan badan.






TBC

The marriage is broken [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang