11

938 80 7
                                    

Tengah malam Doyoung terbangun, ia bermimpi yang sangat buruk, dimana suami tercinta nya sedang menyelingkuhi nya.

" Loh belom tidur? " Tanya Jeongwoo yang melihat kamar milik adiknya lampu nya masih menyala, niatnya ia ingin mematikan lampunya, tetapi ia melihat adiknya sedang mengatur nafasnya dan berkeringat dingin.

" Em.. dobby mimpi buruk kak. " Jawab Doyoung dengan senyuman paksaan, Jeongwoo menganggukan kepalanya. Jeongwoo pun menghampiri adiknya dan mengelus rambut Doyoung.

" Mimpi apa? " Kening milik Jeongwoo mengerut ketika mendengar nya. Sementara Doyoung mulai menceritakan mimpi yang ia alami.

" Sebenernya itu bukan mimpi bby.. itu nyata. " Gumam Jeongwoo merasa kasihan kepada Doyoung, ia ingin membongkar perselingkuhan adik ipar nya itu, tetapi tidak bisa? Doyoung amat mencintai lelaki brengsek itu.

Bahkan Doyoung rela apapun demi Haruto, Jeongwoo menghela nafasnya kasar. " Dek? Jika Kaka bicara kalo Haruto beneran selingkuh, apa yang kamu lakukan? " Tanya Jeongwoo dengan begitu pelan.

Jantung Doyoung berpacu dengan cepat. " Kak.. ada satu rahasia yang dobby sembunyi kan. Sebenernya baru tadi pagi dobby mengetahui ini. " Ucap Doyoung mulai memutuskan memberi tau sang kakak.

" Ada apa? "

" Doyoung hamil. "

Mata Jeongwoo langsung melotot tidak percaya. Kaget? Tentu sangat kaget. " B-bby? Kau tidak bercanda kan? " Tanya Jeongwoo sambil memegang tangan kanan Doyoung.

Nyatanya Doyoung menggeleng kan kepalanya. Ia benar-benar serius dengan semua ini.

" Jika Kaka bilang suamimu berselingkuh dengan teman baikmu itu bagaimana? " Tanya Jeongwoo sambil memeluk tubuh Doyoung. Sementara Doyoung hanya bisa terisak.

" Aku gatau kak, apakah jika memang suamiku berselingkuh anakku hidup Tampa sosok ayah? " Tanya Doyoung sambil terisak pelan di bahu lebar milik Jeongwoo. Jeongwoo hanya bisa menenangkan nya.

" Membayangkan jika anakku di bully hidup Tampa ayah nya saja membuat ku sakit hati. " Wajah lesu milik Doyoung hanya bisa diam.

Doyoung juga harus was-was terhadap semua ini. Meski ia yakin harutonya tidak munggkin menyelingkuhi nya, karena Haruto mencintai Doyoung dengan sangat tergila-gila.

" Tapi semoga semua itu tidak benar kak. Haruto mencintai ku, dia tidak munggkin menyelingkuhi ku bukan? " Ucap Doyoung dengan begitu posesif nya.

" Baiklah jika begitu? Ayo tidur, biar ku temani. " Jawab Jeongwoo sambil tersenyum.

























































Pagi hari ini Doyoung memutuskan untuk tinggal di tempat mansion Haruto, perasaan nya tidak enak. Ia di antar oleh Jeongwoo yang menyetir.

Sesampainya di sana Doyoung langsung berlari ke pintu, ia berteriak-teriak nama Haruto dan Junkyu. Perasaan nya resah.

" HARUTO! JUNKYU? "  Teriak Doyoung begitu keras, karena mansion milik Haruto sangat lah luas.

Haruto yang mendengar suara Doyoung pun dengan cepat-cepat ia mengenakan pakaian, posisinya Haruto sedang selesai mandi.

Haruto keluar kamar dan berusaha mencari sang istri. Ketika bertemu Doyoung dengan cepat berlari dan memeluk sang suami dengan begitu erat.

" Aku kangen. " Ujar Doyoung sambil menghirup aroma parfum milik suaminya, tetapi parfum nya beda?

" Kamu ganti parfum haruu? " Tanya Doyoung sambil mengelus kemeja milik Haruto yang terdapat parfum lain.

" Iya, aku ganti parfum, baru tadi sore. " Bohong Haruto sambil mengelus rambut Doyoung. Doyoung hanya menganggukan kepalanya.














































































Besok adalah hari ulang tahun Doyoung. Semua keluarga berkumpul di mansion milik Haruto untuk mengadakan pesta.

Sementara Doyoung hanya bisa tersenyum melihat keluarga nya yang sedang sibuk mendekorasi rumah. Posisinya sekarang Haruto memeluk tubuh Doyoung dari belakang.

Bisa di bilang Haruto memangku tubuh Doyoung. Sesekali ia mengendus-endus leher sang istri.

" Haruto! Jangan ganggu Doyoung. " Teriak mom asahi dengan kesal. Sementara Haruto mulai kembali memeluk Doyoung Tampa memberikan sebuah rangsangan dikitpun.

" Maaf.. ada masa laluku yang masih menjanggal di hatiku, aku menyukainya Doyoungie, tetapi aku juga tidak mau kehilangan mu. Jika aku egois aku akan memiliki kalian berdua. " Gumam Haruto sambil mengecup kening milik Doyoung.

Haruto juga sedikit was-was jika perselingkuhan nya di ketahui oleh keluarga besar, terlebih lagi istri nya. Ia binggung. Ia ingin Doyoung ingin Junkyu.

























" Ohya bby, besok aku pindah ke apartemen baruku ya? Takutnya ngegantung kamu Mulu. " Ucap Junkyu sambil duduk di kanan sofa.

Doyoung menyengitkan kening. " Sudah dapat apartemen? " Tanya Doyoung dengan heran. Junkyu hanya menganggukan kepalanya.

" Iya.. biar aku tidak menggantung pada kalian, takut merepotkan. Jika mau mampir ke apartemen ku silahkan, pintu terbuka lebar oke? " Kekeh Junkyu. Doyoung hanya menganggukan kepalanya.

" Tapi kau yakin itu aman dari suami mu kan? " Ucap Doyoung dengan waspada.

" Tentu saja. "









































" Halo Jung? " Ucap Doyoung dari telpon dengan senyuman mengambang di bibirnya.

" Iya, ada apa? " Tanya Junghwan yang masih tertidur di kasur. Doyoung terkekeh melihat suara Junghwan yang seperti khas bangun tidur.

" Jam segini belom bangun? Ohya.. nanti malam datang ya di pesta ulang tahun ku. Ajak temanmu juga boleh. " Undang Doyoung.

Junghwan hanya bisa berdehem. " Aku masih mengantuk hoam.. " ucap Junghwan sambil tertidur kembali tampa mematikan telpon nya.

" Telponan sama siapa? " Tanya Haruto dengan curiga, sementara Doyoung mengelus dadanya kaget dengan suara Haruto.

" Em.. teman, ku undang ke ultahku. " Jawab Doyoung sambil tersenyum. Haruto menganggukan kepalanya, ia pun menggendong tubuh Doyoung untuk duduk di sofa lagi.

" Bby minum jus dulu sini. " Ucap Junkyu membawakan tiga minuman di nampan. Sedangkan Doyoung mengambil nya dan mulai meminum nya.

" Kepalaku serasa pusing ya? Dan mengantuk? " Ujar Doyoung kepada Haruto. Sedangkan Haruto menatap Junkyu dengan penuh pertanyaan.

Tiba-tiba tubuh Doyoung ambruk, Haruto semakin panik. " Ruto-ya bawa Doyoung ke kamar. " Ujar Junkyu.

Kening milik Haruto mengerut mendengar nya. Ia dengan cepat menggendong tubuh Doyoung dan menuju ke kamar.
















































































Di kamar ini lah sebuah hal besar terjadi.
Dimana Junkyu dan Haruto sedang berhubungan badan dengan mendesah kenikmatan.

Sementara Doyoung yang masih tertidur di kasur. " Kau lihat? Milik suamimu sangat nikmat di lubang ku Doyoung. " Kekeh Junkyu sambil memperlihatkan alat kelamin mereka menyatu.

" Maaf.. "

" Aku tidak bisa melepaskan keduanya ku mohon.. tuhan apa yang harus ku lakukan? " Ujar Haruto sambil mengecup kening milik Doyoung dan Junkyu.

Junkyu sudah kelelahan karena hubungan tadi, dan akhirnya ia tertidur bersama dengan Doyoung.





TBC

Akhir-akhir ini capek banget.. mana tugas sekolah numpuk, gapapa mau lulus sih. Nanti kalo udah kuliah pasti lebih berat.

See you yaa

The marriage is broken [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang