8

939 91 2
                                    

" Mama i'm Coming!! " Teriak Doyoung Sambil berlari ke kamar sang mama. Sedangkan Jeongwoo menggelengkan kepala nya melihat tingkah adiknya yang seperti usia 12 tahun saja.

" Astaga dobby.. kau datang? " Ucap Hyunsuk dengan senang, Doyoung hanya menganggukan kepalanya, Hyunsuk pun berdiri dan memeluk anak bungsu nya itu dengan lembut.

" Kamu kesini sama haruto? " Tanya Hyunsuk sambil memegang tangan milik Doyoung dengan tatapan lembut.

" Tidak ma, haru kan sibuk kerja, daripada Dobby ganggu pekerjaan nya mending kesini sendirian? " Jawab Doyoung kembali memeluk mamanya.

" Perasaan baru kemarin ketemu ma, tapi dobby kangen banget sama mama. " Ucap Doyoung masih setia memeluk Hyunsuk dengan erat.

" Loh Doyoung datang? " Kaget Jihoon ketika ia masih dengan handuk di badan nya, ternyata jam segini papanya belom berangkat kerja.

" Pa ,gak kerja? " Tanya Doyoung menyengitkan keningnya kebingungan, biasanya sebelum Doyoung menikah Jihoon orangnya gila kerja.

" Nanti sayang, ada meeting nya nanti sore, jadi ada santai-santai nya, lagian papa bosnya. " Jawab Jihoon dengan santai.












































" Mashi.. ke Bar. " Ujar Haruto sambil menatap ponselnya dengan serius. Mashiho selaku supir/sekertaris Haruto hanya menurut.

" Hati-hati. Hari ini tuan Jihoon melakukan meeting di bar ini? " Jawab Mashiho ketika sudah sampai di tempat tujuan, Haruto hanya tersenyum mendengar nya.

" Yuk masuk? Kita disini hanya untuk minum saja kan? " Kekeh Haruto sambil keluar dari mobil, ia mulai masuk ke salah satu bar favorit dia sebelum menikah.

" Ruang VVIP satu? "
































































" Wah dunia ini kebetulan sekali ya? " Kekeh yedam sambil menatap Junkyu dengan tatapan mata memerintah.

" Heem.. baiklah. " Ujar Junkyu mulai melihat seseorang dari kejauhan dengan berfikir keras untuk menjalankan rencana lagi.

" Sekertaris nya keluar, nah saatnya Lo beraksi. " Jawab Yedam sambil mendorong tubuh Junkyu untuk masuk ke ruangan itu.

Junkyu hanya menurut, ia melihat ruangan tersebut dengan menatap wajah Haruto yang terlihat mabuk berat. Junkyu menyeringai kecil mendapatkan ide.

Ia berjalan dan mulai menggoda Haruto yang sedang di landa mabuk, Haruto yang tidak sadar pun mendorong tubuh Junkyu akibat terangsang.

Malam ini lagi Junkyu dan Haruto melakukan nya lagi, diamana Mashiho? Dia awalnya sedang mengangkat telpon dari seseorang. Ternyata dia di pukul oleh yedam







































































Sementara itu. Doyoung yang baru selesai bercanda tertawa dengan kakaknya dan mamanya pun merasakan lapar di perut nya. Ia berjalan ke arah dapur dengan ponsel yang di genggaman nya.

Brukk..

Ketika Doyoung mengangkat sebuah nampan untuk kakak dan mamanya minum, tiba-tiba ponsel nya terjatuh, dengan wallpaper dirinya dengan suaminya.

Sontak handphone tersebut retak meski hanya layar kaca saja. Doyoung mengusap handphone nya dengan keadaan binggung. Ia juga merasakan sebuah keadaan yang entah perasaan nya aneh.

" Ada apa dengan semua ini? " Doyoung melihat handphone nya yang layar nya pecah, dengan disertai wallpaper foto Haruto dan Doyoung menikah.

" Ah nanti ku ganti yang baru saja. " Doyoung tidak ambil pusing, ia pun kembali menggenggam ponselnya dengan membawa nampan di tangannya kiri.

" Bby? Apakah rumah tanggamu baik? " Tanya Jeongwoo dengan tiba-tiba. Ia masih ingat dimana ia berbicara dengan Haruto soal itu.

" Baik kak.. kenapa memangnya? " Kening milik Doyoung menyengit.

Jeongwoo yang mendengar nya hanya menganggukan kepalanya dan mulai meminum jus yang di buat oleh adiknya, Jeongwoo tidak menjawab pertanyaan dari Doyoung.

" Ohya kak? Kapan Kaka akan menikah? Masa udah tahun ini belom nikah aja. " Tanya Doyoung sambil terkekeh, Jeongwoo hanya bisa tersenyum lembut kepada adiknya.

" Entahlah.. munggkin dengan Yeri? " Gumam Jeongwoo sedikit keras karena suara Jeongwoo memang keras. Doyoung masih bisa mendengar ucapan itu, dia terkejut dengan ucapan sang Kaka.

" Apa? Kaka mau sama Yeri? " Ucap Doyoung dengan begitu terkejut nya. Jeongwoo menggaruk tekuknya yang tidak gatal.

" Munggkin sih bby.. gue punya rasa suka kedia. " Jawab Jeongwoo dengan jujur, sementara Hyunsuk hanya menyimak. Keluarga Hyunsuk bebas memilih pasangan mereka sesuai yang mereka cintai, mereka tidak melarang kebahagiaan anak-anak nya.

Cuma hanya satu. Ketika anak mereka di sakiti maka ia akan menyuruh anaknya pulang kembali ke rumah, karena di dunia ini masih banyak cinta dari keluarga dari pada cinta kepada pasangan, meski nanti mama dan papa meninggal mereka nantinya juga akan mendapatkan jodoh lebih baik.














































" Sudan hampir larut malam? Ayo tidur? " Ajak Hyunsuk menyudahi obrolan mereka. Sementara kedua anak tersebut menganggukan kepalanya, Doyoung memeluk mamanya dengan sangat erat, ia juga mencium pipi milik sang ibu bergantian.

" Good night mama.. semoga mama mimpi yang indah ya hehe? " Ucap Doyoung sambil mengecup pipi mamanya, semenjak Hyunsuk kembali mengecup kening milik anak bungsunya.

" Night too sayang, dan kau juga mimpi yang indah. "  Hyunsuk tersenyum manis sambil mengelus pipi chubby milik Doyoung.

Giliran Jeongwoo yang melakukan hal sama kepada Hyunsuk. Kedua anak ini sangat mencintai mama dan papanya. Tetapi lebih ke mamanya, papa hanya sekedar tegas untuknya meski begitu Jihoon juga menyayangi mereka, tetapi kasih sayang Hyunsuk tidak bisa disembunyikan, bedanya Hyunsuk tidak tersembunyi, Jihoon tersembunyi.









































































" Sial memang! Akhhh si Jeongwoo! " Teriak seseorang pemuda manis dengan mata sembab. Ia masih belom bisa move on dari mantan nya bernama Park Jeongwoo.

" Hei yoshi.. sudahi galaumu, cari saja yang baru? " Kekeh Junghwan sambil tersenyum tipis. Yoshi hanya termenung dan tenggelam dalam fikiran nya

" Aku tidak bisa Hwan.. dia terlalu susah di lupakan. " Helaan nafas muncul di Yoshi, Junghwan menepuk pundak milik sahabat nya dengan tersenyum.

" Semangat? Aku yakin kau tidak menyerah, selagi kau masih bisa bertemu dengannya kau bisa berbalikan dengan nya? " Saran Junghwan pun berinjak dari duduknya.

" Dan satu lagi?  Carilah perhatian ke adiknya. Supaya kamu gampang deketin nya. " Sarannya sebelum ia pergi dari ruangan itu. Sementara Yoshi mengacak-ngacak rambut nya frustasi.



TBC.

The marriage is broken [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang