The marriage is broken [END]

7

" tidak! Saya hanya mencintai istriku. " Tegas Haruto ketika tangan nya di cengkal oleh Junkyu. Sementara Junkyu menundukan kepalanya.

" Kau tau? Sebelum kau kenal dengan Doyoung, aku dululah yang jatuh cinta kepadamu. Tetapi yang dapat selalu Doyoung. Aku iri aku juga ingin kebahagiaan itu, tetapi akhirnya aku di jodohkan dan ya suami ku saja tidak baik kepadaku. " Mata Junkyu mulai berkaca-kaca. Sementara Haruto menghela nafas kasar.

" Saya tau kyu. Tapi saya sudah beristri dan jangan ganggu saya lagi? Mulai hidup mu dengan baru, soal tadi malam kau tidak mau minta maaf? " Tanya Haruto dengan singkat dan dingin nya. Sementara Junkyu sudau terisak pelan.

" Maafkan aku ruto. kau tidak mau menjadi kekasih ku? " Tawar Junkyu sambil memegang tangan Haruto dengan terisak. Haruto menghempaskan tangan Junkyu.

" Jangan kekanakan Kim Junkyu. memang saya setelah ketemu kamu saya akui saya suka, tapi jodoh saya bukan kamu. " Tekan Haruto dengan tegas, Haruto yang tidak tega melihat Junkyu menangis akhirnya ia memeluk Junkyu dengan lembut.

" Ku mohon mengerti lah, saya sudah berumah tangga, kau cari saja laki-laki baik untukmu Kim Junkyu, kau juga berhak bahagia. " Jawab Haruto sambil melepaskan pelukan nya. Junkyu sudah mulai tenang, ia menganggukan kepalanya.

Haruto dengan gemas mengusak rambut milik junkyu. membuat wajah Junkyu memerah karena malu.

" Hoam.. loh haru kemana? " Tanya Doyoung ketika ia bangun tidur melihat kasur yang di samping nya tidak ada Haruto.

" Munggkin sudah berangkat kerja? Ah sudahlah lebih baik aku mandi. " Tebak Doyoung, lalu Doyoung pun berinjak dari kasur dan menuju ke kamar mandi.

Selesainya mandi Doyoung langsung turun, ia melihat Junkyu yang sedang tersenyum dengan memakan Snack nya. Doyoung pun mencoba bertanya ke Junkyu dimana suaminya.

" Kyu, kau tau di mana suamiku? " Tanya Doyoung dengan lembut. Junkyu menganggukan kepalanya.

" Tadi ia sudah berangkat, katanya ada rapat penting. " Jawab Junkyu dengan tersenyum manis. Doyoung menganggukan kepalanya. ia pun mulai ke meja makan untuk sarapan.

" Ini yang masak kamu kyu? " Tanya Doyoung sambil mengambil nasi untuknya. Sedangkan Junkyu yang sedang di ruang tamu pun menghampiri Doyoung yang sedang makan, sekedar menemani Doyoung sarapan.

" Iya dobb, semoga kau suka ya. " Jawab Junkyu dengan mendudukkan tubuhnya di kursi sebelah milik Doyoung.

" Dia datang gimana? " Tanya Haruto dengan menatap berkas di tangan nya dengan suara singkat nya. Sementara sekertaris Haruto menghela nafas panjang.

" Dia masa lalu mu to. Lupakan dia, dan kau sudah mempunyai istri. Jaga perasaan dia. " Jawab Mashiho sambil menepuk pundak milik Haruto.

" Kau menyakiti dia akan ku ambil dia? Bagaimana? Park Doyoung sangat lah manis dan imut. " Kekeh Mashiho sambil duduk di kursi dengan tersenyum. sementara Haruto memejamkan matanya untuk tidak emosi.

" Jangan pernah dekati istriku Takata Mashiho. Sebelum kau ku penggal kepalamu. " Tutur Haruto dengan dingin, sementara Mashiho hanya bisa tersenyum Misterius.

" Konsekuensi nya, jika kau menyakiti Doyoung, bersiap lah dia menjadi miliku watanabe haruto, meski kau boss ku aku tidak takut kepadamu. " Mata tajam milik Mashiho menatap manik Haruto yang terlihat bimbang.

Mashiho dengan segera meninggalkan Haruto yang termenung di sana. Soal Mashiho kenapa tidak takut ke Haruto, Mashiho merupakan sahabat Haruto sejak kecil, sejak Haruto berada di Jepang.

Mashiho merupakan anak orang terkaya di negara Japan, tetapi karena Haruto tidak mau mempunyai sekertaris cewek atau cowok lain, dia meminta Mashiho untuk menjadi sekertaris nya.

Kenapa Mashiho menurut? Karena mereka sahabatan jadi tidak mudah untuk melakukan apapun, karena pernah saat itu Haruto mempunyai sekertaris wanita, Doyoung cemburu dan menyuruh Haruto memecatnya, di turuti oleh Haruto sendiri.

" Sial kau Haruto! Bagaimana jika dia hamil? Akhhhh! Kenapa aku tidak mengeluarkan nya dari luar. " Teriak frustasi sambil menjambak rambut nya dengan kasar.

Ia memikirkan bagaimana jika benih nya jadi? Ia juga tidak mau menjadi lelaki pecundang yang lari dari tanggung jawab, tetapi bagaimana dengan istrinya Doyoung? Mana munggkin Doyoung mau berbagi suami, bahkan makanan berbagai dengan orang saja tidak mau kecuali orang itu sudah kenal Doyoung.

Tiba-tiba masuklah sosok Doyoung yang membawa makanan siang untuk Haruto, Haruto yang menyadarinya langsung memanggil Doyoung untuk masuk.

" Sayang... Aku izin 2 hari ya? Mau tinggal di rumah mama Hyunsuk, tadi Jeo nelpon kalo mama mengigau namaku, aku berinisiatif bakal tinggal sementara di sana tidak apakan? " Izin Doyoung dengan menyuapi makanan ke mulut Haruto. Sejenak Haruto berfikir, jika Doyoung pergi, Junkyu akan ngelunjak?

Jika ikut Haruto nya untuk apa di sana? Munggkin memang keluarga Park sedang merindukan putra bungsu nya ini, alangkah baiknya Haruto tidak ikut. Haruto menganggukan kepalanya setuju.

" Baiklah, hanya 2 hari. " Jawab Haruto sambil menelan makanan di mulut nya, Doyoung dengan cepat mengecup bibir milik Haruto dengan rasa senang.

" Makasih sayang. " Tutur nya kembali menyuapi makanan ke Haruto, soal Haruto mau tidur di mana, ia bisa tidur di kantor. Ia tidak akan pulang ke rumah, biarlah Junkyu di sana.

TBC

Lelah banget tahun baru ini, saya masih syok sama kabar YG, ada sedih ada seneng karena baemon mau coming. Ygstan itu cuma bisa kecewa sama nangis:(
Maaf munggkin bakal haitus dulu.