4

1K 96 1
                                    

Warning 🔞
Note : ada adegan dewasa!





" halo sesuai rencana. Kau jangan lupa. " Ujar Junkyu dalam telpon dengan serangkaian liciknya nya. Sementara di telpon hanya bisa mengiyakan.













































" Sayang ada apa? Kenapa kau menangis? " Tanya Daddy Jaehyuk dengan khawatir. Sedangkan Haruto dan Doyoung pun keluar dari kamar membiarkan kedua orang tersebut bicara.

" Ada apa? Kenapa mommy menangis? " Tanya Haruto dengan lembut. Posisi nya sekarang Haruto sedangkan memangku sang istri dengan berhadap-hadapan.

" Emm.. ga ada. " Jawab si manis sambil memeluk suami dengan lembut. Sedangkan tangan Haruto mengelus surai milik Doyoung dengan lembut.

" Ayo ke kamar? Sudah malam. " Ajak Haruto sambil menggendong Doyoung Alla koala. Sedangkan Doyoung hanya menurut dan mengeratkan pelukan nya di leher milik Haruto.



















































" Mas.. aku takut hubungan pernikahan anak-anak kita hancur. " Isak Asahi sambil memeluk Jaehyuk dengan sangat erat, sementara Jaehyuk hanya mengelus surai milik sang istri.

" Apa yang kau bicarakan sayang? Coba jelaskan sampai rinci. " Tutur Jaehyuk sambil menangkup wajah Asahi yang penuh air mata.

Setelah mendengarkan penjelasan dari sang istri, Jaehyuk mulai menganggukan kepalanya paham. Ia pun kembali menenangkan nya.

" Sayang tenang saja. Jika memang Haruto suatu saat menyelingkuhi menantu kita, akan ku coret dia dari daftar keluarga watanabe. " Tegas Jaehyuk dengan mengelus punggung milik sang istri untuk menenangkan nya. Sementara Asahi tangisnya sudah reda karena capek.










































































" Tidak mau membuat anak? " Tawar Haruto sambil mengukung tubuh kecil milik Doyoung. Sementara Doyoung hanya diam dan menatap suaminya.

" em.. iya. " Jawab Doyoung dengan singkat. Haruto sudah lebih dulu menjamah bibir milik istrinya dengan rakus.

" Manisss! Seperti biasa. " Ujar nya sambil memberikan sebuah tanda di leher si manis, membuat si manis hanya bisa mendesah dan menjambak rambut haruto.

Haruto pun melepaskan baju Doyoung. Terlihat lah Doyoung sudah terlajang dada dengan di setubuhi oleh Haruto. " Ughh.. jangan di gigit!! " Ujar Doyoung dengan kesal menjambak rambut milik sang suami.

Sementara yang di Jambak hanya terkekeh. Setelah puas bermain di puting milik Doyoung, Haruto melepaskan celana milik Doyoung, entah itu celana dalam atau luar, ia ambil semua dari tubuh Doyoung.

Haruto pun melepaskan pakaian nya dan membuang nya asal. Nafsu nya sudah di ubun-ubun sekarang. Ia meremas penis kecil milik sang istri dengan gemas.

" Emm.. " Doyoung berusaha menahan desahan nya. Tetapi sial lolos. Haruto menyeringai ketika tau jika Doyoung berusaha menahan desahan nya.

Tanpa pelumas apapun tiba-tiba Haruto memasukan miliknya ke milik Doyoung. Membuat si manis menjerit kesakitan. Bayangkan saja betapa besarnya penis milik Haruto.

" Akhhh! Uhh s-sakit. " Mata Doyoung mulai berkaca-kaca. Haruto terkekeh dan mulai mengecup kedua mata yang sudah berair itu. Penis Haruto sudah tertancap sempurna di sana.

" Lain kali jangan di tahan desahan indah mu itu sayang. Ini sebagai hukumannya. " Kekeh Haruto sambil memajukan dan memundurkan pinggulnya.

" Ah ah uhgg emm h-haru ah. " Desah Doyoung ribut karena pompaan di bawah sana sangat cepat. Bahkan Haruto menggenjot nya dengan sangat cepat.

PLAK

PLAK

PLAK

" Desahkan namaku sayang. " ujar Haruto sambil menampar bokong milik Doyoung tiga kali. Membuat Doyoung meringkis kesakitan dan nikmat yang di dalam.

" Ahh.. h-haruuh! " Doyoung membelakan matanya ketika penis milik Haruto menumbuk titik manis nya berkali-kali. Doyoung mendesah ribut.

" Aku sampai sayang uhh.. " desah Haruto terakhir ketika menyemburkan putihnya ke lubang anal Doyoung. Di susul oleh Doyoung yang cum dengan nafas ngos-ngosan.

" Kau tau nafsuku sayang. Satu ronde tidak cukup bagiku. " Elus pipi Doyoung dengan lembut. Haruto kembali memompa yang di bawah tanpa rasa leleh. Haruto ingin Doyoung istri nya hamil, semoga dengan ini ia bisa secepatnya hamil.

























































Pagi harinya Doyoung sudah bangun. Ia berusaha mati-matian berjalan ke kamar mandi, karena di bawah sedikit sakit dan ngilu. Baru tadi fajar Haruto berhenti mnegempurnya. Tenaga Haruto bukan mainan.

" Sialan kau Haruto. " Desis Doyoung sambil mengolesi selep di anal nya yang lecet. Doyoung pun keluar dari kamar mandi dan berusaha jalan biasa.

Ia pun keluar tujuan nya untuk pergi ke dapur, ternyata di sana sudah ada mommy dan Junkyu. Junkyu tadi ingin membantu mom asahi. Tetapi ingin mom tolak, Junkyu yang maksa. Yasudah.

" Loh mom, Junkyu udah bangun aja. " Doyoung menyamperin mereka yang sedang memasak. Mom pun tersenyum ketika kedatangan sang menantu.

" Sayang.. kenapa jalanmu agak aneh? " Tanya mom dengan menyengitkan keningnya binggung. Sementara Doyoung hanya bisa diam dan menatap sang mertua dengan malu.

" Anu mom.. seks. " Jawab Doyoung dengan pelan, tapi masih bisa di dengar olah mommy dan Junkyu. Dan berakhir sang mommy tertawa pelan.

" Astaga power anakku kuat ya? Sampai membuat menantu kesayangan ku ini susah berjalan? " Kekeh mommy dengan mengusap pipi chubby milik Doyoung, Doyoung hanya menganggukan kepalanya dengan kaku.

Niat awal sang mommy hanya memanasi Junkyu. Mommy sudah tau jika Doyoung kemarin malam di gempur habis-habisan, tetapi mom hanya berpura-pura tidak tau untuk membuat Junkyu panas.

" Kamu bangunin aja dulu suamimu. Ini biar mom yang urus. " Perintah mommy sambil mendorong tubuh Doyoung untuk membangunkan Haruto. Doyoung hanya menurut, ia ke kamar kembali dan menyiapkan pakaian dan air untuk suaminya.

" Haruu bangun! Jangan kebanyakan kebo deh! Bangun cepet! Atau tidak ada jatah? " Jurus andalan Doyoung dengan tegas, Haruto dengan cepat pun bangun dari tidurnya meski masih dengan mengucek matanya.

" Iya-iya istriku sayang. Kiss morning? " Tanya Haruto dengan lesu. Doyoung langsung mengecup bibir milik Haruto, tetapi Haruto langsung memegang tekuk leher Doyoung untuk melanjutkan ciuman.

Selesainya ciuman Doyoung langsung ke bawah, ia membantu kembali sang mommy yang sedang menata-nata makanan. Munculah sang Daddy mertua yang rapi dengan style jas kantornya.

" Pagi menantuku. " Sapa Daddy dengan tersenyum lembut. Doyoung pun mulai membalas senyuman manisnya.

" Iya.. pagi juga dad. " Jawab Doyoung sambil mengambil piring-piring yang di atas meja dan menatanya dengan cepat. Setelah itu munculah Haruto sama dengan halnya, memakai style jas kantor yang sudah di siapkan oleh Doyoung.


TBC

The marriage is broken [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang