END

48K 2.3K 297
                                    

Tok

Tok

Tok

Tiga ketukan palu hakim, sudah jelas memberi status bagi kedua orang yang kini tengah duduk di tempat nya masing-masing.

Abyan mengulas senyum tipis nya, rasa lega yang ia rasakan membuat hati nya merasa tenang.

Abyan memeluk Gresyia yang sedari tadi mendampingi nya.

"Kau kuat, dan putra ku ini ber hak bahagia." bisik Gresyia, ia mengusap punggung Abyan.

"Terima kasih, karena selalu mendukung ku." lirih Abyan, wanita terhebat dan terbaik di hidup nya ini selalu mendukung nya, tiada alasan lemah bagi Abyan, selama wanita di pelukan nya ini masih merangkul nya.

Saat keluar dari ruangan yang mengakhiri hubungan nya dengan Arsen, Abyan mendapati mantan suami nya itu tengah berdiri di parkiran.

"Aby." panggil nya.

Mendengar nama nya di panggil, ia memalingkan wajah nya.

"Aku ingin bicara sesuatu padamu." ucap Arsen ragu.

Abyan melirik Gresyia, ia mendapat anggukan dari ibu nya itu.

"Mama akan menunggu di dalam mobil." Gresyia beranjak pergi.

"Katakan." ucap Abyan dingin, ia menatap Arsen datar.

"Maaf." ucap Arsen.

Abyan mendengus. "Maaf untuk kesalahan mu yang mana?" tanya Abyan.

Arsen menunduk, ia terlalu malu menghadapi Abyan.

"Kesalahan mu sangat banyak, sehingga aku bingung kata maaf itu, untuk menebus kesalahan mu yang mana." ucap Abyan, selalu tegas dalam setiap ucapan nya.

"Harus berapa kali aku mengatakan nya, agar kau memaafkan ku." ucap Arsen.

"Entahlah, bahkan aku lupa berapa kali kau melukai ku, mungkin luka fisik ku sudah sembuh tanpa bekas, namun luka yang disini." Abyan menunjuk dada sebelah kiri nya. "Luka disini bahkan masih menganga." lanjutnya.

Arsen memejamkan matanya, ia tak punya wajah untuk sekedar menatap Abyan saat ini.

"Bahkan setelah membuat mu jatuh miskin, aku belum puas, rasanya aku ingin menghancurkan mu tanpa sisa." tekan Abyan. "Maka jangan coba muncul di hadapan ku, keberadaan mu membawa ku kedalam kejahatan, melihat wajah mu aku ingin sekali menghancurkan setiap persendian di tubuh mu." tutur nya.

"Maaf, mungkin saja tak cukup andai saja aku lebih mengerti pada diri ku sendiri, aku sudah mencintai mu By." lirih Arsen di kata akhir.

"Jangan ber andai-andai karena akan sia-sia, dan ya aku sudah tak percaya dengan yang namanya cinta, itu hanya omong kosong, jangan bilang aku kejam atau semacam nya, karena orang yang pantas mendapat gelar itu adalah kau, kau yang membuat ku tak percaya hal itu. Jadi terima kasih, aku menyerah tak bisa lagi bertahan karena aku bukan orang bodoh, cinta hanyalah racun bagiku, dan manusia seperti ku tak akan meminum hal itu." tutur Abyan panjang lebar, pandangan nya menatap Arsen dengan dingin. Seakan orang di hadapan nya, tak pernah singgah di hati nya.

"Aku belajar dari mu, bahwa cinta hanya membuat bodoh." lanjutnya.

Arsen tak bergeming, ia tak percaya Abyan dengan santai menanggapi perceraian ini.

"Selamat merasakan apa yang dinamakan, cinta sepihak." Abyan menepuk bahu Arsen, sebelum ia pergi dengan santai.

Abyan berkali-kali lipat sangat menawan saat ini, ia membuka pintu mobil nya.

"Kau lega sekarang?" tanya Gresyia saat Abyan duduk disamping nya.

"Tentu saja, tiada hal melegakan selain melihat orang yang kau benci menderita." sahut Abyan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUKA [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang