Three

112 11 0
                                    

Setelah selesai menghabiskan minumya Rafa menoleh melihat ke arah ibunya itu “ibu ada apa?” tanya Rafa sedikit kahwatir melihat wajah ibunya yang sedikit pucat

“ibu tidak apa-apa le, oh iya ibu baru ingat , mana sini ibu mau lihat hasil belajar kamu” ucap ibu tersenyum lembut

“ah iya Rafa hampir lupa, sebnatar Bu Rafa ambilkan dulu” balas Rafa seraya mengambil hasil belajarnya di dalam tas “nah ini Bu hasilnya ” sambungnya seraya menyerahkan hasil belajarnya selama 3 tahun

Tiba-tiba mata ibu Nirmala berkaca-kaca melihat hasil bahwa putranya itu lulus dengan nilai terbaik dari se SMA cakra sakti

“ ibu bangga sama kamu Rafa ” ucap bu Nirmala sambil memeluk putranya dengan erat , dengan senang hati rafa pun membalas pelukan ibunya itu tak kalah erat

“itu semua berkat doa ibu dan bapak” ucap Rafa di dalam pelukan ibunya

“berkat dari perjuangan ibu dan bapak akhirnya Rafa bisa lulus dengan nilai terbaik , semua itu berkat ibu dan bapak ” sambungnya dengan sedikit bergetar dan mempertegas bahwa tanya doa dan perjuangan dari kedua orangtuanya ia tak akan bisa mendapatkan semua ini

Dari balik pintu bapak abdullah hanya tersenyum melihat adegan haru di depan matanya dirinya juga merasa bangga dengan putranya itu walaupun perjuangannya untuk menyekolahkan Rafa tidaklah mudah untuk ia lalui ,namun berkat dari kerja keras, ikhtiar dan atas izin Allah ia dapat melihat putranya itu lulus dengan predikat tertinggi

“Alhamdulillah ya Allah engkau mengabulkan semua doa-doa hamba ini” syukur bapak Abdullah

Ia bangga , namun ia lebih bangga lagi dengan sikap dan perilaku putranya itu yang tumbuh menjadi orang yang memiliki budi pekerti yang baik dan rasa peduli yang tinggi sesama orang-orang yang membutuhkan, yah walaupun mereka pun sebenarnya sama saja , orang yang tak mampu , namun selagi masih mampu untuk membantu orang lain, kenapa tidak?

*****

Setelah selesai membersihkan tubuhnya Rafa membaringkan tubuhnya di kasur

Ditatapnya langit-langit kamar seulas senyum terbit di bibirnya kala ia mengingat momen saat merayakan kelulusan bersama teman-temannya siang tadi

Ah ralat , lebih tepatnya ia hanya tersenyum kala mengingat Alveria gadis yang sudah sangat ia kagumi saat pertama kali ia masuk di SMA Cakra Sakti , dan tadi dengan terang-terangan mengajaknya berbicara berdua di taman

Gadis manis dengan lesung di pipi nya yang membuat siapa saja pasti akan terpesona ketika melihat senyumannya

Flashback

Tiba-tiba sebuah tangah menarikku dan berlari membawaku kesebuah tempat yang sedikit jauh dari teman-teman yang lainya

Yah dia Alveria, gadis manis dengan sikapnya yang ramah dan sopan kepada siapapun,
Ah , melihatnya dari kejauhan saja sudah membuat jantungku berdegup kencang , tapi sekarang gadis itu malah mengenggam tanganku , gadis didepannya ini tidak tau apa bagaimana sih kalau dirinya saat ini tengah mengontrol kegugupannya

Ini pertama baginya , sebelumnya ia belum pernah mengetahui bagaimana rasanya jatuh cinta itu , yah bisa di bilang Rafa itu masih polos , bebeda dengan kedua sahabatnya itu yang dengan mudahnya ber Gonta ganti pacar. Dasar buaya darat

Alveria menarik tanganku hingga sampai disebuah taman yang dipenuhi oleh bunga mawar merah , bunga kesukaan semua perempuan. Mungkin?

Kami berdua berhenti, aku masih menatap bingung pada gadis yang berada di depanku ini , gadis itu melepaskan tanganku dari genggamanya kemudian maju beberapa langkah dan membalikkan badannya tepat di depan ku

Dia tersenyum dengan sangat  manis , ah Manis sekali bahkan madu saja pasti akan merasa insecure Karna akan kalah dengan senyuman itu

“Kamu tau apa hal yang lebih membahagiakan dari pada hari kelulusan? ” tanyanya masih dengan tersenyum, aku hanya menggeleng tidak tau

“kamu mau tau? ” tanyanya sekali lagi dengan senyum yang lebih manis dari yang sebelumnya
Aku hanya mengangguk-angguk Karna memang aku ingin tau

Kakinya melangkah maju mendekat kearahku hingga jarak kami hanya beberapa cm saja , dia memiringkan kepalanya kemudian berbisik tepat di telingaku

“Aku jatuh cinta Rafa, Aku sedang jatuh cinta” Suara pelan dan terdengar lembut membuat tubuhku merinding seketika

Dapat ku lihat wajah gadis itu sedikit memerah Karna ulahnya sendiri , Karna merasa malu dan pipinya sudah merasakan panas
Gadis itu kemudian berlari meninggalkan aku yang masih diam mematung, apa katanya , jatuh cinta?

Dengan siapa gadis itu jatuh cinta? Tidak mungkin pada dirinya bukan , mengingat bahwa gadis itu akhir-akhir ini sebelum kelulusan terlihat tengah dekat dengan seseorang, apakah Alveria tengah jatuh cinta dengan anak kepala sekolah itu ? Kalau iya pupus sudah harapanya untuk memilikinya

Flashback end

wajah Rafa memerah kala mengingat Alveria yang memiringkan kepalanya itu ,ia pikir gadis itu akan mencium nya namun dugaanya salah, ternyata gadis itu hanya memberi tau kepada dirinya bahwa dia tengah jatuh cinta kepada seseorang yang ia duga adalah anak dari kepala sekolah nya itu

Seletika wajah Rafa yang semula cerah kini berubah menjadi sendu , ia menghembuskan nafasnya sedikit kasar





Jangan lupa ninggalin jejaknya kawann😉

Perjodohan Shani & Rafaka (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang