Two

137 12 0
                                    

Laki-laki Tampan yang barusan singgah mengunjungi tempat yang berada di bawah jembatan dimana Bi Ningsih tinggal bersama kedua anaknya itu adalah Rafaka Adnan Husain, laki-laki yang memiliki Budi pekerti yang baik dan juga rasa peduli yang tinggi terhadap sekitar

Sudah menjadi kebiasaan bagi Rafaka untuk memberi atau menyedekahkan barang & makanan untuk orang-orang yang sekiranya memang butuh termasuk dengan Bi Ningsih juga kedua Anaknya, Salsa & Reno

Bukan hanya bibi Ningsih namun juga beberapa orang yang membutuhkan bantuan maka dengan senang hati Rafaka akan ringan tangan membantu dengan hati yang ikhlas

Rafaka atau yang lebih sering dipanggil akrab dengan Rafa merupakan remaja berumur 18 tahun yang baru saja merayakan kelulusanya di SMA Cakra Sakti dengan berjalan-jalan di kota Jakarta yang akan menunjukkan hari mulai gelap

Yapp Rafa, laki-laki baik juga sederhana dalam menjalani hidupnya , hanya dengan menikmati dinginnya angin malam Jakarta untuk merayakan hari kelulusanya, mungkin agak lain dari yang lain tapi memang benar kenyataannya seperti itu, berbeda dengan Teman-temannya yang lain , mungkin mereka akan merayakan hari bahagia dengan berlibur kepantai mungkin atau bahkan menghabiskan uang orang tua mereka dengan sebuah Party Night ,atau malah lebih parahnya lagi mereka berjalan-jalan keluar negeri hanya untuk melihat sebuah menara??
ia hanya menggeleng kepala saja , memang kelakuan orang-orang kaya terkadang susah bahkan sulit untuk ditebak

Dirinya sadar ia memang anak orang yang berasal dari keluarga sederhana dan sebisa mungkin ia harus bisa membahagiakan kedua orang tuanya itu dengan keberhasilan yang akan ia raih , bukan malah membebani mereka dengan sejuta keinginannya yang belum mampu terwujud

Rafa tinggal bersama kedua orang tuanya, walaupun bukan orang tua kandung namun Rafa sangat menyayangi mereka melebihi dari apapun, ibunya pernah bercerita dulu bahwa mereka menemukan dirinya di dekat pembuangan sampah , saat itu orang tua Rafa yang tengah melewati tempat itu untuk pulang ke rumah tak sengaja mendengar tangisan suara bayi yang tak jauh dari mereka

Karena penasaran akhirnya mereka pun mencari sumber suara , tak jauh dari tempat mereka terlihat keranjang bayi berwarna biru muda yang tergeletak di pinggiran jalan setapak, dengan sedikit tergopoh-gopoh mereka menghampiri keranjang bayi itu, dan ternyata terlihat seorang bayi laki-laki yang sangat manis dan juga tampam yaitu dirinya sendiri

Dengan hati-hati ibu mengangkat bayi itu ,entah mengapa ibunya dulu mengatakan bahwa ia sangat menyayangi bayi laki-laki yang berada di depannya ini pada pandangan pertama, dan dengan izin dari bapak akhirnya mereka sepakat untuk mengangkat bayi itu menjadi anak mereka

Bapak tersenyum melihat istrinya bahagia seperti itu arah pandangannya kemudian tertuju kepada keranjang bayi tempat dimana bayi itu diletakkan sebelumnya

Terlihat sebuah surat dan juga amplop yang berada di keranjang itu mungkin orang tua kandung bayi ini yang meletakkan guna untuk memenuhi kebutuhannya ketika nanti bayi ini berhasil ditemukan oleh orang yang baik nantinya

Namun apakah orang tua bayi ini tidak berpikir bagaimana jadinya kalau bayi ini ditemukan oleh orang yang tak bertanggung jawab huf sungguh ia tak habis pikir

Sungguh tega orang tua yang membuang anak yang tanpa dosa seperti itu ,namun walaupun orang tuanya tega membuangnya seperti itu sekarang Rafa malah merasa beruntung karena berkat dari kebodohan orangtuanya ia jadi mendapatkan dan menemukan orang tua dengan penuh kasih sayang dan cinta yang sesungguhnya, yaitu dari orang tua angkat nya

Rafa dulu yang mendengar cerita dari ibunya pun tanpa sadar meneteskan air matanya salah apakah dirinya sampai dengan tega mereka membuangnya ke tempat yang seperti itu

Ia kecewa ,marah mengapa orang tua kandungnya berbuat seperti itu kepadanya??

Brumm

Brumm

Suara motor kesayangan Rafa “alhamdulillah sampai juga” dengan pelan Rafa mendorong motornya untuk sampai didepan teras rumahnya

“Assalamualaikum pak,Bu  Rafa pulang” salamnya seraya membuka pintu rumah yang sudah hampir belasan tahun ia dan bapak & ibu jadikan sebagai peneduh dari panas dan hujan

“Waalaikumussalam” dengan sopan Rafa mencium tangan ibunya itu

“Bapak dimana Bu?”

“bapak dikamar le ,lagi shalat isya” Rafa hanya mengangguk paham kemudian mendudukkan dirinya di sofa sederhana yang mereka miliki , sedangkan ibu pergi ke dapur untuk mengambil minuman untuknya

“ Terimakasih Bu, kan nanti bisa Rafa ambil sendiri di dapur ibu kan capek jadi ibu istirahat aja, ini jadinya Rafa ngerepotin ibu kan”

“tidak apa-apa le, ibu juga gak ngerasa direpotkan ” ucap ibu sambil tersenyum ke arah Rafa , dengan segera Rafa pun meminum teh hijau yang ibunya siapakan untuknya












Jangan lupa ninggalin jejaknya kawann😉

Perjodohan Shani & Rafaka (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang