Eight

93 7 1
                                    

                           Happy Reading
                                     🤞🤞










Flashback

“Bapak mau bicara sama kamu serius le, dan bapak harap kamu tidak marah ” ucap bapak seraya menghembuskan nafasnya sedikit kasar

“bapak mau bicara apa? Kok takut kalau Rafa marah ?” heran Rafa mendengar bapak yang berbicara seperti itu

“Sebenarnya ini rencana teman bapak yang berniat untuk-” ucap bapak menggantung takut melukai hati Rafa

“berniat apa pak? ” tanya Rafa di selimuti oleh rasa penasaran dan binggung , sebenarnya apa yang akan bapak Ucapkan kepadanya

“intinya begini , teman bapak berniat menjodohkan salah satu dari anaknya dengan salah satu dari keluarga bapak” jelas bapak namun belum mampu Rafa cerna dengan baik

“Maksut bapak teh Vina , bapak mau jodohin teh Vina sama anak teman bapak? ” ulang Rafa dengan menyebut nama kakak sepupunya yang sudah ia anggap seperti kakak kandungnya sendiri , yang ia tau memang benar bahwa kakak sepupunya itu ber keinginan menikah tahun ini , hanya berkeinginan saja tapi belum ada jodohnya , Wkwkwk

Dan Sekararang bapak membahas soal jodoh , jadi ia kira bapak tengah mencarikan jodoh untuk tetehnya itu , tapi kenapa bapak malah membahas ini dengan dirinya, harusnya kan sama teh Vina sama orangnya yang bersangkutan langsung

Namun dugaanya itu ternyata salah, dan ucapan bapak selanjutnya mendadak membuat tubuhnya menjadi tegang

“Anak nya teman bapak itu perempuan Rafa , masa mau bapak jodohkan dengan teh Vina yang notabenya sama-sama perempuan, jadi maksut bapak itu kamu yang bakal bapak jodohkan sama anak temanya bapak itu” Ulang bapak menjelaskan kesalah pahaman Rafa

“Memang benar teh Vina sudah bapak anggap seperti anak bapak sendiri , tapi bukan berarti teh Vina yang bakal bapak jodohkan karena mereka sama-sama perempuan , di keluarga bapak cuma kamu anak laki-laki satu-satunya, dan yang  bapak mau kamu-” ucapanya terjeda

“Menerima perjodohan ini Rafa , maafkan bapak yang terkesan seperti memaksa kan ”

Hening tidak ada suara , Rafa juga masih diam enggan membuka mulutnya untuk membahas soal perjodohan ini, ia masih syok dan tak percaya bahwa dirinya akan dijodohkan, seketika fikiranya melayang membayangkan tingkah menggemaskan dari kekasihnya itu, bagaimana bisa ia akan di jodohkan oleh orang lain sementara hatinya saja hanya untuk Alveria , ingat hanya Alveria

Bapak menghembuskan nafas kasar , melihat jauh lurus kedepan , kemudian mengeluarkan suara lagi yang membuat hati Rafa merasakan sesak

“Teman bapak berniat menjodohkan putrinya itu karena suatu alasan yang kuat dan jelas , dia juga mempercayakan itu kepada bapak untuk menjodohkan kamu dengan putrinya itu Rafa , dia ingin kamu menjadi pendamping anaknya” ucap bapak kesekian kali , namun belum juga mendapat respon dari anaknya itu.

pikirannya tak karuan saat ini , apakah putranya itu marah padanya? Oke , ia tidak akan memaksa putranya itu untuk menerima perjodohan ini, bagaimanapun kebahagiaan putranya lebih utama .

Sedangkan di sisi lain Rafa masih diam mematung, entah dia harus merespon seperti apa lagi, yang ia rasakan hanyalah binggung harus berbuat apa , di hatinya masih tertera nama Alveria begitu indah , perasaanya masih utuh untuk gadis itu malahan semakin hari semakin bertambah rasa cintanya, rasanya ia tak ingin meninggalkan dan melepaskan cintanya untuk orang lain

Namun disisi lain jika ia menolak perjodohan ini maka sama saja ia akan melukai hati kedua orang tuanya, ia tak ingin melihat wajah bapak dan ibu terluka hanya karena ia menolak perjodohan ini , ia sedikit memperhatikan wajah bapak yang sedikit berbinar ketika memberitahu bahwa ia akan di jodohkan dengan anak temanya

Ia berfikir ulang jika ia menerima perjodohan ini bagaimana dengan perasaannya, ia bahkan belum mengenal anak dari teman bapak seperti apa dan bagaimana wataknya , bagaimana jika nanti ia malah tersiksa dengan hubungan dan perasaannya sendiri

“Beri waktu Rafa untuk berfikir dulu ,pak ” ucap Rafa akhirnya , jujur ia masih binggung dan merasa Shock dengan semua ini , ia takut salah mengambil keputusan dan berakhir dengan mengecewakan dan menyakiti hati orang disekitarnya, terutama Bapak dan ibunya

“ bapak paham fa , kamu tidak perlu menjawabnya sekarang, dan maafkan Bapak jika telah membuat hati kamu terluka dan terkesan memaksa kamu” pengertian bapak seraya menepuk pundak Raffa , kemudian berdiri meninggalkan Rafa di ruang tamu sendiri dengan sejuta keresahan dan kebimbangan hati

Rafa merogoh sakunya untuk mengambil hp  , kemudian membuka galeri, ia pandangi wajah cantik gadis nya itu yang tengah tersenyum manis dengan kedua tangan nya yang memeluk boneka beruang pemberianya

“Entah takdir apa yang tengah tuhan tulis untuk kisah kita , dan aku harap kisah itu tak membuat salah satu hati diantara kita terluka” gumam Rafa dengan suara yang menyayat

Flashback off













Gimana nih ceritanya menurut kalian??

GaJe ga sih 🥲🥲






Perjodohan Shani & Rafaka (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang