Fourteen

197 6 0
                                    

                               Happy reading

EPS TERAKHIR








"Bismillahirrahmanirrahim"

"Saya nikahkan engkau Rafaka Adnan Husain Bin Abdullah Al-Bahri dengan saudari Shani Ardinia Adhitama binti Adhitama dengan seperangkat alat sholat dengan emas 5 gram  dibayar tunai" ucap bapak penghulu

"Saya terima nikah dan kawinya Shani Ardinia Adhitama Binti Adhitama Dengan seperangkat alat sholat dan emas 5 gram dibayar tunai" Jawab Rafa lantang

"Bagaimana para saksi, sah?" Tanya bapak penghulu

"Sahhhhhh"

"Alhamdulillaah"

Rafa menghembuskan nafasnya ,entahlah apa artinya,ia menoleh kearah samping dimana seorang wanita yang dulu menyerempetnya di jalan kini sudah sah menjadi istrinya.

Tak dapat ia pungkiri bahwa sebenarnya ia sedikit merasakan tertekan dengan pernikahanya sendiri .

Bukan tanpa alasan, pertemuan keluarga sebelum acara terlaksanakan, sikap kasar Shani membuat nyalinya sedikit ciut.

Mau seperti apa nanti rumah tangganya jika sikap Shani seperti itu.

Satu lagi pengungkapan Shani di hari itu membuat hatinya sedikit merasakan nyeri.

Acara dadakan yang di laksanakan dengan sederhana di kediaman Adhitama yang hanya dihadiri oleh keluarga inti dan orang terdekat dari kedua belah pihak berjalan dengan lancar, tampak raut wajah bahagia dari tn Adhitama terlihat sedari tadi senyumnya yang tak pernah luntur , namun tidak dengan kedua mempelainya, yang satu dengan tatapan acuh, dingin dan datarnya sedangkan yang satunya lagi malah seperti orang yang tertekan.

"Alhamdulillaah , Al-fatihah" sesi doa yang dipimpin oleh penghulu berjalan dengan baik

"Aamiin, sekarang kalian berdua sudah Sah menjadi sepasang suami istri, silahkan kedua mempelai yang berbahagia untuk bertukaran cincin" Rafa mengangguk . Diraihnya kotak cincin itu dengan tangan yang bergetar

Dipasangkanya cincin itu di jari manis Shani , begitupun sebaliknya Shani memasangkan Cincin di jari Rafa dengan wajah dinginnya. Terakhir .Shani sedikit mengutuk pada MC yang menyuruh Rafa  untuk mencium keningnya  .

Ada rasa marah,kecewa dalam diri Shani , semuanya terasa campur aduk.

Dari kejauhan terlihat satu orang yang menatap Rafa dengan Air mata yang terus mengalir dari kedua matanya, hatinya merasakan sakit melihat kekasih hatinya menikah dengan orang lain di depan matanya sendiri, terlebih pasanganya adalah kakak tirinya sendiri . Hatinya menjerit melihat pemandangan menyesakkan seperti ini "Aku gak rela kamu menikah dengan orang lain Rafa , meskipun itu adalah saudariku sendiri!"
Tangan Alveria mengepal kuat berharap dapat meredakan sakit luar biasa yang menjalar di hatinya.

Sudah hampir 2 jam acara resepsi berjalan baik, diisi dengan adanya sesi sungkeman dan terakhir yaitu ucapan selamat para tamu kepada mempelai .

Acara resepsi pernikahan telah selesai , kini hanya keluarga saja yang tersisa tengah berkumpul .
Terlihat di depan ,Tn Adhitama tengah berbincang dengan sahabat yang tak lain kini telah menjadi besanya sendiri.

Di dalam kamar sedari tadi Alveria tak hentinya menumpahkan air matanya, takdir macam apa ini ? Sejahat inikah dunia memperlakukannya? Apa salahnya? Ia tak menginginkan apapun, cukup hidup berdua menua bersama dengan Rafa itu sudah cukup, tapi apa ini . Kenapa takdir dengan begitu kejamnya memisahkan dirinya dengan kekasih hatinya?

Flashback on

"Rafa" kini gantian Alveria yang memanggilnya dengan tatapan penuh cintanya, Rafa bisa merasakan itu hanya  dari sorot matanya

"Selama 2 tahun ini kita udah jalanin hubungan walaupun LDR an , tapi untuk kali ini aku butuh kejelasan secepatnya dari hubungi kita " Rafa masih menunggu kalimat selanjutnya yang akan keluar dari mulut gadisnya

"Kapan kamu mau lamar aku?!"

Rafa mematung mendengar ucapan Alveria, apa tadi? Melamar?

Dadanya kini merasakan bagaikan dihantam oleh batu yang sangat besar , inilah hal yang ia takutkan sedari awal

Lamunan Rafa buyar setelah tindakan Alveria yang mengenggam tangannya, ia melihat mata itu yang menatapnya dengan sorot yang seakan-akan menuntutnya.

"Aku butuh kepastian dari kamu ,resmikan aku buat kamu secepatnya Rafa" entahlah perasaannya yang salah atau tidak , ia merasa seperti Alveria yang ada dihadapannya ini menatapnya dengan tatapan lain .

Belum hilang rasa kagetnya kini ia dikejutkan dengan perbuatan Alveria yang tiba-tiba duduk disampingnya dengan tangan yang tiba-tiba di kalungkan di lehernya "aku butuh jawabannya sekarang Rafa , jangan cuman diam!!"

"I-iyaaa, tapi sekarang belum waktunya , kasih aku waktu" tangannya terangkat merapikan rambut gadisnya yang sedikit berantakan, rasa bersalah menyeruak di hati Rafa

Alveria memeluk erat tubuh Rafa , ia sembunyikan wajahnya di dada bidang Rafa , meskipun sedikit kecewa dengan jawaban yang tidak sesuai dengan harapannya ia menerimanya dengan sabar

Rafa membalas pelukan itu "M-maaf" bisiknya tepat di telinga Alveria

Flashback off





"Halo ....
Benar ini dengan saudara Rafa keluarga korban?"

"Iya saya sendiri , memangnya ada apa ya?"

"Kami dari RS X mengabarkan bahwa............."

Air mata Rafa luruh begitu saja mendapatkan kabar yang menyesakkan dadanya......

"Inalillahi wa inalillahi rojiun" tubuh Rafa luruh ambruk membuat seseorang panik melihat keadaan Rafa yang tidak baik-baik saja













End .

Maaf banget kalau ceritanya ngegantung plus Gaje🥲🥲
Buat kalian yang udah setia baca karangan aku , aku ucapin terimakasih untuk yang sebanyak-banyaknya 🤗🤗🤗

Btw kasih pendapat kalian tentang cerita ini , biar untuk next nya biar bisa aku benahi mulai dari kosa kata dan alur yang sekiranya masih berantakan . Terimakasih

Sampai jumpa kembali di S2 kalo.......





















SalamRindu^^






Perjodohan Shani & Rafaka (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang