9

150 28 5
                                    

Seonghwa melihat jalan memutar yang ia rasa Ayahnya takkan mengetahuinya.

"Ayo!"

"Ha?" Yeosang bingung ketika tangannya ditarik oleh Seonghwa.

Mereka berenang di sela-sela tebing hingga mencapai sisi lain dari menara penjara. Tak ada penjaga disana dan cukup gelap.

"Tidak ada pintu masuk disini... " kata Yeosang.

Seonghwa tak menyahut, ia sedang sibuk berfikir cara untuk masuk. Berbantu instingnya yang cukup tajam, Seonghwa berenang melewati jalanan ditengah batuan karang.

Yeosang sebenarnya tahu bahwa insting Seonghwa tak pernah salah, tapi entah mengapa kali ini perasaannya meragukan insting Seonghwa. Seolah sesuatu yang buruk menanti mereka.

Cukup lama mereka berenang, celah batu karang juga semakin menyempit. Air yang mereka rasakan juga jauh berbeda dengan yang biasa mereka rasakan. Aroma karat yang menyengat mengganggu indera perasa mereka, apalagi baju zirah yang mereka kenakan menambah gerakan mereka menjadi berat.

"Kita lepas saja baju ini... " kata Seonghwa.

Ia dan Yeosang melepas baju besi itu dan membuangnya asal. Mereka lanjut berenang hingga sampai di daratan di dalam sebuah gua gelap yang dihiasi cacing-cacing larva yang menyala dilangit-langit gua.

 Mereka lanjut berenang hingga sampai di daratan di dalam sebuah gua gelap yang dihiasi cacing-cacing larva yang menyala dilangit-langit gua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekarang aku tahu darimana sinar cahaya dalam air yang kulihat tadi, ternyata dari benda diatas itu" kata Seonghwa.

"Seonghwa, ini daratan?" Tanya Yeosang.

"Sepertinya begitu... "

Yeosang memukul lengan Seonghwa. "Kau ini bagaimana?! Perasaanku sudah tidak enak daritadi... "

"Kau terlalu penakut... " Seonghwa berenang melewati Yeosang. Ia menyusuri aliran sungai di tengah gua itu.

"Lalu bagaimana ini? Kita bukannya menemukan duyung itu malah nyasar kesini. Kebiasaan ingin tahumu itu harus dikurangi"

"Kebiasaan mengomelmu itu yang harusnya dikurangi! Bawel!!"

Yeosang menghela nafas berat, bau karat yang menyengat kini berganti dengan wangi semerbak yang harum. "Seonghwa, kau bau sesuatu tidak?"

"Bau banget... "

Yeosang memukul Senghwa yang sedang mengendus ketiaknya sendiri. "Jorok!"

Seonghwa menurunkan lengannya saat mendengar suara gumaman seseorang. "Ssttt... "

Yeosang menajamkan pendengarannya. Ia melihat Seonghwa berenang duluan mengikuti arah suara itu. Tak lama mereka berenang, mereka dikejutkan untuk kesekian kalinya dengan pemandangan di depan mata mereka.

 Tak lama mereka berenang, mereka dikejutkan untuk kesekian kalinya dengan pemandangan di depan mata mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[END 1st SEASON] Siren's Lullaby - JoongHwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang