10

146 30 0
                                    

"... Peta... "

"Apa?"

"Peta. Kau butuh peta untuk menemukan pemilik benda itu"

"Peta? Apa itu peta?" Yeosang bertanya pada Seonghwa.

"... Paman Joe pernah menunjukkan padaku sebuah benda tipis, lebar dengan banyak goresan. Dia mengatakan bahwa benda itu namanya peta yang menunjukkan lokasi suatu daratan" jawab Seonghwa berusaha mengingat-ingat ucapan pamannya itu.

Saat Yeosang dan Seonghwa sedang membahas peta, duyung didepannya hanya mengamati sambil membatin. "Bisakah mereka bisa dipercaya, secara sifat siren itu licik dan manipulatif.... "

"Apa kau pernah ke daratan?" Tanya Seonghwa.

"Hah? Tentu saja tidak. Sama saja aku bunuh diri kalau berani kesana"

"Hah... percuma... "

"Kalau kau tidak pernah ke daratan. Bagaimana kau tahu benda seperti kompas dan peta?" Tanya Yeosang.

Duyung itu terdiam. Seonghwa berenang dengan cepat mendekat dan mencengkram leher duyung itu hingga kukunya hampir menusuk. "Siapa namamu?"

"Yo-yoshi... " duyung berambut merah itu berusaha menahan lengan Seonghwa.

"Aku lelah basa-basi, katakan semua yang kau tahu! Aku bisa cari duyung lain untuk menggantikan mayatmu disini!!"

Mendengar ancaman Seonghwa, Yoshi bergidik ketakutan. Ia tahu Siren didepannya itu sedang sungguh-sungguh, bukan hanya sekedar mengancam.

"Hanya... se- sekali... "

"Katakan dengan jelas!" Kuku hitam Seonghwa makin menusuk leher Yoshi.

"Hanya sekali aku ke daratan dan itupun tidak lama" ucap Yoshi cepat.

"Kearah mana?"

"Barat daya dari tempat tinggalku. Aku tidak tahu kalau dari tempat ini"

"Dimana tempat tinggalmu?"

Yoshi terdiam. Ia takut Siren akan melakukan sesuatu yang berbahaya bagi rasnya.

Seonghwa menyeringai, seolah tahu isi hati duyung di depannya itu. "Tenang saja, aku takkan menyerbu rasmu. Kalau aku tidak bosan... "

"Tuhkan dia tidak bisa dipercaya... " batin Yoshi.

"Mungkin kalau kau bawa peta itu, dia bisa menunjukkannya"

Seonghwa melepaskan tangannya dari leher Yoshi dan menoleh pada Yeosang. "Eh? Tumben pinter"

Yeosang mencibir. "Kok sakit telinganku mendengar nya... "

"Hehe... " Seonghwa menoleh kembali pada Yoshi. "Besok. Kami akan kemari lagi. Kuharap kau belum dieksekusi ya... "

Akhirnya Yoshi dapat melemaskan pundaknya yang tegang karena takut saat Seonghwa berenang menjauh.

"Pulang?" Tanya Yeosang.

"Kalau kau mau menemaninya disini ya silahkan... " Seonghwa melenggang pergi.

Yeosang mengekor dibelakang Seonghwa pergi dari tempat Yoshi. Sementara Yoshi sedang meratapi nasibnya yang sedang sial.

"Padahal aku sudah janji akan menemuinya. Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan... " Yoshi menangis dalam diam.

Sementara itu, Seonghwa dan Yeosang berhasil keluar dari tempat yang mengurung Yoshi dan kembali ke wilayah mereka. Yoshi harus berpisah dengan Seonghwa dikarenakan ada yang membutuhkannya di istana. Seonghwa pergi ke kediaman Pamannya, Joe.

[END 1st SEASON] Siren's Lullaby - JoongHwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang